Pabrik Kayu di Maros Kebakaran, Puluhan Karyawan Panik Berlarian
A
A
A
MAROS - Sebuah pabrik pengolahan kayu untuk ekspor di Desa Pabentengan, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, hangus dilalap api, Sabtu siang (16/9/2017). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Sementara kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Salah seorang karyawan, Mila mengatakan, para karyawan panik saat melihat api mulai berkobar. Puluhan karyawan segera berlarian keluar dari pabrik sehingga tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa itu. Selain menghabiskan gudang pabrik dan isinya, beberapa barang milik karyawan juga hangus terbakar. “Ada beberapa barang seperti handphone yang dititip saat bekerja, juga ikut terbakar," kata Mila.
Pantauan MNC Media, asap tebal dan kobaran api melalap pabrik berisi ribuan batang kayu itu. Kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik dari mesin pengolahan kayu. Api dengan cepat melahap isi pabrik yang terdiri dari kayu olahan dan serbuk kayu. Bahkan, sempat terdengar ledakan saat api berkobar di gudang yang juga menyimpan cat dan tinner itu.
Meskipun lima unit mobil pemadam kebakaran (damkar) sudah diturunkan ke lokasi kebakaran, pemadaman cukup sulit dilakukan. Angin kencang dan bahan yang mudah terbakar membuat api tetap berkobar. Pemadaman memakan waktu lebih dari empat jam. “Karena tiupan angin yang kencang dan bahan kayu yang mudah terbakar, pemadaman api cukup sulit,” kata Komandan Peleton (Danton) Damkar Maros.
Salah seorang karyawan, Mila mengatakan, para karyawan panik saat melihat api mulai berkobar. Puluhan karyawan segera berlarian keluar dari pabrik sehingga tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa itu. Selain menghabiskan gudang pabrik dan isinya, beberapa barang milik karyawan juga hangus terbakar. “Ada beberapa barang seperti handphone yang dititip saat bekerja, juga ikut terbakar," kata Mila.
Pantauan MNC Media, asap tebal dan kobaran api melalap pabrik berisi ribuan batang kayu itu. Kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik dari mesin pengolahan kayu. Api dengan cepat melahap isi pabrik yang terdiri dari kayu olahan dan serbuk kayu. Bahkan, sempat terdengar ledakan saat api berkobar di gudang yang juga menyimpan cat dan tinner itu.
Meskipun lima unit mobil pemadam kebakaran (damkar) sudah diturunkan ke lokasi kebakaran, pemadaman cukup sulit dilakukan. Angin kencang dan bahan yang mudah terbakar membuat api tetap berkobar. Pemadaman memakan waktu lebih dari empat jam. “Karena tiupan angin yang kencang dan bahan kayu yang mudah terbakar, pemadaman api cukup sulit,” kata Komandan Peleton (Danton) Damkar Maros.
(mcm)