PDIP Masih Rahasiakan Cagub Maupun Cawagub di Pilgub Jatim

Senin, 11 September 2017 - 21:59 WIB
PDIP Masih Rahasiakan...
PDIP Masih Rahasiakan Cagub Maupun Cawagub di Pilgub Jatim
A A A
SURABAYA - DPP PDIP masih bungkam mengenai Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Hingga saat ini para petinggi partai bantang moncong putih, masih enggan berterus terang mengenai sosok yang akan diusung. Termasuk partai yang akan menjadi mitra koalisi.

Ditemui di sela-sela kunjungannya ke Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, Senin (11/9/2017), Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahkan berterus terang tidak ingin membicarakan tentang Pilkada Jawa Timur.

“Teman-teman media pasti menunggu jawaban, kenapa ada Pak Anas dan Pak Kanang di sini. Tetapi, saya tidak akan jawab. Saya tidak mau ngomong Pilgub. Saya datang ke sini hanya untuk jalan-jalan melihat taman yang dibangun Mbak Risma,” kata Mega disambut tawa hadirin.

Ya, selain didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, Mega juga didampingi beberapa kandidat calon wakil gubernur. Mereka adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas; Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Kanang) dan Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi.

Namun, seolah tunduk dengan pesan Mega, baik Anas maupun Kanang juga tidak mau berkomentar mengenai Pilgub Jatim. Terutama peluang keduanya untuk dicalonkan sebagai wakil gubernur.

“Itu urusan partai lah. Saya tidak mau berkomentar. Silahkan ke Pak Hasto (Hasto Kristyanto) saja,” ungkap Anas.

Untuk diketahui, baik Anas maupun Kanang disebut-sebut sebagai calon kuat untuk diusung sebagai calon gubernur. Dalam beberapa survei, keduanya bahkan kerap disandingkan dengan kandidat gubernur yang diusung PKB Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Dua nama tersebut bahkan santer disebut pascapertemuan Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah dengan sejumlah kiai pendukung Gus Ipul di Probolinggo beberapa hari lalu.

Sebagaimana keinginan para kiai, DPP PDIP diharapkan berkoalisi dengan PKB untuk bersama-sama mengusung Gus Ipul pada Pilgub Jatim 2018 mendatang.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristyanto tidak memungkiri hal itu. Namun, orang kepercayaan Mega ini mengaku pembicaraan partai mengenai Pilgub Jatim belum final. Terutama sosok yang akan diusung nanti.

“Masih dalam pembahasan. Kemungkinan dalam bulan September ini akan kami umumkan,” tegas Hasto disela-sela kunjungan ke Kebun Bibit kemarin.

Hasto menegaskan, bahwa Pilgub Jatim 2018 adalah pemilunya rakyat. Karena itu, PDI Perjuangan perlu mendengar masukan dari rakyat. Terutama berkaitan dengan calon yang akan diusung nanti. “Selain itu, keputusan tetap berada di tangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” akunya.

Meski begitu, Hasto memberi sinyal, bahwa calon yang akan disung nati adalah kader Nahdlatul Ulama (NU). Soal kriteria calon yang akan diusung, Hasto memang memberikan sinyal bahwa calon yang akan diusung berasal dari Nahdlatul Ulama.

“Sesuai penilaian Megawati, calon itu harus berpijak kuat kepada akar Nahdlatul Ulama (NU). Tetapi juga mempunyai hubungan sangat baik dengan PDI Perjuangan. Karena itu, beberapa hari lalu, DPP PDI Perjuangan menugaskan Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah untuk menemui tokoh-tokoh NU,” tuturnya.

Namun, sampai saat ini belum ada pembahasan mengenai hasil pertemuan dengan tokoh-tokoh NU tersebut. Termasuk titipan surat dari para kiai kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Mudah-mudahan dalam rapat DPP PDI Perjuangan berikutnya sudah ada kejelasan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung dalam Pilgub Jatim,” timpalnya.

Bagi Hasto, keputusan calon yang diusung di Jawa Timur ini sangat penting. Karenanya, PDI partainya akan melibatkan berbagai tokoh sebelum mengambil keputusan. “Yang paling penting adalah aspirasi dari rakyat,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1495 seconds (0.1#10.140)