Benda Diduga Serpihan Roket China Jatuh dari Angkasa di Sumbar
A
A
A
PADANG - Sebuah benda diduga serpihan roket milik China jatuh di kawasan Pasia, Jorong Lakuang, Nagari Kampung PDRI Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Kapolsek Suliki AKP Feri Arjoni mengatakan, benda berupa lempengan besi ditemukan oleh warga bernama Safri (50) di daerah persawahan.
Menurut keterangan Safri ke pihak kepolisian warga awalnya terkejut mendengar dentuman keras yang jatuh dari langit pada Selasa (18/7/2017) pagi.
Saat itu Safri tengah membersihkan rumput di sawahnya langsung kaget mendengar dentuman tersebut. "Mendengar dentuman tersebut Safri ini lari dari sawahnya kemudian dia menghampiri ada lempengan besi yang jatuh disawahnya kemudian langsung melaporkan kejadian itu kepada petani lain dan warga," ucapnya. Kamis (20/7/2017)
Setelah itu, petani dan warga mengeluarkan benda tersebut dari sawah, besi hitam abu-abu itu panjang 180 centimeter dan lebar 40 centimeter, kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diselediki.
Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Lapan untuk wilayah Sumbar di Agam, Syafrijon menjelaskan benda yang jatuh tersebut sama dengan benda yang jatuh di Maninjau beberapa hari lalu. Lempengan besi di Limapuluh Kota merupakan bagian bahan bakar roket RRT Longmach/Chang-Zheng 3.
"Bagian roket ini dipakai untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pada 13 April 2007. Aslinya benda itu besar, saat masuk ke atmosfer pecah. Sebagian mungkin jatuh di laut atau hutan," ujarnya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak memegang benda tersebut. pasalnya benda itu bisa menimbulkan gatal-gatal pada bagian yang tersentuh.
Kapolsek Suliki AKP Feri Arjoni mengatakan, benda berupa lempengan besi ditemukan oleh warga bernama Safri (50) di daerah persawahan.
Menurut keterangan Safri ke pihak kepolisian warga awalnya terkejut mendengar dentuman keras yang jatuh dari langit pada Selasa (18/7/2017) pagi.
Saat itu Safri tengah membersihkan rumput di sawahnya langsung kaget mendengar dentuman tersebut. "Mendengar dentuman tersebut Safri ini lari dari sawahnya kemudian dia menghampiri ada lempengan besi yang jatuh disawahnya kemudian langsung melaporkan kejadian itu kepada petani lain dan warga," ucapnya. Kamis (20/7/2017)
Setelah itu, petani dan warga mengeluarkan benda tersebut dari sawah, besi hitam abu-abu itu panjang 180 centimeter dan lebar 40 centimeter, kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diselediki.
Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Lapan untuk wilayah Sumbar di Agam, Syafrijon menjelaskan benda yang jatuh tersebut sama dengan benda yang jatuh di Maninjau beberapa hari lalu. Lempengan besi di Limapuluh Kota merupakan bagian bahan bakar roket RRT Longmach/Chang-Zheng 3.
"Bagian roket ini dipakai untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pada 13 April 2007. Aslinya benda itu besar, saat masuk ke atmosfer pecah. Sebagian mungkin jatuh di laut atau hutan," ujarnya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak memegang benda tersebut. pasalnya benda itu bisa menimbulkan gatal-gatal pada bagian yang tersentuh.
(nag)