Sayap Golkar Dukung Duet Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien
A
A
A
BANDUNG - Wacana duet Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 ditanggapi serius sayap Partai Golkar, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Bahkan, AMPG meminta wacana tersebut dipertimbangkan serius.
Ketua Harian AMPG Mustafa M Radja menyatakan, pihaknya memegang teguh hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II AMPG di Makassar dan Rapimnas II Partai Golkar yang akan mendorong kader muda diberikan ruang dalam proses pencalonan pemilihan kepala daerah (pilkada). Kebetulan, Daniel Muttaqien Syafiuddin merupakan salah satu kader yang dibesarkan dan membesarkan AMPG.
"Kami mendorong saudara Daniel Muttaqien Syafiuddin maju sebagai salah satu kontestan. Bisa sebagai gubernur maupun sebagai wakil gubernur," tegas Mustafa dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Jumat (28/7/2017).
Mustafa menjelaskan, hal yang biasa kalau AMPG mendorong kadernya maju dalam proses pencalonan di pilkada. Terlebih, ada bakal calon lain, yakni Ridwan Kamil yang mau berpasangan dengan tokoh muda sekelas Daniel Muttaqien Syafiuddin.
"Ini bukan ujug-ujug juga usulannya. Saat Kang Emil (Ridwan Kamil) menyebut mau berpasangan dengan tokoh muda dari pantura, kita punya Daniel," jelasnya.
Menurutnya, ajakan Ridwan Kamil yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi dan didukung kinerja positif merupakan sinyal positif untuk diproses dan dipertimbangkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. "Beri ruang Daniel untuk maju dalam Pilgub Jabar," tegasnya.
Terkait nama Dedi Mulyadi yang diusulkan oleh Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jabar, Mustafa menyebutnya sebagai dinamika politik internal. Sebab, partai telah memiliki petunjuk pelaksanaan (Juklak) 06.
"Keputusan diserahkan melalui mekanisme juklak 06, di dalamnya ada DM dalam bursa tersebut. Sah-sah saja. Nanti muaranya ada di DPP. Wajar saja kalau kami ada keberpihakan setelah melihat track record Daniel dan peluang menang kalau duet Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien Syafiuddin maju dalam Pilgub Jabar nanti. Ketua Umum selalu bilang kalau Partai Golkar itu partai anak muda. Apa salahnya kita mulai mendorong yang punya potensi," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPD Golkar Jabar yang juga Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Jabar MQ Iswara menyayangkan pernyataan Ridwan Kamil yang tertarik kepada Daniel Mutaqien Syafiuddin sebagai pendampingnya di Pilgub Jabar 2018.
Hal itu dikatakan Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat temu wicara dengan sejumlah nelayan di Desa Cemara Wetan, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Minggu (23/7/2017).
Seperti diketahui, Daniel merupakan putra mantan Bupati Indramayu MS Irianto Syafiuddin atau Yance yang notabene merupakan kader Golkar. Dalam kesempatan itu, Emil mengklaim duet Priangan-Pantura akan menjadi pasangan ideal untuk memenangi Pilgub Jabar 2018.
Menurut Iswara, pernyataan Emil tersebut tidak elok dan bijak. Sebab, Golkar Jabar telah sepakat mengusung Dedi Mulyadi. "Kita harus menghargai urusan internal rumah tangga orang lain. Saat ini Golkar Jabar sedang terus konsolidasi internal dan menjaga soliditas jelang pilgub dan pilkada serentak di 16 kabupaten/kota," katanya.
Ketua Harian AMPG Mustafa M Radja menyatakan, pihaknya memegang teguh hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II AMPG di Makassar dan Rapimnas II Partai Golkar yang akan mendorong kader muda diberikan ruang dalam proses pencalonan pemilihan kepala daerah (pilkada). Kebetulan, Daniel Muttaqien Syafiuddin merupakan salah satu kader yang dibesarkan dan membesarkan AMPG.
"Kami mendorong saudara Daniel Muttaqien Syafiuddin maju sebagai salah satu kontestan. Bisa sebagai gubernur maupun sebagai wakil gubernur," tegas Mustafa dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Jumat (28/7/2017).
Mustafa menjelaskan, hal yang biasa kalau AMPG mendorong kadernya maju dalam proses pencalonan di pilkada. Terlebih, ada bakal calon lain, yakni Ridwan Kamil yang mau berpasangan dengan tokoh muda sekelas Daniel Muttaqien Syafiuddin.
"Ini bukan ujug-ujug juga usulannya. Saat Kang Emil (Ridwan Kamil) menyebut mau berpasangan dengan tokoh muda dari pantura, kita punya Daniel," jelasnya.
Menurutnya, ajakan Ridwan Kamil yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi dan didukung kinerja positif merupakan sinyal positif untuk diproses dan dipertimbangkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. "Beri ruang Daniel untuk maju dalam Pilgub Jabar," tegasnya.
Terkait nama Dedi Mulyadi yang diusulkan oleh Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jabar, Mustafa menyebutnya sebagai dinamika politik internal. Sebab, partai telah memiliki petunjuk pelaksanaan (Juklak) 06.
"Keputusan diserahkan melalui mekanisme juklak 06, di dalamnya ada DM dalam bursa tersebut. Sah-sah saja. Nanti muaranya ada di DPP. Wajar saja kalau kami ada keberpihakan setelah melihat track record Daniel dan peluang menang kalau duet Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien Syafiuddin maju dalam Pilgub Jabar nanti. Ketua Umum selalu bilang kalau Partai Golkar itu partai anak muda. Apa salahnya kita mulai mendorong yang punya potensi," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPD Golkar Jabar yang juga Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Jabar MQ Iswara menyayangkan pernyataan Ridwan Kamil yang tertarik kepada Daniel Mutaqien Syafiuddin sebagai pendampingnya di Pilgub Jabar 2018.
Hal itu dikatakan Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat temu wicara dengan sejumlah nelayan di Desa Cemara Wetan, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Minggu (23/7/2017).
Seperti diketahui, Daniel merupakan putra mantan Bupati Indramayu MS Irianto Syafiuddin atau Yance yang notabene merupakan kader Golkar. Dalam kesempatan itu, Emil mengklaim duet Priangan-Pantura akan menjadi pasangan ideal untuk memenangi Pilgub Jabar 2018.
Menurut Iswara, pernyataan Emil tersebut tidak elok dan bijak. Sebab, Golkar Jabar telah sepakat mengusung Dedi Mulyadi. "Kita harus menghargai urusan internal rumah tangga orang lain. Saat ini Golkar Jabar sedang terus konsolidasi internal dan menjaga soliditas jelang pilgub dan pilkada serentak di 16 kabupaten/kota," katanya.
(zik)