Elemen Masyarakat di Malang Berikrar Setia Menjaga Pancasila

Rabu, 26 Juli 2017 - 16:32 WIB
Elemen Masyarakat di Malang Berikrar Setia Menjaga Pancasila
Elemen Masyarakat di Malang Berikrar Setia Menjaga Pancasila
A A A
MALANG - Berbagai elemen masyarakat berkumpul di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), Rabu (26/7/2017). Mereka berikrar untuk menjaga keberadaan Pancasila, UUD 1945, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Elemen masyarakat yang terdiri dari perwakilan berbagai umat beragama, organisasi masyarakat (ormas), dan para santri tersebut menggelar mimbar bebas. Mereka menuntut para wakil rakyat dan pemimpin masyarakat meneguhkan diri ikut menjaga Pancasila.

Komandan Bantuan Serbaguna Ansor (Banser) NU Kota Malang, M Sarbini menyatakan, Indonesia telah didirikan dan disatukan oleh para pendiri bangsa, tanpa melihat suku dan agamanya. “Persatuan dan kemerdekaan Indonesia bisa terus terjaga di atas segala perbedaan karena nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.

Dia mengatakan, Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa. Pancasila tidak bisa digantikan dengan dasar dan ideologi lainnya, terutama yang intoleran dan tidak mengakui ada keberagaman di Indonesia. Dalam Pancasila, telah ditegaskan seluruh warga negara dijamin untuk mempercayai Tuhan Yang Maha Esa seperti dituangkan dalam sila pertama.

Pimpinan Klenteng Eng An Kiong Malang, Bunshu Anton Triyono menyatakan, negara telah menjamin kebebasan bagi warganya. Tetapi, kebebasan itu harus dijaga agar tidak mengganggu warga negara lainnya. “Kebebasannya jangan sampai kebablasan. Kebebasannya harus dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Selama ini, menurutnya, pengamalan nilai-nilai Pancasila telah banyak dilakukan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara. Salah satu buktinya, bangsa Indonesia mampu hidup rukun dan toleran meskipun dengan keberagaman suku, agama, maupun bahasa.

Pimpinan Yayasan Darul Hikmah An Nawawi, Kebonsari, Kota Malang, KH Yusuf Abdurrahman menegaskan, negara Indonesia didirikan dengan pertumpahan darah seluruh elemen bangsanya. “Pertumpahan darah untuk memerdekakan bangsa ini dari penjajahan, bukan hanya dilakukan oleh umat muslim saja. Tetapi juga oleh umat agama lain, serta suku-suku lainnya,” tegasnya.

Persatuan Bangsa Indonesia, di bawah naungan Pancasila, dan UUD 1945, menurutnya harus terus dijaga. Mewakili para santri, dia menegaskan, tidak akan tinggal diam apabila ada kelompok tertentu yang akan mengubah dasar negara, termasuk mengubah dasar negara menjadi khilafah.

Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Malang, Syahrowi yang turut hadir menemui elemen masyarakat mendesak agar Perppu No 2/2017 untuk segera dijadikan undang-undang. “Jadi, organisasi massa yang radikal dan anti Pancasila serta mengancam keutuhan NKRI dapat segera ditangkal,” tuturnya.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5761 seconds (0.1#10.140)