Balai Besar POM DIY Intensifkan Pengawasan Bahan Pangan
A
A
A
YOGYAKARTA - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY terus mengintensifkan pengawasan bahan pangan dan takjil selama bulan Ramadan tahun ini.
Tercatat sejak 15 Mei-7 Juni 2017, pengawasan dilakukan terhadap 54 sarana distributor pangan olahan. Hasilnya, sebanyak 79,6% atau 43 sarana tidak memenuhi ketentuan.
Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Aryapatni mengatakan, 43 sarana yang menjadi temuan itu tersebar di seluruh kabupaten/kota di DIY. Rinciannya, 278 item produk dengan jumlah total 1.810 kemasan yang tidak memenuhi ketentuan seperti kemasan rusak, kedaluwarsa, tanpa izin edar, dan mengandung zat berbahaya.
"Temuan paling banyak adalah produk yang tak memiliki izin edar yang jumlahnya mencapai 997 kemasan," katanya, Selasa (6/6/2017).
Temuan lainnya adalah 362 kemasan produk rusak, 182 kemasan kedaluwarsa, 268 kemasan tak memenuhi kriteria pelabelan, dan satu item produk mengandung bahan berbahaya. Jika ditotal, nilai ekonomi dari temuan itu sebanyak Rp37,04 juta. "Masyarakat kami imbau agar cerdas memilih dan tetap waspada terhadap peredaran produk pangan di pasaran."
Sementara itu, dalam sidak di Pasar Ramadan Jalan Gajah Mada, Purwokinanti, Pakualaman, Senin (5/6/2017), petugas BBPOM mengambil 23 sampel takjil secara acak, di antaranya mi, bakso, cilok, tahu, dan sosis. Hasilnya, seluruh sampel dinyatakan aman dan memenuhi ketentuan untuk dijual kepada masyarakat.
Tercatat sejak 15 Mei-7 Juni 2017, pengawasan dilakukan terhadap 54 sarana distributor pangan olahan. Hasilnya, sebanyak 79,6% atau 43 sarana tidak memenuhi ketentuan.
Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Aryapatni mengatakan, 43 sarana yang menjadi temuan itu tersebar di seluruh kabupaten/kota di DIY. Rinciannya, 278 item produk dengan jumlah total 1.810 kemasan yang tidak memenuhi ketentuan seperti kemasan rusak, kedaluwarsa, tanpa izin edar, dan mengandung zat berbahaya.
"Temuan paling banyak adalah produk yang tak memiliki izin edar yang jumlahnya mencapai 997 kemasan," katanya, Selasa (6/6/2017).
Temuan lainnya adalah 362 kemasan produk rusak, 182 kemasan kedaluwarsa, 268 kemasan tak memenuhi kriteria pelabelan, dan satu item produk mengandung bahan berbahaya. Jika ditotal, nilai ekonomi dari temuan itu sebanyak Rp37,04 juta. "Masyarakat kami imbau agar cerdas memilih dan tetap waspada terhadap peredaran produk pangan di pasaran."
Sementara itu, dalam sidak di Pasar Ramadan Jalan Gajah Mada, Purwokinanti, Pakualaman, Senin (5/6/2017), petugas BBPOM mengambil 23 sampel takjil secara acak, di antaranya mi, bakso, cilok, tahu, dan sosis. Hasilnya, seluruh sampel dinyatakan aman dan memenuhi ketentuan untuk dijual kepada masyarakat.
(zik)