Skybridge Tirtonadi-Balapan Belum Maksimal
Skybridge Tirtonadi-Balapan Belum Maksimal
A
A
A
SOLO - Penggunaan skybride (jembatan layang) yang menghubungkan Terminal Bus Tirtonadi dan Stasiun Kereta Api (KA) Balapan di Kota Solo, Jawa Tengah belum maksimal. Jumlah masyarakat yang memanfaatkan fasilitas masih sedikit dan jam operasional yang masih dibatasi.
Sejak beroperasi 1 Juni 2017 tercatat jumlah warga yang melintas skybride rata-rata sekitar 200 orang dari stasiun ke terminal dan 100 orang dari terminal ke stasiun. Mereka yang menggunakan fasilitas terintegrasi antar moda tersebut sebagian besar merupakan penumpang KA Prambanan Ekspres (Prameks) jurusan Solo-Yogyakarta.
Sebab skybridge jadwal operasionalnya menyesuaikan jadwal KA Prameks, mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. “Kalau kami sudah siap jika dioperasionalkan 24 jam, namun hal itu juga tergantung dari PT KAI (Kereta Api Indonesia),” kata Kepala Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, Senin (10/7/2017).
Untuk dapat memanfaatkan Skybridge, para penumpang harus memiliki tiket KA yang masuk melalui pintu terminal. Begitu juga sebaliknya, penumpang harus memiliki tiket bus jika masuk melalui pintu stasiun. Petugas yang berjaga di depan pintu Skybridge terlebih dahulu akan memeriksa tiketnya terlebih dahulu.
Selain penumpang KA Prameks, ada juga penumpang KA jarak jauh yang memanfaatkan skybridge. Namun saat malam hari, penumpang bus atau penumpang KA tidak bisa memanfaatkan fasilitas jembatan layang karena telah ditutup.
Sementara itu, Humas PT KAI Daerah Operasional VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengaku, skybridge belum maksimal karena belum banyak yang mengetahui. “Selain itu, saat ini juga masih dalam tahap uji coba sehingga belum bisa beroperasi penuh,” tegasnya.
Perlu diketahui pembangunan skybridge dibagi menjadi dua bagian. Bagian Pemkot Solo dibangun lebih dahulu, yakni sepanjang 437,9 meter dengan lebar 3 meter. Kemudian dilanjutkan pembangunannya oleh PT KAI, sepanjang 215 meter dengan lebar 4 meter.
Sejak beroperasi 1 Juni 2017 tercatat jumlah warga yang melintas skybride rata-rata sekitar 200 orang dari stasiun ke terminal dan 100 orang dari terminal ke stasiun. Mereka yang menggunakan fasilitas terintegrasi antar moda tersebut sebagian besar merupakan penumpang KA Prambanan Ekspres (Prameks) jurusan Solo-Yogyakarta.
Sebab skybridge jadwal operasionalnya menyesuaikan jadwal KA Prameks, mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. “Kalau kami sudah siap jika dioperasionalkan 24 jam, namun hal itu juga tergantung dari PT KAI (Kereta Api Indonesia),” kata Kepala Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, Senin (10/7/2017).
Untuk dapat memanfaatkan Skybridge, para penumpang harus memiliki tiket KA yang masuk melalui pintu terminal. Begitu juga sebaliknya, penumpang harus memiliki tiket bus jika masuk melalui pintu stasiun. Petugas yang berjaga di depan pintu Skybridge terlebih dahulu akan memeriksa tiketnya terlebih dahulu.
Selain penumpang KA Prameks, ada juga penumpang KA jarak jauh yang memanfaatkan skybridge. Namun saat malam hari, penumpang bus atau penumpang KA tidak bisa memanfaatkan fasilitas jembatan layang karena telah ditutup.
Sementara itu, Humas PT KAI Daerah Operasional VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengaku, skybridge belum maksimal karena belum banyak yang mengetahui. “Selain itu, saat ini juga masih dalam tahap uji coba sehingga belum bisa beroperasi penuh,” tegasnya.
Perlu diketahui pembangunan skybridge dibagi menjadi dua bagian. Bagian Pemkot Solo dibangun lebih dahulu, yakni sepanjang 437,9 meter dengan lebar 3 meter. Kemudian dilanjutkan pembangunannya oleh PT KAI, sepanjang 215 meter dengan lebar 4 meter.
(wib)
Explore More