213 Rumah di Mentawai Terendam Banjir
A
A
A
MENTAWAI - Sebanyak 213 rumah di Sirilanggai, Ukra, Sibeuocun, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat diterjang banjir pada Kamis sore (17/7/2017).
"Ini banjir ketiga kalinya dalam tahun ini, banjir awal di Januari 2017, kemudian banjir pada 15 dan 17 Agustus 2017, hujan yang terjadi semalam hingga pagi dan sekarang, " kata Kepala Desa Malancan, Barnabas Saerejen.
Akibat banjir itu membuat aktifitas masyarakat terganggu ditambah lagi tanaman dan ternak warga setempat banyak yang rusak dan mati. "Korban jiwa memang tidak ada, namun tanaman dan ternak masyarakat banyak yang hanyut terbawa arus," katanya.
Banjir tersebut akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan aliran sungai yang melintasi daerah tersebut meluap sampai kepemukiman.
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Malancan Adonia menjelaskan, ketinggian banjir untuk Sibeuoncun sudah mencapai 45 sentimeter dan terus bertambah karena hujan yang belum berhenti.
"Yang parah itu Sibeuoncun ada yang hampir mencapai lantai rumah. Namun mengingat hujan yang belum berhenti ada kemungkinan akan mencapai lantai rumah, " katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh, banjir menggenangi 61 unit rumah warga dusun Ukra, 59 unit rumah warga Sirilanggai dan 93 unit rumah warga Sibeuoncun.
Kepala Bidang Pusdalop BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Mentawai Galor Anas mengatakan, hari ini BPBD Mentawai baru mendapatkan informasi dari seorang warga di Sikabaluan. Rencananya hari ini, akan menurunkan tim ke lapangan.
"Besok baru ke lapangan, karena saat ini masih ada acara penurunan bendera, dan laporan yang kami terima saat ini kondisi warga belum ada yang mengungsi, dan besok tim BPBD Mentawai baru akan turun," tutupnya.
"Ini banjir ketiga kalinya dalam tahun ini, banjir awal di Januari 2017, kemudian banjir pada 15 dan 17 Agustus 2017, hujan yang terjadi semalam hingga pagi dan sekarang, " kata Kepala Desa Malancan, Barnabas Saerejen.
Akibat banjir itu membuat aktifitas masyarakat terganggu ditambah lagi tanaman dan ternak warga setempat banyak yang rusak dan mati. "Korban jiwa memang tidak ada, namun tanaman dan ternak masyarakat banyak yang hanyut terbawa arus," katanya.
Banjir tersebut akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan aliran sungai yang melintasi daerah tersebut meluap sampai kepemukiman.
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Malancan Adonia menjelaskan, ketinggian banjir untuk Sibeuoncun sudah mencapai 45 sentimeter dan terus bertambah karena hujan yang belum berhenti.
"Yang parah itu Sibeuoncun ada yang hampir mencapai lantai rumah. Namun mengingat hujan yang belum berhenti ada kemungkinan akan mencapai lantai rumah, " katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh, banjir menggenangi 61 unit rumah warga dusun Ukra, 59 unit rumah warga Sirilanggai dan 93 unit rumah warga Sibeuoncun.
Kepala Bidang Pusdalop BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Mentawai Galor Anas mengatakan, hari ini BPBD Mentawai baru mendapatkan informasi dari seorang warga di Sikabaluan. Rencananya hari ini, akan menurunkan tim ke lapangan.
"Besok baru ke lapangan, karena saat ini masih ada acara penurunan bendera, dan laporan yang kami terima saat ini kondisi warga belum ada yang mengungsi, dan besok tim BPBD Mentawai baru akan turun," tutupnya.
(rhs)