Kotak Hitam Ditemukan, Diharapkan Ungkap Penyebab Helikopter Basarnas Jatuh
A
A
A
SEMARANG - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengatakan, saat black box atau kotak hitam helikopter Basarnas yang jatuh sudah ditemukan dan akan dilakukan identifikasi. Diharapkan dari pemeriksaan kotak hitam ini dapat diketahui penyebab pasti jatuhnya helikopter milik Basarnas.
"Kita bersama KNKT akan melakukan penyelidikan apa penyebab kejadian tersebut," katanya saat jumpa pers di RS Bhayangkara Semarang, Senin (3/7/2017).
Syaugi juga menuturkan kronologis jatuhnya helikopter milik Basarnas di kawasan Canggal, Candiroto Temanggung Jawa Tengah, Minggu 2 Juli 2017. Kejadian bermula sekitar pukul 16.00 WIB, helikopter lepas landas dari Gringsing untuk menuju ke lokasi kawah Sileri di Pegunungan Dieng. Pada pukul 16.14 WIB, helikopter terpantau dari pos Jakarta melewati batas ketinggian minimum.
Namun, tiga menit kemudian transmiter menunjukan bahwa helikopter terkena benturan tepat pukul 16.17 WIB. "Setelah itu kita koordinasi dengan pos kontrol Semarang dan sudah dinyatakan lost contact pada pukul 16.30," katanya.
Selanjutnya, Basarnas langsung berkoorniasi dengan kepolisian dan TNI untuk menerjunkan personel ke lokasi. Diketahui lokasi jatuhnya helikopter berada di ketinggian 7.000 kaki. "Petugas evakuasi sampai lokasi sekitar pukul 19.30 WIB, karena memang lokasi cukup ekstrem dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dari pos terdekat,” ujarnya.
Kemudian dilakukan evakuasi dan penyelamatan. Sekitar pukul 02.30 WIB, seluruh korban dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara.
Pada saat kejadian kondisi cuaca berdasarkan data BMKG secara umum baik dan tidak ada masalah. Namun, berdasarkan keterangan dari masyarakat, pada ketinggian 7.000 kaki kondisinya hujan dan berkabut.
"Kita bersama KNKT akan melakukan penyelidikan apa penyebab kejadian tersebut," katanya saat jumpa pers di RS Bhayangkara Semarang, Senin (3/7/2017).
Syaugi juga menuturkan kronologis jatuhnya helikopter milik Basarnas di kawasan Canggal, Candiroto Temanggung Jawa Tengah, Minggu 2 Juli 2017. Kejadian bermula sekitar pukul 16.00 WIB, helikopter lepas landas dari Gringsing untuk menuju ke lokasi kawah Sileri di Pegunungan Dieng. Pada pukul 16.14 WIB, helikopter terpantau dari pos Jakarta melewati batas ketinggian minimum.
Namun, tiga menit kemudian transmiter menunjukan bahwa helikopter terkena benturan tepat pukul 16.17 WIB. "Setelah itu kita koordinasi dengan pos kontrol Semarang dan sudah dinyatakan lost contact pada pukul 16.30," katanya.
Selanjutnya, Basarnas langsung berkoorniasi dengan kepolisian dan TNI untuk menerjunkan personel ke lokasi. Diketahui lokasi jatuhnya helikopter berada di ketinggian 7.000 kaki. "Petugas evakuasi sampai lokasi sekitar pukul 19.30 WIB, karena memang lokasi cukup ekstrem dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dari pos terdekat,” ujarnya.
Kemudian dilakukan evakuasi dan penyelamatan. Sekitar pukul 02.30 WIB, seluruh korban dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara.
Pada saat kejadian kondisi cuaca berdasarkan data BMKG secara umum baik dan tidak ada masalah. Namun, berdasarkan keterangan dari masyarakat, pada ketinggian 7.000 kaki kondisinya hujan dan berkabut.
(wib)