Gus Ipul Belum Kembalikan Formulir ke Demokrat, PKB Jatim: Ditunggu Saja
Gus Ipul Belum Kembalikan Formulir ke Demokrat, PKB Jatim: Ditunggu Saja
A
A
A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) belum juga mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur (Bacagub) di DPD Partai Demokrat Jatim. Sempat dijadwalkan Jumat (28/7/2017), namun mantan Ketua GP Ansor ini tak kunjung hadir.
Beredar kabar bahwa Gus Ipul ragu untuk mengembalikan formulir pendaftaran, lantaran ada rencana Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga ikut mendaftar. Tak hanya itu, Gus Ipul juga pesimistis mendapat rekomendasi PD, karena partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mulai condong kepada Khofifah.
Indikasi tersebut menyusul pernyataan Ketua DPD PD Jatim Soekarwo beberapa waktu lalu, bahwa tidak ada perlakuan khusus bagi Gus Ipul dari Demokrat meski dua periode mendampingi dirinya. Itu artinya tidak ada garansi bagi Gus Ipul untuk lolos dan mendapat rekomendasi partai.
Di luar itu, Soekarwo juga sempat mendorong Khofifah untuk ikut dalam penjaringan bacagub Partai Demokrat. Pertimbangannya, Khofifah adalah calon potensial dan memiliki tingkat popularitas tinggi. Soekarwo bahkan sempat memprediksikan bahwa calon dengan popularitas tinggi berpotensi menang. Sebaliknya, calon yang memiliki kompetensi namun tidak populer bakal kandas.
Merujuk hasil survei The Initiative Institute periode 15-30 Juni 2017, calon terpopuler saat ini yakni Khofifah Indar Parawansa. Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu menjadi tokoh terpopuler yang dikenal 100% di 19 kabupaten/kota, mengungguli Gus Ipul maupun Tri Rismaharini.
Menanggapi rumor tersebut, Sekretaris DPW PKB Jatim Badrut Tamam membantah. Menurutnya, tidak ada keraguan apa pun bagi Gus Ipul untuk mendaftar di PD. Baginya, urusan pengembalian formulir hanya persoalan waktu.
"Istilah jawanya nunggu nogo dino seng tepak (hari baik). Lha saat ini Gus Ipul senang nunggu waktu itu. Rencananya memang Jumat (28/7) lalu. Tetapi karena waktunya dirasa kurang tepat, maka dibatalkan. Besok kan masih ada waktu. Jadi ditunggu saja. Insya Allah besok," ujarnya, Minggu (30/7/2017).
Badrut menyampaikan, pada pilgub kali ini, dirinya dan Gus Ipul ingin suasana Jawa Timur kondusif. Caranya adalah menyatukan keinginan masyarakat dalam satu pilihan. Misi tersebut, kata dia, juga sudah disampaikan kepada semua partai, termasuk PD.
"Alhamdulillah, semua sependapat. Hampir semua partai mendukung misi ini. Sebab, semua sudah kapok dengan situasi di Pilgub DKI Jakarta," kata mantan Ketua Korcab PMII Jatim ini.
Alasan itu pula, lanjut Badrut, yang melatarbelakangi PKB dan Gus Ipul road show ke sejumlah partai politik di Jawa Timur. Dia ingin kerukunan di Jawa Timur tidak terpecah, sehingga situasi dan kondisi Jawa Timur tetap adem dan terkendali. "Kami ini mengutamakan koalisi rakyat, bukan koalisi partai. Makanya seluruh kekuatan kami satukan," ujarnya.
Beredar kabar bahwa Gus Ipul ragu untuk mengembalikan formulir pendaftaran, lantaran ada rencana Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga ikut mendaftar. Tak hanya itu, Gus Ipul juga pesimistis mendapat rekomendasi PD, karena partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mulai condong kepada Khofifah.
Indikasi tersebut menyusul pernyataan Ketua DPD PD Jatim Soekarwo beberapa waktu lalu, bahwa tidak ada perlakuan khusus bagi Gus Ipul dari Demokrat meski dua periode mendampingi dirinya. Itu artinya tidak ada garansi bagi Gus Ipul untuk lolos dan mendapat rekomendasi partai.
Di luar itu, Soekarwo juga sempat mendorong Khofifah untuk ikut dalam penjaringan bacagub Partai Demokrat. Pertimbangannya, Khofifah adalah calon potensial dan memiliki tingkat popularitas tinggi. Soekarwo bahkan sempat memprediksikan bahwa calon dengan popularitas tinggi berpotensi menang. Sebaliknya, calon yang memiliki kompetensi namun tidak populer bakal kandas.
Merujuk hasil survei The Initiative Institute periode 15-30 Juni 2017, calon terpopuler saat ini yakni Khofifah Indar Parawansa. Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu menjadi tokoh terpopuler yang dikenal 100% di 19 kabupaten/kota, mengungguli Gus Ipul maupun Tri Rismaharini.
Menanggapi rumor tersebut, Sekretaris DPW PKB Jatim Badrut Tamam membantah. Menurutnya, tidak ada keraguan apa pun bagi Gus Ipul untuk mendaftar di PD. Baginya, urusan pengembalian formulir hanya persoalan waktu.
"Istilah jawanya nunggu nogo dino seng tepak (hari baik). Lha saat ini Gus Ipul senang nunggu waktu itu. Rencananya memang Jumat (28/7) lalu. Tetapi karena waktunya dirasa kurang tepat, maka dibatalkan. Besok kan masih ada waktu. Jadi ditunggu saja. Insya Allah besok," ujarnya, Minggu (30/7/2017).
Badrut menyampaikan, pada pilgub kali ini, dirinya dan Gus Ipul ingin suasana Jawa Timur kondusif. Caranya adalah menyatukan keinginan masyarakat dalam satu pilihan. Misi tersebut, kata dia, juga sudah disampaikan kepada semua partai, termasuk PD.
"Alhamdulillah, semua sependapat. Hampir semua partai mendukung misi ini. Sebab, semua sudah kapok dengan situasi di Pilgub DKI Jakarta," kata mantan Ketua Korcab PMII Jatim ini.
Alasan itu pula, lanjut Badrut, yang melatarbelakangi PKB dan Gus Ipul road show ke sejumlah partai politik di Jawa Timur. Dia ingin kerukunan di Jawa Timur tidak terpecah, sehingga situasi dan kondisi Jawa Timur tetap adem dan terkendali. "Kami ini mengutamakan koalisi rakyat, bukan koalisi partai. Makanya seluruh kekuatan kami satukan," ujarnya.
(zik)
Explore More