Pasokan Listrik Putus 3 Bulan, Ini Penjelasan PLN
A
A
A
NIAS UTARA - Listrik putus selama tiga bulan yang mengganggu perekonomian warga di lima desa di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, ditanggapi Manajer PLN Area Nias Poltak Samosir. Menurutnya, jaringan listrik PLN khususnya kabel bungkus yang berada di Kecamatan Lahewa rusak total akibat pohon kelapa terlalu dekat dengan jaringan listrik.
"Jaringan listrik PLN khususnya kabel bungkus tersebut sudah rusak dan cacat total, tidak bisa lagi diperbaiki. Pada dasarnya memang kabel bungkus lebih baik untuk jalur listrik yang masih ada pohon yang cukup dekat dengan catatan radius di bawah tiga meter dan bukan menempel apalagi menimpa kabel," ujar Poltak, Jumat (5/5/2017).
Poltak menjelaskan bahwa jaringan listrik yang masuk ke lima desa tersebut sejauh tiga kilometer dengan konduktor hantaran udara tanpa bungkus masih berfungsi dengan baik. Namun, di Desa Ombolata terdapat 500 meter kabel berbungkus rusak atau cacat total.
"Jaringan listrik yang masuk ke desa tersebut terdiri dari tiga kilometer dengan konduktor hantaran udara tanpa bungkus yang masih berfungsi baik sampai sekarang dan 500 meter dengan kabel berbungkus yang sudah rusak sekarang."
Lanjut Poltak, kabel tersebut 12 tahun lalu dianggap menjadi solusi untuk listrik masuk ke desa namun belum bisa bebas dari pohon yang ada seperti pohon kelapa.
Dia menambahkan, jaringan kabel bukan solusi sementara dan tidak menjadi solusi permanen apabila pohon sudah menempel ke kabel bahkan posisinya berulang kali menimpa bungkus kabel yang menyebabkan kabel rusak. Jika putus biasanya bisa disambung. Namun jika sudah hampir semua titik putus dan disambung serta putus kembali berkali-kali maka material sudah rusak total alias tidak dapat disambung kembali.
Menurut Poltak, solusinya adalah menarik jaringan listrik dengan konduktor hantaran udara tanpa bungkus. Maka, jalur ROW (Right of Way) harus bebas dari segala gangguan. Namun setelah pihaknya melakukan survei terdapat 35 batang pohon kelapa yang harus ditebang agar jalur yang dilalui jaringan tetap aman.
Pihaknya berjanji segera membangun jaringan listrik menuju ke lima desa tersebut bila pemilik lahan segera menebang pohon kelapa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pasokan arus listrik di lima desa di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara putus total sejak tiga bulan terakhir. Pemutusan jaringan listrik ini terjadi akibat kabel bungkus rusak.
Lima desa tersebut yakni Desa Hiligawolo, Desa Ombolata, Desa Marafala, Desa Hilihati, dan Desa Balofadoro Tuho. Di lima desa ini ada sekitar 300 kepala keluarga (KK) konsumen PLN yang mengalami listrik padam. (Baca Juga: Pasokan Listrik Putus, Perekonomian Warga di Lima Desa Lumpuh Total(zik)
"Jaringan listrik PLN khususnya kabel bungkus tersebut sudah rusak dan cacat total, tidak bisa lagi diperbaiki. Pada dasarnya memang kabel bungkus lebih baik untuk jalur listrik yang masih ada pohon yang cukup dekat dengan catatan radius di bawah tiga meter dan bukan menempel apalagi menimpa kabel," ujar Poltak, Jumat (5/5/2017).
Poltak menjelaskan bahwa jaringan listrik yang masuk ke lima desa tersebut sejauh tiga kilometer dengan konduktor hantaran udara tanpa bungkus masih berfungsi dengan baik. Namun, di Desa Ombolata terdapat 500 meter kabel berbungkus rusak atau cacat total.
"Jaringan listrik yang masuk ke desa tersebut terdiri dari tiga kilometer dengan konduktor hantaran udara tanpa bungkus yang masih berfungsi baik sampai sekarang dan 500 meter dengan kabel berbungkus yang sudah rusak sekarang."
Lanjut Poltak, kabel tersebut 12 tahun lalu dianggap menjadi solusi untuk listrik masuk ke desa namun belum bisa bebas dari pohon yang ada seperti pohon kelapa.
Dia menambahkan, jaringan kabel bukan solusi sementara dan tidak menjadi solusi permanen apabila pohon sudah menempel ke kabel bahkan posisinya berulang kali menimpa bungkus kabel yang menyebabkan kabel rusak. Jika putus biasanya bisa disambung. Namun jika sudah hampir semua titik putus dan disambung serta putus kembali berkali-kali maka material sudah rusak total alias tidak dapat disambung kembali.
Menurut Poltak, solusinya adalah menarik jaringan listrik dengan konduktor hantaran udara tanpa bungkus. Maka, jalur ROW (Right of Way) harus bebas dari segala gangguan. Namun setelah pihaknya melakukan survei terdapat 35 batang pohon kelapa yang harus ditebang agar jalur yang dilalui jaringan tetap aman.
Pihaknya berjanji segera membangun jaringan listrik menuju ke lima desa tersebut bila pemilik lahan segera menebang pohon kelapa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pasokan arus listrik di lima desa di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara putus total sejak tiga bulan terakhir. Pemutusan jaringan listrik ini terjadi akibat kabel bungkus rusak.
Lima desa tersebut yakni Desa Hiligawolo, Desa Ombolata, Desa Marafala, Desa Hilihati, dan Desa Balofadoro Tuho. Di lima desa ini ada sekitar 300 kepala keluarga (KK) konsumen PLN yang mengalami listrik padam. (Baca Juga: Pasokan Listrik Putus, Perekonomian Warga di Lima Desa Lumpuh Total(zik)