251 Perguruan Tinggi Bakal Hadiri MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional di Malang
A
A
A
MALANG - Sekitar 3.000 kafilah dari 251 perguruan tinggi se-Indonesia akan hadir dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional XV Tahun 2017 yang digelar di Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Universitas Negeri Malang (UM).
MTQ di dua kampus ini digelar selama tujuh hari, mulai Jumat 28 Juli 2017 hingga Jumat 4 Agustus 2017. Acara yang akan dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir ini dimanfaatkan untuk menanamkan dan menguatkan paham kebangsaan.
Rektor UB Malang, M Bisri menyebutkan, MTQ mahasiswa ini merupakan acara rutin tahunan. Tetapi, untuk kegiatan di Kota Malang, kali ini, tentunya ada makna yang mendalam. “Kegiatan MTQ mahasiswa kita jadikan juga sebagai media membangun dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan untuk dosen dan mahasiswa,” tegasnya.
Penanaman nilai kebangsaan ini dilakukan dalam rangkaian MTQ mahasiswa di antaranya, Khotmil Alquran selama tujuh hari tanpa henti, Nusantara bersalawat; tausiah setiap hari di Masjid Raden Patah UB, dan seminar kebangsaan, serta bedah sejarah kebangsaan.
Membangun nilai-nilai kebangsaan dengan momentum MTQ mahasiswa ini, diakui Bisri, sangat penting dan efektif untuk melawan nilai-nilai anti NKRI. “Kita bagian tidak terpisahkan dari NKRI, tentunya kita juga berjuang untuk NKRI. MTQ mahasiswa ini menjadi momentum menguatkan dan menanamkan nilai kebangsaan di tengah isu intoleransi, radikalisme, politik yang memecah-belah, dan isu penyimpangan sosial,” tuturnya.
Khusus untuk kegiatan Khotmil Alquran, digelar bersama 1.000 hafiz dan hafizah, serta partisipan dan masyarakat umum. Kegiatan ini, sudah dimulai sejak Rabu (26/7/2017) dan akan berakhir pada Selasa 2 Agustus 2017 mendatang di Masjid Raden Patah UB Malang dengan harapan mampu memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan Alquran untuk hidup berbangsa membangun toleransi dalam kebinekaan. Selain itu, diharapkan juga mampu membangun persaudaraan antarsesama serta melestarikan seni budaya Qurani bangsa Indonesia.
Wakil Rektor III UM Syamsul Hadi yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XV menyatakan, kegiatan ini menjadi ruang bagi para mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri di bidang keagamaan. “Para mahasiswa tidak hanya perlu cakap dalam aktualisasi dalam bidang ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memiliki kemampuan dalam bidang keagaman dan kebangsaan,” tegasnya.
Jumlah peserta MTQ mahasiswa pada tahun ini meningkat pesat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, ada 184 perguruan tinggi yang berpartisipasi. Sementara, tahun ini sebanyak 251 perguruan tinggi yang turut serta dan jumlah kafilah mencapai sekitar 3.000 orang. Nantinya, mereka akan berkompetisi pada 13 bidang musabaqoh.
Untuk rangkaian kegiatan MTQ mahasiswa di kampus UM, juga digelar tablik akbar, pameran dan workshop kaligrafi, festival al banjari, qoriah, serta seminar Islam dan kebangsaan. “Kami juga memiliki target mampu kembali meraih juara umum setelah sebelumnya beberapa kali meraih predikat juara umum di ajang MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional,” ujarnya.
MTQ di dua kampus ini digelar selama tujuh hari, mulai Jumat 28 Juli 2017 hingga Jumat 4 Agustus 2017. Acara yang akan dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir ini dimanfaatkan untuk menanamkan dan menguatkan paham kebangsaan.
Rektor UB Malang, M Bisri menyebutkan, MTQ mahasiswa ini merupakan acara rutin tahunan. Tetapi, untuk kegiatan di Kota Malang, kali ini, tentunya ada makna yang mendalam. “Kegiatan MTQ mahasiswa kita jadikan juga sebagai media membangun dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan untuk dosen dan mahasiswa,” tegasnya.
Penanaman nilai kebangsaan ini dilakukan dalam rangkaian MTQ mahasiswa di antaranya, Khotmil Alquran selama tujuh hari tanpa henti, Nusantara bersalawat; tausiah setiap hari di Masjid Raden Patah UB, dan seminar kebangsaan, serta bedah sejarah kebangsaan.
Membangun nilai-nilai kebangsaan dengan momentum MTQ mahasiswa ini, diakui Bisri, sangat penting dan efektif untuk melawan nilai-nilai anti NKRI. “Kita bagian tidak terpisahkan dari NKRI, tentunya kita juga berjuang untuk NKRI. MTQ mahasiswa ini menjadi momentum menguatkan dan menanamkan nilai kebangsaan di tengah isu intoleransi, radikalisme, politik yang memecah-belah, dan isu penyimpangan sosial,” tuturnya.
Khusus untuk kegiatan Khotmil Alquran, digelar bersama 1.000 hafiz dan hafizah, serta partisipan dan masyarakat umum. Kegiatan ini, sudah dimulai sejak Rabu (26/7/2017) dan akan berakhir pada Selasa 2 Agustus 2017 mendatang di Masjid Raden Patah UB Malang dengan harapan mampu memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan Alquran untuk hidup berbangsa membangun toleransi dalam kebinekaan. Selain itu, diharapkan juga mampu membangun persaudaraan antarsesama serta melestarikan seni budaya Qurani bangsa Indonesia.
Wakil Rektor III UM Syamsul Hadi yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XV menyatakan, kegiatan ini menjadi ruang bagi para mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri di bidang keagamaan. “Para mahasiswa tidak hanya perlu cakap dalam aktualisasi dalam bidang ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memiliki kemampuan dalam bidang keagaman dan kebangsaan,” tegasnya.
Jumlah peserta MTQ mahasiswa pada tahun ini meningkat pesat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, ada 184 perguruan tinggi yang berpartisipasi. Sementara, tahun ini sebanyak 251 perguruan tinggi yang turut serta dan jumlah kafilah mencapai sekitar 3.000 orang. Nantinya, mereka akan berkompetisi pada 13 bidang musabaqoh.
Untuk rangkaian kegiatan MTQ mahasiswa di kampus UM, juga digelar tablik akbar, pameran dan workshop kaligrafi, festival al banjari, qoriah, serta seminar Islam dan kebangsaan. “Kami juga memiliki target mampu kembali meraih juara umum setelah sebelumnya beberapa kali meraih predikat juara umum di ajang MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional,” ujarnya.
(mcm)