Pemerintah Siapkan 20 Ton Garam untuk Hujan Buatan di Sumsel

Kamis, 08 Juni 2017 - 07:03 WIB
Pemerintah Siapkan 20 Ton Garam untuk Hujan Buatan di Sumsel
Pemerintah Siapkan 20 Ton Garam untuk Hujan Buatan di Sumsel
A A A
PALEMBANG - Meski intensitas hujan masih terjadi, namun pemerintah sudah bersiap melakukan modifikasi cuaca dengan melakukan tebar garam di langit Sumsel. Hal ini diketahui saat digelarnya kesiagaan operasi udara yang akan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Rabu (7/6/2017).

Provinsi Sumsel mendapatkan lima pesawat yang dipergunakan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB TMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Tri Handoko Seto mengatakan, pihaknya sudah menyediakan setidaknya 20 ton garam dalam tahap awal modifikasi cuaca di langit Sumsel. Garam tersebut akan disebar pada awan Cumulus yang berpotensi membawa hujan.

“Tahun ini, upaya kita bukan pada penanggulangan saja, atau sudah terjadi titik api (hotspot) namun lebih kepada pencegahan. Jika terdapat awan potensi hujan, maka garam kita sebar. Tahap awal ini, 20 ton garam dulu, baru nanti disusul sesuai dengan kebutuhan,” katanya usai upacara gelar pasukan di Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang, Rabu (7/6/2017).

Sebanyak 20 ton garam itu diprediksikan akan cukup pada aktivitas modifikasi cuaca selama 10 hari kedepan. Namun, dia mengatakan kapasitas tersebut juga disesuaikan dengan kondisi awan dan iklim yang akan terjadi nantinya, “Jadi jumlah kebutuhan garam itu masih fluktuatif,” timpalnya.

TMC ini sendiri merupakan teknologi modifikasi cuaca tahun ketiga yang dilakukan di Sumsel. Untuk penaburan garam, BPPT menggunakan tiga pesawat dalam upaya modifikasi cuaca, dengan menabur garam ini. Dua pesawat merupakan jenis CASA yang terdiri dari satu unit pesawat dengan nomor registrasi PK-PCT milik PT Pelita Air Service dan satu pesawat lainnya, milik TNI AU dari skadron 4 Malang,

“Bahan semai berupa garam (NaCl) berbentuk serbuk dengan ukuran butir sangat halus, dan sudah ditiba di Palembang bersamaan dengan pesawatnya,” kata dia. BPPT juga sudah memasang alat pemantau ketinggian muka air gambut di OKI dan Banyuasin.

Selain tiga pesawat yang dipersiapkan bagi modifikasi cuaca, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mempostkan tiga pesawat lainya guna aktivitas water boombing (pemadaman).

Adapun pesawat yang dipergunakan untuk water boombing yakni dua Helikopter MI 17 dengan kapasitas angkut air mencapai 4 ton, satu Helikopter Bell dengan kapasitas air sebanyak 3 ton, dan satu Helikopter Bolco dengan kapasitas 500 kg.

“Dua pesawat tebar garam, dan empat pesawat untuk water boombing. Selain Sumsel, sarana pencegahan karhutla juga sudah di Riau, kemarin. Jadi sudah dua provinsi yang diperbantukan pesawat dalam operasi udara siaga Karhutla,” ujar Direktur Perbaikan Darurat BNPB, Eko Budiman.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3722 seconds (0.1#10.140)