Setengah Persen Penduduk Jateng Mengalami Penurunan Penglihatan
A
A
A
SEMARANG - Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jawa Tengah (Jateng) mengimbau kepada masyarakat untuk memeriksakan mata secara berkala. Hal itu dilakukan untuk mencegah penurunan penglihatan yang bisa berakibat pada katarak hingga kebutaan.
Data survei sebuah lembaga kesehatan menyebutkan, setengah persen dari jumlah penduduk di Jateng mengalami penurunan penglihatan. Saat ini, jumlah penduduk Jateng sebanyak 34.897.757 jiwa. Perdami Jateng terus berupaya menekan angka kebutaan masyarakat.
“Setengah persen dari jumlah penduduk di Jateng mengalami penurunan penglihatan karena katarak. Karena kesehatan mata selama ini kurang mendapat perhatian, Perdami Jateng fokus dalam pencegahan sakit mata sejak usia dini,” ungkap Kepala BPK Perdami Jateng Fatimah Dyah di sela kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis yang diselenggarakan Jalinan Kasih MNC Peduli (MNC Group) di RS Telogorejo, Semarang.
Menurut dia, deteksi dini fungsi mata pada anak-anak itu penting. Hal itulah yang menjadi salah satu fokus Perdami, selain bekerja sama menggelar operasi katarak. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan penghormatan dan terima kasihnya kepada Jalinan Kasih MNC Peduli yang telah menyelenggarakan operasi katarak gratis bagi warga tak mampu di Jateng. “Saya sampaikan terima kasih atas kegiatan bakti sosial operasi katarak yang dilakukan Jalinan Kasih MNC Peduli bekerja sama dengan Perdami dan RS Telogorejo. Semoga ke depan kerja sama ini terus berjalan,” ujar Fatimah.
Diketahui, sebanyak 115 pasien mengikuti operasi katarak gratis yang diprakarsai MNC Peduli bekerja sama dengan Perdami Jateng dan RS Telogorejo selama dua hari, Jumat-Sabtu,18-19 Agustus 2017.
Ketua I Yayasan Jalinan Kasih Syafril Nasution menyebutkan sejak tahun 2006, total ada 725.000 pasien yang tercatat dalam Yayasan Jalinan Kasih MNC Peduli. Dari jumlah tersebut, 11.122 termasuk 115 pasien RS Telogorejo yang telah menjalani operasi katarak gratis. “Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi pasien serta keluarganya. Saya sampaikan terima kasih juga kepada Perdami Jateng dan RS Telogorejo atas kerja samanya,” kata Syafril Nasution, Jumat, 18 Agustus 2017.
Data survei sebuah lembaga kesehatan menyebutkan, setengah persen dari jumlah penduduk di Jateng mengalami penurunan penglihatan. Saat ini, jumlah penduduk Jateng sebanyak 34.897.757 jiwa. Perdami Jateng terus berupaya menekan angka kebutaan masyarakat.
“Setengah persen dari jumlah penduduk di Jateng mengalami penurunan penglihatan karena katarak. Karena kesehatan mata selama ini kurang mendapat perhatian, Perdami Jateng fokus dalam pencegahan sakit mata sejak usia dini,” ungkap Kepala BPK Perdami Jateng Fatimah Dyah di sela kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis yang diselenggarakan Jalinan Kasih MNC Peduli (MNC Group) di RS Telogorejo, Semarang.
Menurut dia, deteksi dini fungsi mata pada anak-anak itu penting. Hal itulah yang menjadi salah satu fokus Perdami, selain bekerja sama menggelar operasi katarak. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan penghormatan dan terima kasihnya kepada Jalinan Kasih MNC Peduli yang telah menyelenggarakan operasi katarak gratis bagi warga tak mampu di Jateng. “Saya sampaikan terima kasih atas kegiatan bakti sosial operasi katarak yang dilakukan Jalinan Kasih MNC Peduli bekerja sama dengan Perdami dan RS Telogorejo. Semoga ke depan kerja sama ini terus berjalan,” ujar Fatimah.
Diketahui, sebanyak 115 pasien mengikuti operasi katarak gratis yang diprakarsai MNC Peduli bekerja sama dengan Perdami Jateng dan RS Telogorejo selama dua hari, Jumat-Sabtu,18-19 Agustus 2017.
Ketua I Yayasan Jalinan Kasih Syafril Nasution menyebutkan sejak tahun 2006, total ada 725.000 pasien yang tercatat dalam Yayasan Jalinan Kasih MNC Peduli. Dari jumlah tersebut, 11.122 termasuk 115 pasien RS Telogorejo yang telah menjalani operasi katarak gratis. “Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi pasien serta keluarganya. Saya sampaikan terima kasih juga kepada Perdami Jateng dan RS Telogorejo atas kerja samanya,” kata Syafril Nasution, Jumat, 18 Agustus 2017.
(mcm)