Korban Tewas saat Selfie Ditemukan Terjepit Karang
A
A
A
DOMPU - Tim SAR akhirnya menemukan jasad Rio (26) pemuda yang tewas saat melakukan selfie di tebing tak jauh dari objek wisata Sarang Burung Walet, Air Panas di Nanga Doro, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Setelah melakukan pencarian selama dua hari, jasad Rio ditemukan tak bernyawa pada Minggu (30/4/2017) pagi tadi. Korban ditemukan oleh Tim SAR terjepit di antara bebatuan karang yang tak jauh dari tebing tempat melakukan selfie bersama rekan rekannya.
Sulitnya medan disertai gelombang tinggi membuat Tim SAR kesulitan mengevakuasi jenazah korban. Namun setelah beberapa, Tim SAR akhirnya berhasil mengangkat korban dari tengah bebatuan karang setelah dibantu berbagai peralatan seperti kayu balok.
"Kami mengalami kesulitan sata evakuasi jasad korban, selain medannya berat, ombak pantai selatan tersebut memang tinggi dan juga dikenal ganas" kata koordinator Tim SAR Heryanto, pagi tadi.
Setelah berhasil dievakuasi naik ke atas perahu karet, lanjutnya, korban pun dibawa melalui jalur laut menuju RSUD Dompu. Sementara itu, isak tangis serta histeris dari orang terdekat menyelimuti kedatangan jenazah Rio yang baru tiba di rumah sakit.
Bahkan orang tua korban pingsan karena tak kuasa melihat jenazah anaknya yang sudah terbujur kaku setelah hilang terhempas ombak pada Sabtu, 29 April 2017 kemarin.
Sebelumnya, Rio bersama enam rekannya, sejak Jumat lalu melakukan kemah di objek wisata Sarang Burung Walet, Air Panas di Nanga Doro, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu. Nahas, saat memilih selfian di tebing berbahaya, gelombang tinggi dari laut selatan tersebut menghempasnya hingga terjatuh hilang terseret.
Ke enam rekan korban yang sedianya membantu, tak berani meloncat lantaran medan dan gelombang pantai yang dikenal ganas.
Setelah melakukan pencarian selama dua hari, jasad Rio ditemukan tak bernyawa pada Minggu (30/4/2017) pagi tadi. Korban ditemukan oleh Tim SAR terjepit di antara bebatuan karang yang tak jauh dari tebing tempat melakukan selfie bersama rekan rekannya.
Sulitnya medan disertai gelombang tinggi membuat Tim SAR kesulitan mengevakuasi jenazah korban. Namun setelah beberapa, Tim SAR akhirnya berhasil mengangkat korban dari tengah bebatuan karang setelah dibantu berbagai peralatan seperti kayu balok.
"Kami mengalami kesulitan sata evakuasi jasad korban, selain medannya berat, ombak pantai selatan tersebut memang tinggi dan juga dikenal ganas" kata koordinator Tim SAR Heryanto, pagi tadi.
Setelah berhasil dievakuasi naik ke atas perahu karet, lanjutnya, korban pun dibawa melalui jalur laut menuju RSUD Dompu. Sementara itu, isak tangis serta histeris dari orang terdekat menyelimuti kedatangan jenazah Rio yang baru tiba di rumah sakit.
Bahkan orang tua korban pingsan karena tak kuasa melihat jenazah anaknya yang sudah terbujur kaku setelah hilang terhempas ombak pada Sabtu, 29 April 2017 kemarin.
Sebelumnya, Rio bersama enam rekannya, sejak Jumat lalu melakukan kemah di objek wisata Sarang Burung Walet, Air Panas di Nanga Doro, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu. Nahas, saat memilih selfian di tebing berbahaya, gelombang tinggi dari laut selatan tersebut menghempasnya hingga terjatuh hilang terseret.
Ke enam rekan korban yang sedianya membantu, tak berani meloncat lantaran medan dan gelombang pantai yang dikenal ganas.
(whb)