Terlalu Semangat Kerja hingga Darah Tinggi Kambuh, Petani Ini Tewas
A
A
A
SUMEDANG - Meski sudah lanjut usia, semangat Umang (65), untuk bertani tetap tinggi. Hampir tiap hari Umang pergi ke sawah, terlebih menjelang masa tanam.
Namun tragis, karena terlalu capek hampir seharian di sawah, dan tidak mengindahkan penyakit yang dideritanya sejak lama.
Umang meregang nyawa di sawahnya di Blok Sawah Cempa, Dusun Sukajadi, Desa Neglasari, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Minggu (26/3) sekitar pukul 13.00 WIB.
Umang ditemukan di sawahnya telah terbujur kaku oleh petani lainnya Toto, 50. Menurutnya, Umang selama ini mengidap penyakit darah tinggi dan hernia.
"Saya juga kaget, pas kembali ke sawah, teman saya ini sudah terbujur kaku. Dikira mah pingsan tapi pas dipegang sudah kaku, tos ngantunkeun (sudah meninggal)," ujarnya.
Mengetahui itu, kata dia, dirinya langsung memanggil warga lain, menghubungi pihak keluarga dan Babinsa Koramil Darmaraja.
"Kebetulan di jalan saya ketemu Babinsa (Koramil Darmaraja, Serda Rasito). Babinsa dan dari Polsek Darmaraja yang bawa jasad teman saya ke Puskesmas Darmaraja," tuturnya.
Sementara Babinsa Koramil 1010/Darmaraja Serda Rasito menyebutkan usai mengecek ke lokasi, bersama anggota dari Polsek Darmaraja langsung membawa jasad Umang ke Puskesmas Darmaraja.
"Menurut keterangan dokter jaga puskesmas, di jasad korban tidak ada luka bekas penganiayaan. Dan hasil konfirmasi ke warga dan pihak keluarga, korban sudah sejak lama menderita penyakit darah tinggi dan hernia. Diduga korban kecapekan saat tengah mencangkul di sawah dan penyakitnya kambuh," pungkasnya.
Namun tragis, karena terlalu capek hampir seharian di sawah, dan tidak mengindahkan penyakit yang dideritanya sejak lama.
Umang meregang nyawa di sawahnya di Blok Sawah Cempa, Dusun Sukajadi, Desa Neglasari, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Minggu (26/3) sekitar pukul 13.00 WIB.
Umang ditemukan di sawahnya telah terbujur kaku oleh petani lainnya Toto, 50. Menurutnya, Umang selama ini mengidap penyakit darah tinggi dan hernia.
"Saya juga kaget, pas kembali ke sawah, teman saya ini sudah terbujur kaku. Dikira mah pingsan tapi pas dipegang sudah kaku, tos ngantunkeun (sudah meninggal)," ujarnya.
Mengetahui itu, kata dia, dirinya langsung memanggil warga lain, menghubungi pihak keluarga dan Babinsa Koramil Darmaraja.
"Kebetulan di jalan saya ketemu Babinsa (Koramil Darmaraja, Serda Rasito). Babinsa dan dari Polsek Darmaraja yang bawa jasad teman saya ke Puskesmas Darmaraja," tuturnya.
Sementara Babinsa Koramil 1010/Darmaraja Serda Rasito menyebutkan usai mengecek ke lokasi, bersama anggota dari Polsek Darmaraja langsung membawa jasad Umang ke Puskesmas Darmaraja.
"Menurut keterangan dokter jaga puskesmas, di jasad korban tidak ada luka bekas penganiayaan. Dan hasil konfirmasi ke warga dan pihak keluarga, korban sudah sejak lama menderita penyakit darah tinggi dan hernia. Diduga korban kecapekan saat tengah mencangkul di sawah dan penyakitnya kambuh," pungkasnya.
(nag)