DKI Siapkan Rekayasa Lalin Terkait Pembangunan Underpass Mampang-Kuningan

Jum'at, 10 Maret 2017 - 04:26 WIB
DKI Siapkan Rekayasa...
DKI Siapkan Rekayasa Lalin Terkait Pembangunan Underpass Mampang-Kuningan
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mulai hari ini melakukan rekayasa lalu lintas terkait pembangunan underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan. Rekayasa lalu lintas akan berlangsung hingga Desember 2017 mendatang.

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto mengatakan, untuk mengakomodir kendaraan dari arah selatan (Ragunan) ke utara (Menteng) dan sebaliknya, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi. Namun, tidak berupa penutupan jalan, melainkan hanya pengurangan lebar jalan atau jumlah lajur, semula empat jalur (termasuk jalur bus Transjakarta) menjadi dua lajur.

Untuk menghindari kemacetan akibat pengurangan lajur tersebut, Priyanto menyarankan bagi kendaraan dari Ragunan menuju Blok M dapat melalui Jalan Mampang Prapatan VII-Jalan Bangka dan seterusnya. Sedangkan yang akan menuju Pancoran melalui Jalan Duren Tiga-Jalan Pasar Minggu dan seterusnya.

Sementara kendaraan dari arah Blok M yang menuju Semanggi melalui Jalan Kuningan Barat Raya-Jalan Gatot Subroto dan seterusnya. Kendaraan dari Menteng yang akan menuju Ragunan melalui Jalan Taman Patra Terusan-Jalan Gatot Subroto dan seterusnya.

"Pengguna jalan agar dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas ganjil-genap bagi yang dialihkan ke Jalan Kuningan Barat dan Gatot Subroto. Untuk di simpang Mampang dan simpang Kuningan akan dilakukan larangan belok kanan," kata Priyanto melalui pesan singkatnya, Kamis, 9 Maret 2017 kemarin.

Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, pembangunan underpass Mampang, memiliki panjang 900 meter dari Jalan Rasuna Said dan berujung di Mampang dengan lebar sembilan meter yang terbagi dua jalur.

Pembangunan tersebut berbarengan dengan lima pembangunan simpang tak sebidang lainnya. Di antaranya yakni, flyover Pancoran, flyover Bintaro kontra rel, flyover Cipinang Lontar kontra rel, serta underpass Matraman, dan underpass Kartini atau simpang Jalan Arteri Pondok Indah menuju Ciputat.

Heru mengakui bila pembangunan enam jalan tak sebidang itu tidak ada yang menutup ruas jalan. Namun tentunya akan menimbulkan kemacetan lantaran jalur dipersempit dan digantikan di bahu jalan. Untuk itu, ada rekayasa lalu lintas yang dilakukan agar kemacetan bisa diminimalisir.
(whb)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5789 seconds (0.1#10.24)