170 Hektare Lahan Pertanian di Landak Rusak Akibat Banjir
A
A
A
LANDAK - Bupati Landak, Karolin Margret Natasa mengatakan, sebanyak 170 hektare lahan pertanian di Kecamatan Menyuke dan Meranti, Kabupaten Landak, Kalbar rusak berat akibat terendam banjir yang terjadi pada satu pekan terakhir. Berdasarkan hasil pantauan langsung yang dilakukannya, banjir tersebut menyebabkan sektor pertanian mengalami kerugian. Hal ini tentu memberikan imbas bagi perekonomian petani.
"Akibat banjir yang melanda dua kecamatan itu, sektor pertanian khususnya tanaman padi mengalami kerugian mencapai Rp446 juta dengan total area sawah yang rusak berat sekitar 30,24 hektare dan yang terdampak banjir sekitar 170 hektare," kata Karolin di Ngabang, Jumat (8/9/2017).
Pemkab Landak, kata Karol panggilan akrabnya, akan segera mengambil langkah untuk meringankan beban petani dengan melakukan beberapa kebijakan.
"Untuk program jangka pendek, kita akan bekerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti Bulog dan Badan Ketahanan Pangan Landak untuk memberikan bantuan beras dan sembako bagi masyarakat yang terendam banjir. Karena mereka sudah gagal panen, tentu bantuan beras ini sangat diperlukan masyarakat," tuturnya.
Pihaknya juga akan meminta bantuan dari BPBD Kalbar melalui BPBD Landak untuk penanganan korban banjir.
Untuk mengembalikan produktivitas pertanian masyarakat, pihaknya juga akan melakukan program penanaman kembali baik secara swadaya maupun dengan bantuan pemerintah daerah.
"Ini akan kita dorong, agar potensi pertanian yang ada di Landak tidak terpengaruh oleh musibah banjir ini, walaupun nantinya akan terjadi pergeseran masa panen," katanya.
Karolin juga mengatakan, pihaknya akan segera melakukan program normalisasi saluran pembuangan air pada lahan pertanian masyarakat, baik dengan pembuatan parit, maupun dengan penyediaan mesin pompa air, agar sawah warga yang tergenang banjir bisa segera ditanam kembali.
"Harapan kita, dengan langkah cepat yang dilakukan ini bisa meringankan beban warga yang menjadi korban banjir ini. Kalau tidak kita ambil langkah-langkah seperti ini, dikhawatirkan masyarakat akan kehilangan mata pencariannya, bahkan trauma untuk menanam padi kembali," ungkap Karolin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, Vinsensius mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BPBD Landak dan beberapa instansi terkait lainnya untuk melaksanakan arahan dari Bupati Landak tersebut.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera melaksanakan apa yang telah disampaikan oleh Ibu Bupati,” ujar Vinsen.
Vinsen menjelaskan, untuk stok cadangan pangan Pemerintah Kabupaten Landak hingga saat ini sebesar 18.752 kilogram dapat diperuntukan untuk bantuan kepada masyarakat yang mengalami bencana.
“Kita ada beras cadangan pangan pemerintah daerah yang salah satu peruntukannya adalah bantuan kepada masyarakat yang mengalami bencana. Stok kita 18.752 kilogram dan itu ada perhitungannya untuk beberapa hari. Itu juga bisa disupport dari cadangan pangan Pemerintah Provinsi, jika itu diperlukan,” ungkap Vinsen.
"Akibat banjir yang melanda dua kecamatan itu, sektor pertanian khususnya tanaman padi mengalami kerugian mencapai Rp446 juta dengan total area sawah yang rusak berat sekitar 30,24 hektare dan yang terdampak banjir sekitar 170 hektare," kata Karolin di Ngabang, Jumat (8/9/2017).
Pemkab Landak, kata Karol panggilan akrabnya, akan segera mengambil langkah untuk meringankan beban petani dengan melakukan beberapa kebijakan.
"Untuk program jangka pendek, kita akan bekerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti Bulog dan Badan Ketahanan Pangan Landak untuk memberikan bantuan beras dan sembako bagi masyarakat yang terendam banjir. Karena mereka sudah gagal panen, tentu bantuan beras ini sangat diperlukan masyarakat," tuturnya.
Pihaknya juga akan meminta bantuan dari BPBD Kalbar melalui BPBD Landak untuk penanganan korban banjir.
Untuk mengembalikan produktivitas pertanian masyarakat, pihaknya juga akan melakukan program penanaman kembali baik secara swadaya maupun dengan bantuan pemerintah daerah.
"Ini akan kita dorong, agar potensi pertanian yang ada di Landak tidak terpengaruh oleh musibah banjir ini, walaupun nantinya akan terjadi pergeseran masa panen," katanya.
Karolin juga mengatakan, pihaknya akan segera melakukan program normalisasi saluran pembuangan air pada lahan pertanian masyarakat, baik dengan pembuatan parit, maupun dengan penyediaan mesin pompa air, agar sawah warga yang tergenang banjir bisa segera ditanam kembali.
"Harapan kita, dengan langkah cepat yang dilakukan ini bisa meringankan beban warga yang menjadi korban banjir ini. Kalau tidak kita ambil langkah-langkah seperti ini, dikhawatirkan masyarakat akan kehilangan mata pencariannya, bahkan trauma untuk menanam padi kembali," ungkap Karolin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, Vinsensius mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BPBD Landak dan beberapa instansi terkait lainnya untuk melaksanakan arahan dari Bupati Landak tersebut.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera melaksanakan apa yang telah disampaikan oleh Ibu Bupati,” ujar Vinsen.
Vinsen menjelaskan, untuk stok cadangan pangan Pemerintah Kabupaten Landak hingga saat ini sebesar 18.752 kilogram dapat diperuntukan untuk bantuan kepada masyarakat yang mengalami bencana.
“Kita ada beras cadangan pangan pemerintah daerah yang salah satu peruntukannya adalah bantuan kepada masyarakat yang mengalami bencana. Stok kita 18.752 kilogram dan itu ada perhitungannya untuk beberapa hari. Itu juga bisa disupport dari cadangan pangan Pemerintah Provinsi, jika itu diperlukan,” ungkap Vinsen.
(sms)