Di Jambi, Sudah 350 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar
A
A
A
JAMBI - Kebakaran hutan dan lahan masih menjadi persoalan besar di Provinsi Jambi. Tercatat sejak bulan Januari hingga akhir Juli 2017 ini, sudah ada ratusan hektare (ha) hutan dan lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Jambi.
Menurut Gubernur Jambi Zumi Zola, luasan hutan dan lahan yang terbakar tersebut tersebar di berbagai wilayah kabupaten di Provinsi Jambi. Kebakaran terutama di tiga kabupaten yang memiliki kawasan gambut, yakni Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, dan Muarojambi.
Namun, Zola yakin dengan Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dipimpin Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi yang juga Danrem 042/Garuda Putih Kolonel Inf Refrizal, kebakaran siap dipadamkan. “Apabila ditemukan titik api di kabupaten, Satgas Karhutla yang ada di daerah langsung melakukan pemadaman dengan cepat,” ungkap Zola di Jambi, Sabtu (29/7/2017).
Selain itu, dengan masuknya musim kemarau saat ini, beberapa waktu lalu, Pemprov Jambi juga sudah memperpanjang status siaga darurat karhutla selama tiga bulan ke depan. Penetapan status tersebut untuk mengantisipasi agar kejadian musibah kabut asap pada tahun 2015 tidak terjadi lagi di tahun 2017. “Akibat bencana tersebut, kerugian yang dialami mencapai Rp12 triliun,” tuturnya.
Zola juga mengimbau kepada masyarakat Provinsi Jambi yang ingin membuka lahan agar tidak membakar lahan. Seba jika masih menggunakan cara itu, maka musibah pada tahun 2015 bakal terulang lagi.
Menurut Gubernur Jambi Zumi Zola, luasan hutan dan lahan yang terbakar tersebut tersebar di berbagai wilayah kabupaten di Provinsi Jambi. Kebakaran terutama di tiga kabupaten yang memiliki kawasan gambut, yakni Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, dan Muarojambi.
Namun, Zola yakin dengan Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dipimpin Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi yang juga Danrem 042/Garuda Putih Kolonel Inf Refrizal, kebakaran siap dipadamkan. “Apabila ditemukan titik api di kabupaten, Satgas Karhutla yang ada di daerah langsung melakukan pemadaman dengan cepat,” ungkap Zola di Jambi, Sabtu (29/7/2017).
Selain itu, dengan masuknya musim kemarau saat ini, beberapa waktu lalu, Pemprov Jambi juga sudah memperpanjang status siaga darurat karhutla selama tiga bulan ke depan. Penetapan status tersebut untuk mengantisipasi agar kejadian musibah kabut asap pada tahun 2015 tidak terjadi lagi di tahun 2017. “Akibat bencana tersebut, kerugian yang dialami mencapai Rp12 triliun,” tuturnya.
Zola juga mengimbau kepada masyarakat Provinsi Jambi yang ingin membuka lahan agar tidak membakar lahan. Seba jika masih menggunakan cara itu, maka musibah pada tahun 2015 bakal terulang lagi.
(mcm)