Yuk ke Yogya Mumpung Ada Festival Tamansari dan Musikanan
A
A
A
YOGYAKARTA - Jika anda ingin berwisata ke Yogyakarta, akhir pekan ini mungkin saat yang tepat. Sabtu, 15 Juli hingga Minggu 16 Juli 2017 nanti, Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY bekerja sama dengan masyarakat akan menggelar Festival Tamansari dan Festival Musikanan.
Dalam dua festival ini, masyarakat dan wisatawan bisa menikmati berbagai atraksi dan berinteraksi dalam berbagai hal. Di Festival Tamansari ini, selain bisa melihat berbagai pertunjukan kesenian, wisatawan juga bisa belajar langsung bagaimana menabuh gamelan, membuat mainan dari janur, membatik, mengenal tumpeng, dan kegiatan lainnya.
“Selain ingin mengenalkan potensi kesenian dan kebudayaan di Tamansari, kami juga ingin mengedukasi pengunjung dengan workshop. Kami berharap pengunjung bisa berinteraksi langsung bagaimana membatik, menabuh gamelan, dan lain sebagainya,” kata Ketua Paguyuban Tamansari Ibnu Titiyanto.
Festival Tamansari ini digelar mulai Sabtu hingga tengah malam. Paginya, wisatawan dapat menikmati Festival Musikanan selama seharian penuh. Musikanan ini adalah nama sebuah kampung yang berada tepat di sebelah timur Pagelaran Kraton dan Siti Hinggil Kraton. Musikanan diambil dari kata muzikant dan an yang berarti tempat tinggal para abdi dalem pemain musik Keraton Yogyakarta.
“Dulu di tempat ini terkenal dengan aktivitas budaya dan musiknya. Berangkat dari kekhawatiran musnahnya kegiatan bermusik di kampung ini, kami merasa perlu mengenalkan kembali aktivitas tersebut. Salah satunya dengan festival ini,” kata Ketua Jaringan Masyarakat Budaya Nusantara, Priyo Mustiko.
Mulai pukul 9.00 WIB, wisatawan akan disuguhi berbagai pentas musik, karnaval, pameran hingga bazar. Karnaval musik akan dimeriahkan oleh Bergada Ugel-ugel Keraton Yogyakarta dan sejumlah grup seni. Sementara itu pentas musik akan digelar di tiga panggung di antaranya Montecarlo. Montecarlo adalah nama abdi dalem musik Keraton Yogyakarta semasa HB VIII. "Kami juga menggelar pameran foto, animasi, dan alat musik kuno di rumah warisan Budaya R Rio Soeryowaditro,” tambah Mustiko.
Jadi, bagi wisatawan yang ingin menikmati akhir pekan di Kota Yogyakarta, tunggu apa lagi. Dua festival musik yang digelar oleh masyarakat dan Dinas Pariwisata DIY ini bisa menjadi referensi untuk menikmati budaya Kota Yogya. Hebatnya lagi, dua festival ini disajikan gratis untuk wisatawan.
Dalam dua festival ini, masyarakat dan wisatawan bisa menikmati berbagai atraksi dan berinteraksi dalam berbagai hal. Di Festival Tamansari ini, selain bisa melihat berbagai pertunjukan kesenian, wisatawan juga bisa belajar langsung bagaimana menabuh gamelan, membuat mainan dari janur, membatik, mengenal tumpeng, dan kegiatan lainnya.
“Selain ingin mengenalkan potensi kesenian dan kebudayaan di Tamansari, kami juga ingin mengedukasi pengunjung dengan workshop. Kami berharap pengunjung bisa berinteraksi langsung bagaimana membatik, menabuh gamelan, dan lain sebagainya,” kata Ketua Paguyuban Tamansari Ibnu Titiyanto.
Festival Tamansari ini digelar mulai Sabtu hingga tengah malam. Paginya, wisatawan dapat menikmati Festival Musikanan selama seharian penuh. Musikanan ini adalah nama sebuah kampung yang berada tepat di sebelah timur Pagelaran Kraton dan Siti Hinggil Kraton. Musikanan diambil dari kata muzikant dan an yang berarti tempat tinggal para abdi dalem pemain musik Keraton Yogyakarta.
“Dulu di tempat ini terkenal dengan aktivitas budaya dan musiknya. Berangkat dari kekhawatiran musnahnya kegiatan bermusik di kampung ini, kami merasa perlu mengenalkan kembali aktivitas tersebut. Salah satunya dengan festival ini,” kata Ketua Jaringan Masyarakat Budaya Nusantara, Priyo Mustiko.
Mulai pukul 9.00 WIB, wisatawan akan disuguhi berbagai pentas musik, karnaval, pameran hingga bazar. Karnaval musik akan dimeriahkan oleh Bergada Ugel-ugel Keraton Yogyakarta dan sejumlah grup seni. Sementara itu pentas musik akan digelar di tiga panggung di antaranya Montecarlo. Montecarlo adalah nama abdi dalem musik Keraton Yogyakarta semasa HB VIII. "Kami juga menggelar pameran foto, animasi, dan alat musik kuno di rumah warisan Budaya R Rio Soeryowaditro,” tambah Mustiko.
Jadi, bagi wisatawan yang ingin menikmati akhir pekan di Kota Yogyakarta, tunggu apa lagi. Dua festival musik yang digelar oleh masyarakat dan Dinas Pariwisata DIY ini bisa menjadi referensi untuk menikmati budaya Kota Yogya. Hebatnya lagi, dua festival ini disajikan gratis untuk wisatawan.
(mcm)