Dugaan Kasus Penganiayaan, Para Guru dan Murid SDN 1 Kumai Hilir Masih Trauma
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Para Guru dan murid SD Negari Kumai Hilir, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng masih trauma terkait kasus penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polres Kobar Brigadir Pol ASS kepada MA (12) murid kelas 6 SD pada Jumat (14/7/2017).
Mereka trauma lantaran peristiwa penganiayaan terjadi di lingkungan sekolah dan saat jam pulang sekolah. Jadi hampir seluruh murid dan guru melihat aksi penganiayaan tersebut.
"Hingga hari ini kami masih trauma, apalagi yang melihat langsung aksi Brigadir Pol ASS yang menampar dengan keras sabanyak 5 kali ke wajah bocah MA," ujar Kepala Sekolah SDN 1 Kumai Hilir, Jariah saat ditemui di ruang sekolahnya, Sabtu (16/7/2017).
Jariah dan sejumlah guru lainnya bahkan terus menangis menceritakan peristiwa tersebut ke sejumlah wartawan di ruang kerjanya. "Kami tak habis pikir, aparat yang seharusnya mengayomi justru melakukan perbuatan tercela. Apalagi ini korbannya masih bocah dan di depan semua murid," imbuhnya.
Sementara itu, wali kelas 6 SDN 1 Kumai Hilir, Parminah yang menyaksikan langsung aksi oknum polisi tersebut saat menganiaya anak didiknya, tak bisa berbuat banyak karena mayoritas guru yang melihat adalah perempuan. Apalagi saat menganiaya masih menggunakan baju seragam Polisi.
"Bagaimana mau melerai, kami semua perempuan dan semua anak anak. Kita hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa apa," ujar Parminah sambil menangis terisak isak.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Pria Premos saat dikonfirmasi mengatakan, kasus penganiayaan itu benar adanya dan saat ini anak buahnya akan berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. "Ya benar, kita akan coba selidiki dulu penyebabnya dan saya pastikan akan proses sesuai aturan yang berlaku. Jadi sabar nanti kita infokan lebih lanjut," ujarnya singkat melalui sambungan telepon.
Mereka trauma lantaran peristiwa penganiayaan terjadi di lingkungan sekolah dan saat jam pulang sekolah. Jadi hampir seluruh murid dan guru melihat aksi penganiayaan tersebut.
"Hingga hari ini kami masih trauma, apalagi yang melihat langsung aksi Brigadir Pol ASS yang menampar dengan keras sabanyak 5 kali ke wajah bocah MA," ujar Kepala Sekolah SDN 1 Kumai Hilir, Jariah saat ditemui di ruang sekolahnya, Sabtu (16/7/2017).
Jariah dan sejumlah guru lainnya bahkan terus menangis menceritakan peristiwa tersebut ke sejumlah wartawan di ruang kerjanya. "Kami tak habis pikir, aparat yang seharusnya mengayomi justru melakukan perbuatan tercela. Apalagi ini korbannya masih bocah dan di depan semua murid," imbuhnya.
Sementara itu, wali kelas 6 SDN 1 Kumai Hilir, Parminah yang menyaksikan langsung aksi oknum polisi tersebut saat menganiaya anak didiknya, tak bisa berbuat banyak karena mayoritas guru yang melihat adalah perempuan. Apalagi saat menganiaya masih menggunakan baju seragam Polisi.
"Bagaimana mau melerai, kami semua perempuan dan semua anak anak. Kita hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa apa," ujar Parminah sambil menangis terisak isak.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Pria Premos saat dikonfirmasi mengatakan, kasus penganiayaan itu benar adanya dan saat ini anak buahnya akan berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. "Ya benar, kita akan coba selidiki dulu penyebabnya dan saya pastikan akan proses sesuai aturan yang berlaku. Jadi sabar nanti kita infokan lebih lanjut," ujarnya singkat melalui sambungan telepon.
(wib)