Begini Kondisi Korban yang Terkena Ledakan Mortir
A
A
A
BANDUNG BARAT - Endang Nurdin, 45, salah satu pegawai di salah satu rumah tempat pengepulan rongsokan di Kampung Jambudipa RT 01/01, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tewas seketika akibat ledakan sebuah mortir.
Sementara temannya yang juga pegawai di tempat pengepulan tersebut, yakni Hendri, 25, kondisinya saat ini masih kritis di rawat di RSUD Cibabat Kota Cimahi, Minggu (30/4/2017).
Korban tewas kondisinya cukup mengenaskan dimana muka, kaki dan telapak tangannya tampak hangus seperti terbakar. Luka terparah tampak pada bagian kakinya dimana kakinya tersebut patah dan hancur, peristiwa ini terjadi sekira pukul 14.20 WIB.
Sementara korban kritis, terdapat luka pada sejumlah bagian anggota tubuhnya. Diantaranya pada bagian mata kiri dan daerah kepala. Bagian lainnya yang mengalami luka-luka sobek dan memar di antara sebagian besar pada kedua tangannya (jari dan pergelangan), kaki, lutut, betis, dan engkel.
"Korban yang tewas mukanya hangus, pada bagiannya tubuhnya luka bolong-bolong kemungkinan terkena serpihan," kata Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi saat menjenguk langsung korban, di RSUD Cibabat, Jalan Amir Machmud, Cimahi, Minggu (30/4/2017).
"Bagian di atas pergelangan kaki kanannya selain patah juga hancur. Sementara korban satunya saat ini kritis akibat luka-luka juga disejumlah anggota bagian tubuhnya dan saat ini masih mendapat perawatan intensif dari petugas rumah sakit," imbuhnya.
(Baca juga: Polisi Temukan Bahan Peledak Militer di Gudang Rongsokan)
Ade menjelaskan, ledakan itu terjadi di rumah yang menjadi tempat penyimpanan barang-barang bekas (barang rongsokan) milik BF (27). Para pekerja (korban) sejak pagi sudah melaksanakan aktivitas membersihkan barang bekas, kemudian pada pukul 14.00 WIB terjadi ledakan.
"Suara ledakan terdengar sampai radius kurang lebih 300 meter. Ledakan ini menyebabkan terjadi korban jiwa (para pekerja)," jelasnya.
Menurut Herawati, 45, seorang saksi, mengatakan, saat itu dirinya sedang duduk didepan rumah, tiba-tiba mendengar suara ledakan yang berasal dari rumah disebarangnya. "Saya kaget, suara ledakannya gede banget," katanya.
Hera pun lantas mengecek rumah tersebut, dan melihat dua orang tergeletak. "Yang satu wajahnya hancur, kakinya patah. Melihat itu saya enggak berani mendekati," tutur Herawati.
Warga pun berhamburan saat terjadi ledakan dan pemilik rumah yang diketahui berinisial B langsung mendatangi rumahnya beberapa menit tak lama dari ledakan. Kejadian ini langsung dilaporkan warga kepada pihak kepolisian.
Sementara temannya yang juga pegawai di tempat pengepulan tersebut, yakni Hendri, 25, kondisinya saat ini masih kritis di rawat di RSUD Cibabat Kota Cimahi, Minggu (30/4/2017).
Korban tewas kondisinya cukup mengenaskan dimana muka, kaki dan telapak tangannya tampak hangus seperti terbakar. Luka terparah tampak pada bagian kakinya dimana kakinya tersebut patah dan hancur, peristiwa ini terjadi sekira pukul 14.20 WIB.
Sementara korban kritis, terdapat luka pada sejumlah bagian anggota tubuhnya. Diantaranya pada bagian mata kiri dan daerah kepala. Bagian lainnya yang mengalami luka-luka sobek dan memar di antara sebagian besar pada kedua tangannya (jari dan pergelangan), kaki, lutut, betis, dan engkel.
"Korban yang tewas mukanya hangus, pada bagiannya tubuhnya luka bolong-bolong kemungkinan terkena serpihan," kata Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi saat menjenguk langsung korban, di RSUD Cibabat, Jalan Amir Machmud, Cimahi, Minggu (30/4/2017).
"Bagian di atas pergelangan kaki kanannya selain patah juga hancur. Sementara korban satunya saat ini kritis akibat luka-luka juga disejumlah anggota bagian tubuhnya dan saat ini masih mendapat perawatan intensif dari petugas rumah sakit," imbuhnya.
(Baca juga: Polisi Temukan Bahan Peledak Militer di Gudang Rongsokan)
Ade menjelaskan, ledakan itu terjadi di rumah yang menjadi tempat penyimpanan barang-barang bekas (barang rongsokan) milik BF (27). Para pekerja (korban) sejak pagi sudah melaksanakan aktivitas membersihkan barang bekas, kemudian pada pukul 14.00 WIB terjadi ledakan.
"Suara ledakan terdengar sampai radius kurang lebih 300 meter. Ledakan ini menyebabkan terjadi korban jiwa (para pekerja)," jelasnya.
Menurut Herawati, 45, seorang saksi, mengatakan, saat itu dirinya sedang duduk didepan rumah, tiba-tiba mendengar suara ledakan yang berasal dari rumah disebarangnya. "Saya kaget, suara ledakannya gede banget," katanya.
Hera pun lantas mengecek rumah tersebut, dan melihat dua orang tergeletak. "Yang satu wajahnya hancur, kakinya patah. Melihat itu saya enggak berani mendekati," tutur Herawati.
Warga pun berhamburan saat terjadi ledakan dan pemilik rumah yang diketahui berinisial B langsung mendatangi rumahnya beberapa menit tak lama dari ledakan. Kejadian ini langsung dilaporkan warga kepada pihak kepolisian.
(maf)