Kecewa Penanganan Rob, Warga Gelar Aksi Galang Dana
Kecewa Penanganan Rob, Warga Gelar Aksi Galang Dana
A
A
A
PEKALONGAN - Banjir air pasang atau rob masih menggenangi ratusan rumah warga di daerah pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Ribuan rumah terendam antara 30 cm hingga lebih dari setengah meter.
Kondisi yang sudah bertahun-tahun ini membuat warga tidak sabar lagi dan terpaksa melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (5/9/2017).
Sejumlah warga Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara menggelar unjuk rasa di tengah genangan banjir rob. Massa korban banjir membuat aksi kepedulian dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan penggalangan dana koin peduli rob.
Aksi ini terpaksa dilakukan lantaran warga sudah kecewa atas janji Pemkot Pekalongan yang belum juga ditepati. Sebelumya, dijanjikan akan diberikan dana APBD Rp20 miliar untuk penanganan rob. Namun ternyata dibatalkan karena lebih memilih untuk dana exite jalan tol .
“Kami sangat kecewa karena janji untuk penanganan rob hingga kini belum juga direalisasikan. Warga sudah terlalu sabar dan terlalu lama menunggu. Bahkan banjir ini 10 tahun belum bisa diatasi,” jelas Darwanto, tokoh masyarakat Bandengan.
Sejumlah ibu- ibu yang ikut aksi ini banyak yang menangis dan aja juga yang marah karena lambamnya penanganan banjir air pasang tersebut. “Apa penderitaan kami ini sudah tidak dihiraukan lagi. Semua harta saya sudah habis dan sampai sekarang tak ada kejelasan untuk membuat tanggul agar air laut tidak masuk ke pemukiman,” jelas Ny Krisnowati sambil terisak menangis.
Maryono, Lurah Bandengan menyebutkan pemerintah sebenarnya sudah terus melakukan upaya untuk penanganan rob. Namun diakui saat ini baru mulai pembebasan lahan dan upaya mengukur serta memulai pembangunan tanggul penahan rob.
Untuk diketahui, banjir rob parah terjadi di kelurahan Kandang Panjang, Panjang Baru, Panjang Wetan, Krapyak/Padukuhan Kraton, Bandengan seluruhnya di Kecamatan Pekalongan Utara. Selain itu, di Kelurahan Pasir Kramat Kraton dan Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat.
Kondisi yang sudah bertahun-tahun ini membuat warga tidak sabar lagi dan terpaksa melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (5/9/2017).
Sejumlah warga Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara menggelar unjuk rasa di tengah genangan banjir rob. Massa korban banjir membuat aksi kepedulian dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan penggalangan dana koin peduli rob.
Aksi ini terpaksa dilakukan lantaran warga sudah kecewa atas janji Pemkot Pekalongan yang belum juga ditepati. Sebelumya, dijanjikan akan diberikan dana APBD Rp20 miliar untuk penanganan rob. Namun ternyata dibatalkan karena lebih memilih untuk dana exite jalan tol .
“Kami sangat kecewa karena janji untuk penanganan rob hingga kini belum juga direalisasikan. Warga sudah terlalu sabar dan terlalu lama menunggu. Bahkan banjir ini 10 tahun belum bisa diatasi,” jelas Darwanto, tokoh masyarakat Bandengan.
Sejumlah ibu- ibu yang ikut aksi ini banyak yang menangis dan aja juga yang marah karena lambamnya penanganan banjir air pasang tersebut. “Apa penderitaan kami ini sudah tidak dihiraukan lagi. Semua harta saya sudah habis dan sampai sekarang tak ada kejelasan untuk membuat tanggul agar air laut tidak masuk ke pemukiman,” jelas Ny Krisnowati sambil terisak menangis.
Maryono, Lurah Bandengan menyebutkan pemerintah sebenarnya sudah terus melakukan upaya untuk penanganan rob. Namun diakui saat ini baru mulai pembebasan lahan dan upaya mengukur serta memulai pembangunan tanggul penahan rob.
Untuk diketahui, banjir rob parah terjadi di kelurahan Kandang Panjang, Panjang Baru, Panjang Wetan, Krapyak/Padukuhan Kraton, Bandengan seluruhnya di Kecamatan Pekalongan Utara. Selain itu, di Kelurahan Pasir Kramat Kraton dan Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat.
(rhs)
Explore More