Penemuan Janin Bayi di Depan Kosan Mahasiswi Gegerkan Warga
A
A
A
MALANG - Ketenangan di lingkungan Jalan Kertorejo, RT 4/RW 3, Kelurahan Sumbersari, Kota Malang, Jawa Timur, terusik. Pagi, sekitar pukuk 06.30 WIB, rumah kos yang ditempati 18 mahasiswi dihebohkan dengan ditemukannya janin bayi.
Janin tersebut, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Yakni, terbungkus dalam kardus, dan digeletakkan begitu saja di depan kamar mandi.
"Awalnya kami mencium aroma busuk, saya pikir bangkai kucing. Sempat mau kami buang," ujar Ika Prakatiwi (22), salah satu penghuni kos.
Ika yang merupakan mahasiswi jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut, sempat meminta tolong teman mahasiswa yang mereka kenal untuk membuka dan membuang bungkusan beraroma busuk.
Tetapi, rencana membuang bungkusan itu dibatalkan, setelah melihat ada jari bayi yang terlihat dari dalam bungkusan. Akhirnya, para penghuni kos memilih melaporkan hal tersebut ke Ketua RT 4, Achadun. Setelah itu, ketua RT langsung melaporkannya ke kepolisian, dan ditindaklanjuti dengan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Ikan menuturkan, kecurigaan terhadap kejadian ini sudah dirasakan sejak Minggu (9/7/2017) siang. Sekitar pukul 11.30 WIB, saat akan keluar rumah kos, dia mendapati adik tingkatnya berinisial N, (20), yang sedang melaksanakan KKN di wilayah Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tiba-tiba pulang ke kos mengendarai sepeda motor matic.
N pulang ke kos, membawa tas ransel. Ika melihat ada bercak darah di sepeda, dan tas ransel tersebut. "Saya waktu itu kebetulan lewat dan berpapasan. Darah juga terlihat di lantai. Tapi setelah saya keluar rumah kos, dan kembali lagi ke rumah kos, kondisinya sudah bersih," ungkapnya.
Pada Senin (10/7/2017) pagi, sekitar pukul 03.00 WIB, teman-teman kos N, juga melihat N keluar rumah kos. Satu jam kemudian sudah kembali. Lalu, keberadaannya tidak diketahui lagi sampai adanya penemuan janin bayi yang sudah mati tersebut.
N, yang masih duduk di semester empat, jurusan akuntansi, diketahui sedang mengikuti KKN bersama tiga penghuni kos lainnya. Tetapi, tiga penghuni kos yang ikut KKN, belum pulang ke rumah kos tersebut, sejak berangkat KKN pada Selasa (4/7/2017).
Ika menyebutkan, selama ini N tinggal di kamar yang ada di lantai dua. Dan selama ini jarang bergaul dengan penghuni kos lainnya. "Biasanya ada yang jemput ke sini, teman laki-lakinya. Lalu mereka keluar. Jarang sekali anaknya ngobrol dengan kami di sini," ujar Ika.
Achadun yang menerima laporan dari penghuni kos ini sempat kaget, dan langsung melihat bungkusan yang ada di depan kamar mandi tersebut. "Awalnya disangka bangkai kucing, dan mereka mau membuangnya. Lalu saya larang setelah terlihat ada kaki dan jari bayi. Saya langsung lapor polisi dan pemilik kosnya," ujarnya.
Pemilik rumah kos, Tukidi (51), warga Wates, Kabupaten Blitar, langsung mendatangi rumah kosnya, dan bersama penghuni kos datang ke Polres Malang Kota, untuk melaporkan kejadian ini.
"Saya tidak kenal satu-persatu penghuni kos, karena saya memang tidak tinggal di rumah kos ini. Rumah kos ini, ditunggu anak saya yang sekarang sedang liburan," terangnya
Polisi langsung bergerak cepat menyelidiki temuan janin bayi ini. Kejadian ini merupakan kali kedua di wilayah Sumbersari.
