Puluhan Anak Lumpuh di Pekalongan Butuh Bantuan Kursi Roda

Puluhan Anak Lumpuh di Pekalongan Butuh Bantuan Kursi Roda
A
A
A
PEKALONGAN - Puluhan anak di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menderita kelumpuhan. Anak-anak penderita lumpuh ini berasal dari keluarga tak mampu dan membutuhkan penanganan lanjutan.
Mereka terus semangat dan sebagian juga tetap bersekolah, namun yang lainnya hanya dirawat di rumah karena kondisinya tak bisa melakukan apapun. Puluhan anak usia antara tiga tahun hingga 12 tahun di Kabupaten Pekalongan menderita cerebral palsy sehingga menderita kelumpuhan.
Anak-anak ini sebagian besar awalnya menderita sakit panas, namun kemudiaan kesulitan aktivitas lalu terjadi kelumpuhan total. Setiap hari mereka sangat bergantung dengan orangtua untuk melakukan semua aktivitas dari bangun tidur, makan, minum, mandi, MCK juga akivitas lainnya.
Guna menolong mereka, sejumlah relawan di Kabupaten Pekalongan memberikan bantuan kursi roda khusus. Kursi roda ini diberikan untuk 22 anak secara gratis dan diberi pendampingan agar bisa terus dipantau kondisi kesehatannya.
Sejumlah anak mengaku sangat senang mendapat bantuan kursi roda, karena selama ini kemana-mana digendong bahkan ke sekolah juga kesulitan. Setelah mendapat bantuan ini mereka bertambah semangat dan senang karena bisa untuk aktivitas.
"Saya senang mendapat kursi roda, sehingga saat sekolah tidak harus digendong ibu. Kursi ini bisa untuk membantu aktivitas keseharian saya," tutur Muhamad Riski alias Kiky siswa Kelas 2 SD ketika di temui di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (3/8/2017).
Beberapa orangtua penderita menuturkan, sebelum anaknya lumpuh atau menderita cerebral palsy, sang anak menderita panas tinggi. Ketika panas sudah sembuh, ternyata tak bisa aktivitas dan akhirnya lumpuh total.
"Saat itu usia sekitar satu tahun tiba-tiba panas, sudah dibawa ke rumah sakit, namun tak kunjung sembuh. Setelah sembuh ternyata anggota badan yaitu kaki dan tangan lemas tak bisa digerakkan secara normal," jelas Ibu Slamet salah satu orangtua penderita kelumpuhan.
"Kami sangat senang dan berterima kasih ada yang memperhatikan dan memberikan bantuan kursi roda. Semoga anak kami bisa beraktivitas normal," jelas Ibu Ida orangtua penderita lainnya.
Purwo, Relawan Kemanusiaan Kabupaten Pekalongan menyebutkan, bahwa untuk saat ini memberikan bantuan sebanyak 22 kursi roda. Selama beberapa tahun ini telah menyalurkan bantuan kursi roda untuk para penderita sebanyak 260 kursi.
"Kursi ini diberikan gratis dan dilakukan pendampingan juga terapi agar penderita bisa mandiri," ujar Purwo.
Dari data relawan kemanusiaan, di Kabupaten Pekalongan masih banyak anak-anak yang membutuhkan kursi roda khusus ini. Diperkirakan setidaknya masih ada lebih dari 60 anak usia sekolah yang sangat butuh bantuan.
Mereka sebagian besar berasal dari keluarga tak mampu, sehingga penderita hanya dibiarkan tanpa ada perawatan medis atau terapi di rumah. Disebutkan selama ini pemerintah masih kurang memperhatikan para penderita atau anak berkebutuhan khusus ini.
Mereka terus semangat dan sebagian juga tetap bersekolah, namun yang lainnya hanya dirawat di rumah karena kondisinya tak bisa melakukan apapun. Puluhan anak usia antara tiga tahun hingga 12 tahun di Kabupaten Pekalongan menderita cerebral palsy sehingga menderita kelumpuhan.
Anak-anak ini sebagian besar awalnya menderita sakit panas, namun kemudiaan kesulitan aktivitas lalu terjadi kelumpuhan total. Setiap hari mereka sangat bergantung dengan orangtua untuk melakukan semua aktivitas dari bangun tidur, makan, minum, mandi, MCK juga akivitas lainnya.
Guna menolong mereka, sejumlah relawan di Kabupaten Pekalongan memberikan bantuan kursi roda khusus. Kursi roda ini diberikan untuk 22 anak secara gratis dan diberi pendampingan agar bisa terus dipantau kondisi kesehatannya.
Sejumlah anak mengaku sangat senang mendapat bantuan kursi roda, karena selama ini kemana-mana digendong bahkan ke sekolah juga kesulitan. Setelah mendapat bantuan ini mereka bertambah semangat dan senang karena bisa untuk aktivitas.
"Saya senang mendapat kursi roda, sehingga saat sekolah tidak harus digendong ibu. Kursi ini bisa untuk membantu aktivitas keseharian saya," tutur Muhamad Riski alias Kiky siswa Kelas 2 SD ketika di temui di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (3/8/2017).
Beberapa orangtua penderita menuturkan, sebelum anaknya lumpuh atau menderita cerebral palsy, sang anak menderita panas tinggi. Ketika panas sudah sembuh, ternyata tak bisa aktivitas dan akhirnya lumpuh total.
"Saat itu usia sekitar satu tahun tiba-tiba panas, sudah dibawa ke rumah sakit, namun tak kunjung sembuh. Setelah sembuh ternyata anggota badan yaitu kaki dan tangan lemas tak bisa digerakkan secara normal," jelas Ibu Slamet salah satu orangtua penderita kelumpuhan.
"Kami sangat senang dan berterima kasih ada yang memperhatikan dan memberikan bantuan kursi roda. Semoga anak kami bisa beraktivitas normal," jelas Ibu Ida orangtua penderita lainnya.
Purwo, Relawan Kemanusiaan Kabupaten Pekalongan menyebutkan, bahwa untuk saat ini memberikan bantuan sebanyak 22 kursi roda. Selama beberapa tahun ini telah menyalurkan bantuan kursi roda untuk para penderita sebanyak 260 kursi.
"Kursi ini diberikan gratis dan dilakukan pendampingan juga terapi agar penderita bisa mandiri," ujar Purwo.
Dari data relawan kemanusiaan, di Kabupaten Pekalongan masih banyak anak-anak yang membutuhkan kursi roda khusus ini. Diperkirakan setidaknya masih ada lebih dari 60 anak usia sekolah yang sangat butuh bantuan.
Mereka sebagian besar berasal dari keluarga tak mampu, sehingga penderita hanya dibiarkan tanpa ada perawatan medis atau terapi di rumah. Disebutkan selama ini pemerintah masih kurang memperhatikan para penderita atau anak berkebutuhan khusus ini.
(kri)