Biaya Perawatan Korban Tambang Batu Bara di Sawahlunto Ditanggung Perusahaan
A
A
A
PADANG - Korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, Ridwan (38) dan Yusrizal (37), yang dirawat di RSUP M Djamil Padang tidak perlu pusing memikirkan biaya perawatan dan pengobatan. Sebab, pihak perusahaan CV Bara Mitra Kencana (BMK) akan menanggungnya.
"Seluruh biaya ditanggung oleh pihak perusahaan sampai sembuh," ujar adik Ridwan, Dumyahya (35), di Ruang HCU Bagian Bedah/Luka Bakar RSUD M Djamil Padang, Jumat (31/3/2017).
Dumyahya menambahkan, kondisi kesehatan kakaknya sudah membaik dibanding sejak kemarin. "Sudah membaik, makan sudah bisa disuapin, sudah bisa buang angin, minum lancar, serta sudah bisa bicara," jelasnya.
Petugas kesehatan pun sudah membersihkan kulit Ridwan yang terbakar. Meski demikian, masih terpasang infus, alat bantu pernapasan, kateter, serta komputer monitor mendeteksi detak jantung serta tekanan darah.
Kondisi korban lainnya, Yusrizal, juga membaik. Dia dijaga oleh ayah dan ibunya. "Kondisinya sudah sadar, dia sudah tahu siapa yang datang tapi belum bisa bicara karena di mulutnya masih ada selang. Kata dokter anak saya mengalami kebakaran 60 persen," ujar ibunda Yusrizal, Mardiati (55).
Rencananya, kulit Yusrizal dibersihkan siang ini oleh pihak medis. Selang yang masih terpasang di mulutnya juga akan dicabut. "Kata pihak medis seperti itu, kita tunggu aja," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, tambang batu bara milik CV Bara Mitra Kencana (BMK) yang berlokasi di Desa Batu Tanjuang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, meledak, Rabu (29/3/2017). Akibatnya, dua orang yang ada dalam terowongan tambang tersebut terbakar. (Baca Juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Dua Pekerja Terbakar(zik)
"Seluruh biaya ditanggung oleh pihak perusahaan sampai sembuh," ujar adik Ridwan, Dumyahya (35), di Ruang HCU Bagian Bedah/Luka Bakar RSUD M Djamil Padang, Jumat (31/3/2017).
Dumyahya menambahkan, kondisi kesehatan kakaknya sudah membaik dibanding sejak kemarin. "Sudah membaik, makan sudah bisa disuapin, sudah bisa buang angin, minum lancar, serta sudah bisa bicara," jelasnya.
Petugas kesehatan pun sudah membersihkan kulit Ridwan yang terbakar. Meski demikian, masih terpasang infus, alat bantu pernapasan, kateter, serta komputer monitor mendeteksi detak jantung serta tekanan darah.
Kondisi korban lainnya, Yusrizal, juga membaik. Dia dijaga oleh ayah dan ibunya. "Kondisinya sudah sadar, dia sudah tahu siapa yang datang tapi belum bisa bicara karena di mulutnya masih ada selang. Kata dokter anak saya mengalami kebakaran 60 persen," ujar ibunda Yusrizal, Mardiati (55).
Rencananya, kulit Yusrizal dibersihkan siang ini oleh pihak medis. Selang yang masih terpasang di mulutnya juga akan dicabut. "Kata pihak medis seperti itu, kita tunggu aja," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, tambang batu bara milik CV Bara Mitra Kencana (BMK) yang berlokasi di Desa Batu Tanjuang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, meledak, Rabu (29/3/2017). Akibatnya, dua orang yang ada dalam terowongan tambang tersebut terbakar. (Baca Juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Dua Pekerja Terbakar(zik)