Tetangga Menduga Empat Korban Tewas Dalam Kebakaran Sengaja Dibunuh
A
A
A
MEDAN - Kematian Marita Sinuhaji (58), beserta anak dan dua cucunya menimbulkan kecurigaan di kalangan warga sekitar. Warga menduga para korban kebaran dibunuh terlebih dahulu sebelum terpanggang.
Pasalnya, SS yang rumahnya juga turut terbakar dalam insiden itu sempat melakukan upaya pertolongan kepada korban dengan cara mengetuk pintu dan dan berusaha masuk untuk menyelamatkan korban.
Namun dihalangi belasan pria bertopeng yang berbaris disepanjang jalan menuju rumah korban. Tetapi, diantara pria bertopeng itu ada salah satu yang tidak mengenakan topeng.
"Ibu itu (SS) saat ini sedang trauma berat, linglung dan ketakutan. Sebab, selain harta bendanya terbakar, dia juga dilempar pakai batu oleh pria bertopeng itu dan memintanya untuk tidak membantu korban. Apalagi, para pria bertopeng itu juga mempersenjatai dirinya dengan senjata tajam (Sajam)," kata P Simangunsong (60), tetangga korban.
Menurut Simangunsong, beberapa bulan lalu, keluarga korban itu juga sudah mendapat ancaman dan teror serupa sebanyak tiga kali (Upaya pembakaran rumah).
Namun, warga yang melakukan ronda kampung beberapa kali menggagalkan aksi itu dan mengejarnya hingga ke dalam perladangan di belakang rumah korban. Tapi tidak berhasil menangkapnya.
"Ini sudah yang keempat kalinya terjadi. Pertama dan kedua hanya pintu rumah korban itu saja yang terbakar. Yang ketiga pelaku sempat salah
alamat, nah yang keempat inilah baru kejadian tragis," ujarnya.
Meski begitu, sambung Simangunsong, kejadian yang merenggut nyawa sekeluarga itu tidak ada yang menjerit.
"Kecurigaan kami warga di sini, korban ini dibunuh dulu baru rumahnya dibakar. Supaya agar seolah-olah kematian itu karena ada kebakaran. Sebab, tidak ada jeritan sama sekali dari korban. Apalagi pada saat itu ibu Marita itu sudah dalam kondisi bersiap-siap mau ke pesta. Sudah pakai kebaya dan lainnya," sebutnya.
Bahkan, masih kata dia, warga sekitar sempat menganggap rumah itu sedang dalam keadaan kosong, sehingga pelaku membakar rumahnya.
"Kami pikir pun rumah itu dalam keadaan kosong, sebab sehari sebelumnya mereka mengaku akan ke pesta hari ini, ternyata setelah kami cek ke
belakang rumah itu keempatnya sudah tergeletak di dapur dengan kondisi ibu Marita memeluk satu cucunya dan Frengki Ginting memeluk satu
anaknya," pungkasnya.
Pasalnya, SS yang rumahnya juga turut terbakar dalam insiden itu sempat melakukan upaya pertolongan kepada korban dengan cara mengetuk pintu dan dan berusaha masuk untuk menyelamatkan korban.
Namun dihalangi belasan pria bertopeng yang berbaris disepanjang jalan menuju rumah korban. Tetapi, diantara pria bertopeng itu ada salah satu yang tidak mengenakan topeng.
"Ibu itu (SS) saat ini sedang trauma berat, linglung dan ketakutan. Sebab, selain harta bendanya terbakar, dia juga dilempar pakai batu oleh pria bertopeng itu dan memintanya untuk tidak membantu korban. Apalagi, para pria bertopeng itu juga mempersenjatai dirinya dengan senjata tajam (Sajam)," kata P Simangunsong (60), tetangga korban.
Menurut Simangunsong, beberapa bulan lalu, keluarga korban itu juga sudah mendapat ancaman dan teror serupa sebanyak tiga kali (Upaya pembakaran rumah).
Namun, warga yang melakukan ronda kampung beberapa kali menggagalkan aksi itu dan mengejarnya hingga ke dalam perladangan di belakang rumah korban. Tapi tidak berhasil menangkapnya.
"Ini sudah yang keempat kalinya terjadi. Pertama dan kedua hanya pintu rumah korban itu saja yang terbakar. Yang ketiga pelaku sempat salah
alamat, nah yang keempat inilah baru kejadian tragis," ujarnya.
Meski begitu, sambung Simangunsong, kejadian yang merenggut nyawa sekeluarga itu tidak ada yang menjerit.
"Kecurigaan kami warga di sini, korban ini dibunuh dulu baru rumahnya dibakar. Supaya agar seolah-olah kematian itu karena ada kebakaran. Sebab, tidak ada jeritan sama sekali dari korban. Apalagi pada saat itu ibu Marita itu sudah dalam kondisi bersiap-siap mau ke pesta. Sudah pakai kebaya dan lainnya," sebutnya.
Bahkan, masih kata dia, warga sekitar sempat menganggap rumah itu sedang dalam keadaan kosong, sehingga pelaku membakar rumahnya.
"Kami pikir pun rumah itu dalam keadaan kosong, sebab sehari sebelumnya mereka mengaku akan ke pesta hari ini, ternyata setelah kami cek ke
belakang rumah itu keempatnya sudah tergeletak di dapur dengan kondisi ibu Marita memeluk satu cucunya dan Frengki Ginting memeluk satu
anaknya," pungkasnya.
(nag)