Konsolidasi di Kuningan, Hasto Bicara Sungai Citarum Sebagai Jalan Peradaban
A
A
A
KUNINGAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan masyarakat di Jawa Barat tentang pentingnya mengembalikan Sungai Citarum sebagai jalan peradaban masyarakat Jawa Barat dengan seluruh tradisi kebudayaan. Citarum harus diselamatkan agar masyarakat kembali pada nilai-nilai luhur budaya yang telah membangun peradaban.
Demikian disampaikan Hasto saat menyampaikan sambutan acara Konsolidasi Internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan, Sabtu 16 September 2017.
"Sungai Citarum sebagai urat nadi kehidupan hanyalah cerita sejarah pada masa kejayaan Tarumanegara. Sekarang itu sudah seperti dilupakan. Maka, kita harus punya semangat dan kesadaran bisa menyelamatkan sejarah itu," kata Hasto.
Hasto hadir dalam acara itu didampingi Ketua DPP Andreas H Pareira, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanuddin, dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana.
Adapun peserta konsolidasi adalah tiga pilar partai yakni kader di ekskutif, di legislatif, dan struktural partai dari DPC hingga Pimpinan Ranting PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan.
Hasto kemudian menderitakan beberapa hari yang lalu dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi dan sudah menyampaikan mengenai pentingnya menyelamatkan Citarum yang sekarang ini menjadi tempat berbagai sampah.
Hasto mengingatkan, peradaban, budaya, dan transportasi menyusuri dan menyeberang sungai Citarum yang telah ada sejak beberapa abad lalu.
"Dari yang dulu menjadi sumber peradaban dan budaya, sekarang Citarum menjadi penyalur dan pencemaran lingkungan, yang tentunya menjadi ancaman bagi alam raya," ujarnya.
Dalam kesemmpatan sambutannya, Hasto juga mengingatkan kader untuk berkreasi dan berinovasi menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan.
Hasto mencontohkan apa yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang begitu inovatif dan kreatif dalam memberdayakan rakyatnya mengembangkan perekonomian dalam berbagai hal.
Mulai dari pelatihan menjahit, pelatihan memasak, hingga bertani secara modern dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Sementara terkait dengan konsolidasi internal partai, khususnya untuk menghadapi Pilkada Serentak 2018 dimana Kabupaten Kuningan adalah salah satunya, Hasto mengingatkan pentingnya menjaga soliditas organisasi. Jangan sampai ada kader yang dengan ego dan kepentingan pribadi kemudian justru merusak organisasi.
Setelah konsolidasi di Kuningan, Hasto kemudian menuju Keraton Kasepuhan Cirebon. Di Keraton, Hasto bertemu dengan Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.
Di Keraton Kasepuhan, Hasto dalam kapasitasnya sebagai Sekjen Senopati Nusantara juga berkunjung ke Museum Pusaka Keraton Kasepuhan yang di waktu bersamaan sedang diadakan Pameran Pusaka dan Tosan Aji.
Demikian disampaikan Hasto saat menyampaikan sambutan acara Konsolidasi Internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan, Sabtu 16 September 2017.
"Sungai Citarum sebagai urat nadi kehidupan hanyalah cerita sejarah pada masa kejayaan Tarumanegara. Sekarang itu sudah seperti dilupakan. Maka, kita harus punya semangat dan kesadaran bisa menyelamatkan sejarah itu," kata Hasto.
Hasto hadir dalam acara itu didampingi Ketua DPP Andreas H Pareira, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanuddin, dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana.
Adapun peserta konsolidasi adalah tiga pilar partai yakni kader di ekskutif, di legislatif, dan struktural partai dari DPC hingga Pimpinan Ranting PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan.
Hasto kemudian menderitakan beberapa hari yang lalu dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi dan sudah menyampaikan mengenai pentingnya menyelamatkan Citarum yang sekarang ini menjadi tempat berbagai sampah.
Hasto mengingatkan, peradaban, budaya, dan transportasi menyusuri dan menyeberang sungai Citarum yang telah ada sejak beberapa abad lalu.
"Dari yang dulu menjadi sumber peradaban dan budaya, sekarang Citarum menjadi penyalur dan pencemaran lingkungan, yang tentunya menjadi ancaman bagi alam raya," ujarnya.
Dalam kesemmpatan sambutannya, Hasto juga mengingatkan kader untuk berkreasi dan berinovasi menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan.
Hasto mencontohkan apa yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang begitu inovatif dan kreatif dalam memberdayakan rakyatnya mengembangkan perekonomian dalam berbagai hal.
Mulai dari pelatihan menjahit, pelatihan memasak, hingga bertani secara modern dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Sementara terkait dengan konsolidasi internal partai, khususnya untuk menghadapi Pilkada Serentak 2018 dimana Kabupaten Kuningan adalah salah satunya, Hasto mengingatkan pentingnya menjaga soliditas organisasi. Jangan sampai ada kader yang dengan ego dan kepentingan pribadi kemudian justru merusak organisasi.
Setelah konsolidasi di Kuningan, Hasto kemudian menuju Keraton Kasepuhan Cirebon. Di Keraton, Hasto bertemu dengan Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.
Di Keraton Kasepuhan, Hasto dalam kapasitasnya sebagai Sekjen Senopati Nusantara juga berkunjung ke Museum Pusaka Keraton Kasepuhan yang di waktu bersamaan sedang diadakan Pameran Pusaka dan Tosan Aji.
(sms)