Kerugian 300 Orang Korban First Travel Agen Yogyakarta Rp2 Miliar
A
A
A
YOGYAKARTA - Korban dari First Travel terus bertambah. Bahkan, biro perjalanan yang juga membuka agen di Yogyakarta ini merugikan 300 calon jamaah umrah. Jumlah dana yang telah dikumpulkan dari para calon jamaah mencapai Rp2 miliar dan hingga kini belum jelas pertanggungjawabannya.
Agen First Travel Yogyakarta, Nur Vira Isnaini mengaku, dia pun tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Dia beralasan semua dana dari calon jamaah umrah ditransfer ke kantor pusat di Jakarta. ”Jadi saya tidak memegang uang jamaah. Saya hanya agen yang diminta mencari calon jamaah umrah,” Nur Vira Isnaini kepada wartawan, (24/8/2017).
Dia mengakui, dari agen yang dia kelola sudah mendapatkan sekitar 400 orang untuk diberangkatkan ke Tanah Suci. Dari jumlah tersebut, sebanyak 100 orang sudah diberangkatkan. “Catatan saya, masih ada 300 orang yang hingga kini belum berangkat. Dana yang sudah masuk ya Rp2 miliar,” katanya.
Dengan persoalan ini, di sudah menunjuk salah satu pengacara guna menyelesaikan persoalan dengan First Travel. Apalagi oleh manajemen, dia juga tidak boleh memasang plakat. “Jadi memang banyak kerabat saya yang ikut agen saya ini. Makanya kami juga akan menempuh upaya penagihan melalui pengacara,” kata perempuan yang tinggal di Kotagede, Yogyakarta ini.
Agen First Travel Yogyakarta, Nur Vira Isnaini mengaku, dia pun tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Dia beralasan semua dana dari calon jamaah umrah ditransfer ke kantor pusat di Jakarta. ”Jadi saya tidak memegang uang jamaah. Saya hanya agen yang diminta mencari calon jamaah umrah,” Nur Vira Isnaini kepada wartawan, (24/8/2017).
Dia mengakui, dari agen yang dia kelola sudah mendapatkan sekitar 400 orang untuk diberangkatkan ke Tanah Suci. Dari jumlah tersebut, sebanyak 100 orang sudah diberangkatkan. “Catatan saya, masih ada 300 orang yang hingga kini belum berangkat. Dana yang sudah masuk ya Rp2 miliar,” katanya.
Dengan persoalan ini, di sudah menunjuk salah satu pengacara guna menyelesaikan persoalan dengan First Travel. Apalagi oleh manajemen, dia juga tidak boleh memasang plakat. “Jadi memang banyak kerabat saya yang ikut agen saya ini. Makanya kami juga akan menempuh upaya penagihan melalui pengacara,” kata perempuan yang tinggal di Kotagede, Yogyakarta ini.
(mcm)