Nurul Arifin Tak Khawatir Diserang Isu Gender
A
A
A
BANDUNG - Politisi Golkar Nurul Arifin mengaku tak gentar dengan isu gender yang bakal digunakan lawan politiknya saat pemilihan wali kota Bandung 2018. Dia menegaskan niatnya untuk maju sebagai calon wali kota Bandung 2018 dengan menyerahkan berkas persyaratan bakal calon wali kota ke Kantor DPD Golkar Kota Bandung di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Sabtu (8/7/2017).
Kedatangan anggota Komisi II DPR ini didampingi sejumlah pendukungnya. Nurul Arifin yang mengenakan baju putih dan syal biru dan bawahan rok panjang biru garis-garis putih disambut oleh Ketua DPD Golkar Kota Bandung Deden Y Hidayat.
Nurul Arifin mengatakan, kedatangannya ke Kantor DPD II Golkar Kota Bandung menjadi hari yang bersejarah bagi dirinya. Sebab ini menjadi langkah awal guna mewujudkan langkahnya maju pada pemilihan walo kota Bandung.
“Ini adalah hari yang bersejarah. Saya akan menyerahkan berkas sebagai persyaratan dan jika nanti memang masih ada yang kurang akan saya serahkan menyusul,” katanya.
Ketika ditanya terkait isu gender yang bakal digunakan lawan politiknya, Nurul Arifin mengaku tidak merasa khawatir sedikitpun. Dia menegaskan, menggunakan isu gender dalam politik saat ini sudah bukan zamannya lagi.
Sebaliknya, dia menantang lawan-lawannya untuk beradu program dan tidak terjebak dalam pemikiran stereotip tentang gender. “Saya tidak takut akan isu-isu gender. Sebaliknya saya meminta semua pihak beradu visi, misi, dan program dalam bersaing,” tegasnya.
Kedatangan anggota Komisi II DPR ini didampingi sejumlah pendukungnya. Nurul Arifin yang mengenakan baju putih dan syal biru dan bawahan rok panjang biru garis-garis putih disambut oleh Ketua DPD Golkar Kota Bandung Deden Y Hidayat.
Nurul Arifin mengatakan, kedatangannya ke Kantor DPD II Golkar Kota Bandung menjadi hari yang bersejarah bagi dirinya. Sebab ini menjadi langkah awal guna mewujudkan langkahnya maju pada pemilihan walo kota Bandung.
“Ini adalah hari yang bersejarah. Saya akan menyerahkan berkas sebagai persyaratan dan jika nanti memang masih ada yang kurang akan saya serahkan menyusul,” katanya.
Ketika ditanya terkait isu gender yang bakal digunakan lawan politiknya, Nurul Arifin mengaku tidak merasa khawatir sedikitpun. Dia menegaskan, menggunakan isu gender dalam politik saat ini sudah bukan zamannya lagi.
Sebaliknya, dia menantang lawan-lawannya untuk beradu program dan tidak terjebak dalam pemikiran stereotip tentang gender. “Saya tidak takut akan isu-isu gender. Sebaliknya saya meminta semua pihak beradu visi, misi, dan program dalam bersaing,” tegasnya.
(wib)