Enam Hari Dirawat, Satu Korban Tambang Batu Bara Meninggal Dunia
A
A
A
PADANG - Setelah mendapat perawatan intensif di RSUP M Djamil Padang, Sumatera Barat, selama enam hari, Ridwan (38), salah satu korban ledakan tambang batu bara milik CV Bara Mitra Kencana Kota Sawahlunto, meninggal dunia, Senin (3/4/2017) sore.
"Tadi kita dapat telepon keluarga di RSUP M Djamil Padang, betul kakak saya sudah meninggal pada pukul 17.10 WIB. Kami sekeluarga terkejut atas kepergiannya," ujar Apri Nora, adik Ridwan, Senin (3/4/2017)
Seperti diketahui, selain Ridwan, satu orang lainnya yakni Yusrizal juga menjadi korban ledakan tambang batu bara dan dirawat di rumah sakit yang sama. "Kami sendiri tidak menyangka bahwa saudara kami ini akhirnya meninggal. Padahal kalau dibanding dengan temannya itu lebih parah temannya. Almarhum Ridwan saja sudah bisa bicara kepada keluarga, sudah bersih tubuhnya dari bekas terbakar," katanya.
Namun, terakhir Ridwan mengeluhkan bahwa bagian perutnya sakit. "Rencananya malam ini akan dioperasi, namun Tuhan berkata lain, akhirnya meninggal, dan sekitar pukul 20.30 WIB pihak keluarga memberangkatkan jenazah ke tempat kami," ujarnya.
Pejabat Pemberi Informasi dan Humas RSUP M Djamil Padang Gustafianof membenarkan pasien atas nama Ridwan meninggal dunia. "Korban memang mengalami luka bakar yang berat serta mengalami gangguan saluran pernapasan setelah menghirup asap sisa pembakaran atau ledakan," ujarnya.
Pihak rumah sakit sudah memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Total, ada delapan dokter merawat pasien korban ledakan tambang.
Ledakan tambang batu bara ini terjadi pada Rabu (29 Maret 2017). Dua korban bernama Ridwan dan Yusrizal sempat dirawat di RSUD Sawahlunto, namun kondisinya begitu parah sehingga akhirnya dirujuk di RSUP M Djamil Padang. (Baca Juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Dua Pekerja Terbakar(zik)
"Tadi kita dapat telepon keluarga di RSUP M Djamil Padang, betul kakak saya sudah meninggal pada pukul 17.10 WIB. Kami sekeluarga terkejut atas kepergiannya," ujar Apri Nora, adik Ridwan, Senin (3/4/2017)
Seperti diketahui, selain Ridwan, satu orang lainnya yakni Yusrizal juga menjadi korban ledakan tambang batu bara dan dirawat di rumah sakit yang sama. "Kami sendiri tidak menyangka bahwa saudara kami ini akhirnya meninggal. Padahal kalau dibanding dengan temannya itu lebih parah temannya. Almarhum Ridwan saja sudah bisa bicara kepada keluarga, sudah bersih tubuhnya dari bekas terbakar," katanya.
Namun, terakhir Ridwan mengeluhkan bahwa bagian perutnya sakit. "Rencananya malam ini akan dioperasi, namun Tuhan berkata lain, akhirnya meninggal, dan sekitar pukul 20.30 WIB pihak keluarga memberangkatkan jenazah ke tempat kami," ujarnya.
Pejabat Pemberi Informasi dan Humas RSUP M Djamil Padang Gustafianof membenarkan pasien atas nama Ridwan meninggal dunia. "Korban memang mengalami luka bakar yang berat serta mengalami gangguan saluran pernapasan setelah menghirup asap sisa pembakaran atau ledakan," ujarnya.
Pihak rumah sakit sudah memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Total, ada delapan dokter merawat pasien korban ledakan tambang.
Ledakan tambang batu bara ini terjadi pada Rabu (29 Maret 2017). Dua korban bernama Ridwan dan Yusrizal sempat dirawat di RSUD Sawahlunto, namun kondisinya begitu parah sehingga akhirnya dirujuk di RSUP M Djamil Padang. (Baca Juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Dua Pekerja Terbakar(zik)