Pertemuan Khofifah-Jokowi Ubah Peta Politik Pilgub Jatim
A
A
A
SURABAYA - Pertemuan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dengan Presiden Jokowi pada 23 Agustus 2017 diyakini akan mengubah peta politik di Pilgub Jatim. Beberapa partai besar yang sempat ragu dan mendekat ke Saifullah Yusuf (Gus Ipul) akan berbalik arah kepada Khofifah lagi.
Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Muchtar W Utomo mengatakan, beberapa partai telah menyatakan keinginannya untuk mengusung Khofifah. Di antaranya adalah Partai Golkar, NasDem, Gerindra, PPP, dan PAN.
“Karena Khofifah tak kunjung deklarasi, beberapa sempat ragu hingga akhirnya PKB dan Gus Ipul mendekat. Tetapi pertemuan Khofifah dengan Presiden beberapa waktu lalu, bisa mengubah semuanya. Mereka sangat mungkin akan berpikir ulang terkait tawaran koalisi yang disodorkan PKB untuk mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul),” katanya, Jumat (25/8/2017).
Pertemuan tersebut, kata Mochtar, sangat mungkin berhubungan dengan posisi Khofifah. Satu sisi terkait posisinya sebagai Mensos, di sisi lain dia dorong banyak pihak, terutama kalangan NU untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Jatim. “Khofifah butuh kepastian restu dan peta dukungan partai dari presiden,” tandasnya.
Karena itu, dia meyakini, saat ini semua partai politik (Parpol) tengah ‘pasang kuda-kuda, memantau pertemuan Khofifah-Presiden Jokowi. Parpol bakal melihat hal itu sebagai isyarat kesungguhan Khofifah running di Pilgub Jatim 2018. “Semua partai masih menyimpan kartu as, menunggu kepastian apakah Khofifah jadi maju atau tidak,” tandasnya.
Muchtar mengatakan, sampai saat ini semua partai masih menyimpan kartu AS, menunggu kepastian apakah Khofifah maju atau tidak. Karena itu, menurut Muchtar, Khofifah harus segera menentukan sikap. Apalagi, arus dukungan dari berbagai elemen masyarakat mengalir deras.
Sementara itu, pertemuan Khofifah dan Jokowi beberapa hari lalu menjadi kabar bahagia bagi para pendukungnya. Mereka berharap, pertemuan itu membahas Pilgub Jatim 2018, sekaligus juga restu presiden untuk Khofifah pada Pilgub nanti.
“Kami semua pendukung berharap Ibu Khofifah maju dalam Pilgub Jatim nanti. Tetapi, sampai hari ini beliau belum juga deklrasi. Karena itu, begitu ada kabar pertemuan dengan presiden kami senang sekali. Kami yakin pasti ada pembicaraan pilgub jatim di sana,”tegas, M Ahsan Rifai, tokoh agama asal Lamongan.
Rifai juga optimistis, Jokowi akan memberikan restu, bila Khofifah meminta izin untuk mundur dari kabinet dan maju sebagai calon gubernur. “Mungkin hanya soal waktu saja. Sudahlah, izin itu pasti akan turun,”tutur pria 45 tahun itu.
Keyakinan sama juga disampaikan politisi Partai Nasdem Hasan Aminudin. Dia optimistis Presiden Jokowi bakal memberikan restu bagi Khofifah untuk maju pada Pilgub Jatim 2018 nanti. Selain hubungan baik keduanya (Jokowi dan Khofifah), Jokowi menurut Hasan adalah orang yang bijaksana sehingga tidak mungkin menghalangi hak orang lain untuk berpolitik.
“Sudahlah, saya Haqqul Yakin, Bu Khofifah dapat restu dan maju di Pilgub Jatim. Apalagi, Pak Presiden ini orangnya bijaksana,”pungkas Anggota DPR RI ini.
ihya’ ulumuddin
Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Muchtar W Utomo mengatakan, beberapa partai telah menyatakan keinginannya untuk mengusung Khofifah. Di antaranya adalah Partai Golkar, NasDem, Gerindra, PPP, dan PAN.
“Karena Khofifah tak kunjung deklarasi, beberapa sempat ragu hingga akhirnya PKB dan Gus Ipul mendekat. Tetapi pertemuan Khofifah dengan Presiden beberapa waktu lalu, bisa mengubah semuanya. Mereka sangat mungkin akan berpikir ulang terkait tawaran koalisi yang disodorkan PKB untuk mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul),” katanya, Jumat (25/8/2017).
Pertemuan tersebut, kata Mochtar, sangat mungkin berhubungan dengan posisi Khofifah. Satu sisi terkait posisinya sebagai Mensos, di sisi lain dia dorong banyak pihak, terutama kalangan NU untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Jatim. “Khofifah butuh kepastian restu dan peta dukungan partai dari presiden,” tandasnya.
Karena itu, dia meyakini, saat ini semua partai politik (Parpol) tengah ‘pasang kuda-kuda, memantau pertemuan Khofifah-Presiden Jokowi. Parpol bakal melihat hal itu sebagai isyarat kesungguhan Khofifah running di Pilgub Jatim 2018. “Semua partai masih menyimpan kartu as, menunggu kepastian apakah Khofifah jadi maju atau tidak,” tandasnya.
Muchtar mengatakan, sampai saat ini semua partai masih menyimpan kartu AS, menunggu kepastian apakah Khofifah maju atau tidak. Karena itu, menurut Muchtar, Khofifah harus segera menentukan sikap. Apalagi, arus dukungan dari berbagai elemen masyarakat mengalir deras.
Sementara itu, pertemuan Khofifah dan Jokowi beberapa hari lalu menjadi kabar bahagia bagi para pendukungnya. Mereka berharap, pertemuan itu membahas Pilgub Jatim 2018, sekaligus juga restu presiden untuk Khofifah pada Pilgub nanti.
“Kami semua pendukung berharap Ibu Khofifah maju dalam Pilgub Jatim nanti. Tetapi, sampai hari ini beliau belum juga deklrasi. Karena itu, begitu ada kabar pertemuan dengan presiden kami senang sekali. Kami yakin pasti ada pembicaraan pilgub jatim di sana,”tegas, M Ahsan Rifai, tokoh agama asal Lamongan.
Rifai juga optimistis, Jokowi akan memberikan restu, bila Khofifah meminta izin untuk mundur dari kabinet dan maju sebagai calon gubernur. “Mungkin hanya soal waktu saja. Sudahlah, izin itu pasti akan turun,”tutur pria 45 tahun itu.
Keyakinan sama juga disampaikan politisi Partai Nasdem Hasan Aminudin. Dia optimistis Presiden Jokowi bakal memberikan restu bagi Khofifah untuk maju pada Pilgub Jatim 2018 nanti. Selain hubungan baik keduanya (Jokowi dan Khofifah), Jokowi menurut Hasan adalah orang yang bijaksana sehingga tidak mungkin menghalangi hak orang lain untuk berpolitik.
“Sudahlah, saya Haqqul Yakin, Bu Khofifah dapat restu dan maju di Pilgub Jatim. Apalagi, Pak Presiden ini orangnya bijaksana,”pungkas Anggota DPR RI ini.
ihya’ ulumuddin
(wib)