Taksi Online di Bandung, Akan Patuhi Kebijakan Pemerintah

Selasa, 09 Mei 2017 - 04:06 WIB
Taksi Online di Bandung, Akan Patuhi Kebijakan Pemerintah
Taksi Online di Bandung, Akan Patuhi Kebijakan Pemerintah
A A A
BANDUNG - Pengelola taksi online di Bandung, akan mematuhi kebijakan pemerintah daerah dalam penerapan aturan baru. Namun, aturan soal uji berkala kendaraan (kir), pemasangan stiker, sistem digital dashboard, penetapan tarif atas-bawah, kuota armada, pengenaan pajak, dan penggunaan nama di STNK, dinilai masih butuh masa transisi.

"Soal aturan khusus semacam itu, kami pada intinya akan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Meski pada pengumumannya dulu akan diberlakukan per 1 April ini kemarin, namun sampai saat ini kuotanya masih dibahas di Pemda masing-masing, jadi kami masih menunggu aturan detilnya seperti apa," jelas Strategic Regional Head Go-Jek Kota Bandung, Zainal Abidin pada wartawan.

Dia pun menyebutkan, penampilan para sopir taksi online ini, khususnya di Kota Bandung, memang tidak secara terang-terangan layaknya di Jakarta. Kendalanya, masih terjadi pro dan kontra keberadaan taksi online ini, membuat pihaknya tidak terlalu memaksakan para driver untuk memakai atribut.

Bahkan, kata Zainal, adanya demo soal pelarangan taksi online beberapa waktu lalu, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap order total pemakaian taksi online ini. Sebaliknya, pada saat demo, order para driver ini cenderung naik.

Disinggung mengenai jumlah driver Go Jek yang ada di kota Bandung, diakuinya sulit didapat angka pasti.
Pasalnya dari 35 juta se Indonesia, yang mendownload aplikasi GoJek untuk menjadi driver, tidak tampak jelas berapa jumlah pasti yang beroperasi di kota Bandung.

"Ya mereka kan bisa saja downloadnya di Bandung, tapi pada saat pengoperasian kendarannya ternyata bukan di Bandung, tapi di Cianjur misal. Ini kan basisnya aplikasi jadi jangkauannya lebih luas," jelasnya.

Sementara itu, VP Marketing (New Products) GO-JEK Indonesia, Rika Indraoktaviani menyebutkan, pihaknya hadir dengan niat untuk memberdayakan sektor informal. Tidak hanya berfokus membantu tukang ojek meningkatkan pendapatannya, tetapi juga pekerja sektor informal lainnya.

"Dengan bergabung bersama kami, para pekerja sektor informal tersebut bisa mendapatkan akses langsung kepada para pelanggan melalui teknologi. Di sisi lain, para pelanggan bisa mendapatkan berbagai solusi untuk mempermudah kehidupan sehari hari,” ujarnya.

Di Kota Bandung, GO-JEK yang telah hadir sejak April 2015, menawarkan 14 layanan yang meliputi GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD, GO-BLUEBIRD, GO-MART, GO-SHOP, GO-SEND, GO-BOX, GO-PULSA, GO-MASSAGE, GO-CLEAN, GO-MED, GO-TIX, GO-PAY, dan GO-POINTS yang merupakan program loyalti bagi pengguna GO-PAY.

Selain para pekerja informal, GO-JEK juga membantu pengusaha kuliner di Bandung untuk memperluas pasarnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3407 seconds (0.1#10.140)