Janin bayi yang sudah mati di bawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. "Kami masih mendalami kasus ini," ujar Kepala Polres Malang Kota, AKBP Hoiruddin Hasibuan.
Janin tersebut, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Yakni, terbungkus dalam kardus, dan digeletakkan begitu saja di depan kamar mandi.
"Awalnya kami mencium aroma busuk, saya pikir bangkai kucing. Sempat mau kami buang," ujar Ika Prakatiwi (22), salah satu penghuni kos.
Ika yang merupakan mahasiswi jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut, sempat meminta tolong teman mahasiswa yang mereka kenal untuk membuka dan membuang bungkusan beraroma busuk.
Tetapi, rencana membuang bungkusan itu dibatalkan, setelah melihat ada jari bayi yang terlihat dari dalam bungkusan. Akhirnya, para penghuni kos memilih melaporkan hal tersebut ke Ketua RT 4, Achadun. Setelah itu, ketua RT langsung melaporkannya ke kepolisian, dan ditindaklanjuti dengan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Ikan menuturkan, kecurigaan terhadap kejadian ini sudah dirasakan sejak Minggu (9/7/2017) siang. Sekitar pukul 11.30 WIB, saat akan keluar rumah kos, dia mendapati adik tingkatnya berinisial N, (20), yang sedang melaksanakan KKN di wilayah Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tiba-tiba pulang ke kos mengendarai sepeda motor matic.
N pulang ke kos, membawa tas ransel. Ika melihat ada bercak darah di sepeda, dan tas ransel tersebut. "Saya waktu itu kebetulan lewat dan berpapasan. Darah juga terlihat di lantai. Tapi setelah saya keluar rumah kos, dan kembali lagi ke rumah kos, kondisinya sudah bersih," ungkapnya.
Pada Senin (10/7/2017) pagi, sekitar pukul 03.00 WIB, teman-teman kos N, juga melihat N keluar rumah kos. Satu jam kemudian sudah kembali. Lalu, keberadaannya tidak diketahui lagi sampai adanya penemuan janin bayi yang sudah mati tersebut.
N, yang masih duduk di semester empat, jurusan akuntansi, diketahui sedang mengikuti KKN bersama tiga penghuni kos lainnya. Tetapi, tiga penghuni kos yang ikut KKN, belum pulang ke rumah kos tersebut, sejak berangkat KKN pada Selasa (4/7/2017).
Ika menyebutkan, selama ini N tinggal di kamar yang ada di lantai dua. Dan selama ini jarang bergaul dengan penghuni kos lainnya. "Biasanya ada yang jemput ke sini, teman laki-lakinya. Lalu mereka keluar. Jarang sekali anaknya ngobrol dengan kami di sini," ujar Ika.
Achadun yang menerima laporan dari penghuni kos ini sempat kaget, dan langsung melihat bungkusan yang ada di depan kamar mandi tersebut. "Awalnya disangka bangkai kucing, dan mereka mau membuangnya. Lalu saya larang setelah terlihat ada kaki dan jari bayi. Saya langsung lapor polisi dan pemilik kosnya," ujarnya.
Pemilik rumah kos, Tukidi (51), warga Wates, Kabupaten Blitar, langsung mendatangi rumah kosnya, dan bersama penghuni kos datang ke Polres Malang Kota, untuk melaporkan kejadian ini.
"Saya tidak kenal satu-persatu penghuni kos, karena saya memang tidak tinggal di rumah kos ini. Rumah kos ini, ditunggu anak saya yang sekarang sedang liburan," terangnya
Polisi langsung bergerak cepat menyelidiki temuan janin bayi ini. Kejadian ini merupakan kali kedua di wilayah Sumbersari.
Janin bayi yang sudah mati di bawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. "Kami masih mendalami kasus ini," ujar Kepala Polres Malang Kota, AKBP Hoiruddin Hasibuan.
(nag)