KPU DKI Sebut Debat Publik Putaran Kedua Hadirkan Format Baru

KPU DKI Sebut Debat Publik Putaran Kedua Hadirkan Format Baru
A
A
A
JAKARTA - Ketua KPU DKI Sumarno menyebut pada debat publik putaran kedua akan ada format baru yang dilakukan oleh jajarannya untuk membuat lebih menarik.
Format ini akan menjadi tiga bagian di mana nantinya format akan tersaji selama kurang lebih 120 menit ditambah 30 menit commercial break. Nantinya akan dipandu oleh moderator Ira Kusno.
"Bagian pertama itu, langsung pertanyaan dari panelis, panelis menyiapkan pertanyaannya yang berisi studi kasus. Persoalan yang dihadapi masyarakat, dalam rangka mengkonfirmasi visi misi program dari paslon," kata Sumarno saat dikonfirmasi, Rabu (5/4/2017).
Sumarno mengatakan, jika bagian kedua yaitu pertanyaan dari masyarakat. Nantinya akan ada tim panelis yang akan menyiapkan komunitas masyarakat yang akan dihadirkan di dalam forum debat untuk nantinya bertanya langsung kepada paslon.
"Tentang persoalan keseharian masyarakat yg dihadapi. Misalmya, persoalan nelayan, pedagang kecil, UMKM, kemudian persoalan mereka yang tinggal di Jakarta tapi enggak punya tempat tinggal, pengguna transportasi umum dan sebagiannya. Itu sedang disiapkan tim independen," kata Sumarno.
Nantinya, persoalan yang diangkat oleh masyarakat tidak akan tendensius dan tidak akan memojokkan paslon, dan tak terafiliasi dengan paslon. Sehingga KPU DKI memastikan jika masyarakat netral, bukan timses dari paslon.
"Yang bagian ketiga yaitu saling silang, debat terbuka. Debat terbuka diibagi dua bagian, nanti debat antar wagub, diangkat persoalan apa, nanti mereka saling bertanya, saling menanggapi, tanpa dibatasi waktu. Tapi, tetap diarahkan moderator. Kemudian sesi itu berakhir, baru debat pamungkas antar cagub, substansi masih sama, terakhir closing statement, komitmen cagub dan cawagub untuk menciptakan pilkada yang damai," jelas Sumarno.
Temanya sendiri secara besar akan diberi judul "Dari Masyarakat Untuk Jakarta". Sementara tema spesifik sekitar lima topik seperti masalah penataan kawasan pantai, pengelolaan rumah tinggal, transportasi dan lainnya.
Format ini akan menjadi tiga bagian di mana nantinya format akan tersaji selama kurang lebih 120 menit ditambah 30 menit commercial break. Nantinya akan dipandu oleh moderator Ira Kusno.
"Bagian pertama itu, langsung pertanyaan dari panelis, panelis menyiapkan pertanyaannya yang berisi studi kasus. Persoalan yang dihadapi masyarakat, dalam rangka mengkonfirmasi visi misi program dari paslon," kata Sumarno saat dikonfirmasi, Rabu (5/4/2017).
Sumarno mengatakan, jika bagian kedua yaitu pertanyaan dari masyarakat. Nantinya akan ada tim panelis yang akan menyiapkan komunitas masyarakat yang akan dihadirkan di dalam forum debat untuk nantinya bertanya langsung kepada paslon.
"Tentang persoalan keseharian masyarakat yg dihadapi. Misalmya, persoalan nelayan, pedagang kecil, UMKM, kemudian persoalan mereka yang tinggal di Jakarta tapi enggak punya tempat tinggal, pengguna transportasi umum dan sebagiannya. Itu sedang disiapkan tim independen," kata Sumarno.
Nantinya, persoalan yang diangkat oleh masyarakat tidak akan tendensius dan tidak akan memojokkan paslon, dan tak terafiliasi dengan paslon. Sehingga KPU DKI memastikan jika masyarakat netral, bukan timses dari paslon.
"Yang bagian ketiga yaitu saling silang, debat terbuka. Debat terbuka diibagi dua bagian, nanti debat antar wagub, diangkat persoalan apa, nanti mereka saling bertanya, saling menanggapi, tanpa dibatasi waktu. Tapi, tetap diarahkan moderator. Kemudian sesi itu berakhir, baru debat pamungkas antar cagub, substansi masih sama, terakhir closing statement, komitmen cagub dan cawagub untuk menciptakan pilkada yang damai," jelas Sumarno.
Temanya sendiri secara besar akan diberi judul "Dari Masyarakat Untuk Jakarta". Sementara tema spesifik sekitar lima topik seperti masalah penataan kawasan pantai, pengelolaan rumah tinggal, transportasi dan lainnya.
(pur)