Bunker SPBU Patung Kuda Meledak 8 Orang Terluka
A
A
A
MAROS - Sebuah ledakan keras yang diduga berasal SPBU Patung Kuda di Jalan Pettarani Maros, terjadi pada Selasa malam (7/3/2017). Dugaan sementara, ledakan tersebut berasal dari bunker atau tempat penampungan premium SPBU Milik Troy.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal, dari saat pekerja SPBU membersihkan tabung tangki Premium dengan menggunakan alat pembersih beraliran listrik. Dari alat pembersih tersebut, menimbulkan percikan api yang memicu ledakan.
Salah satu saksi mata di TKP Ilhamsyah menuturkan, sebelum kejadian memang ada kegiatan pembersihan di bunker atau penampungan premium.
Saat itu, dia hendak mengisi bensin. Namun niatnya diurungkan karena saat itu, antrian pengisian bensin cukup lumayan, serta bensin di motornya masih dianggapnya mencukupi.
Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari SPBU. Tak selang berapa lama, dia mendengar adanya ledakan yang berasal dari SPBU.
"Tadinya saya berencana untuk mengisi bensin motor saya, tapi karena saya lihat masih cukup, dan antrean juga cukup panjang, makanya saya keluar lagi. Tidak jauh dari SPBU saya kemudian mendengar ledakan dari sana," jelasnya kepada wartawan semalam dengan suara bergetar.
Ilham mengisahkan, saat kejadian, dia sempat mendengar dari arah tangki penyimpanan bensin bawah tanah atau bunker teriakan Allahu Akbar.
Selanjutnya, petugas lainnya kemudian menolong keduanya, dan dilarikan dari lubang bunker itu ke ruangan kantor SPBU. Wajah dan bajunya penuh darah.
"Saya kaget dan orang-orang panik, tapi untung tidak ada percikan api saat ada ledakan sehingga SPBU tidak terbakar. Kemudian dua orang korban dievakuasi menggunakan sepeda motor ke rumah sakit," paparnya.
Selang beberapa lama, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya ledakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros Husair Tompo mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya menurunkan 1 unit pemadam kebakaran, dan 1unit mobil reaksi cepat.
Sementara itu salah seorang petugas operator SPBU, Ardi (23) menuturkan, saat kejadian ada dua orang dalam bunker yang membersihkan dengan mesin.
Kemudian ada enam orang diluar bunker membungkuk untuk melihat proses pembersihan, dan tiba-tiba mesin meledak dan menghasilkan semburan api keluar bungker sehingga selain dua orang di dalam bunker, enam orang yang bertugas di luar bunker juga terkena imbas dari ledakan tersebut.
Sementara itu Kapolres Maros AKBP Erick Ferdinan menuturkan, saat ini polisi telah melakukan olah TKP dan mengidentifikasikan penyebab terjadinya ledakan di bunker milik SPBU.
Untuk memastikan penyebab ledakan secara pasti, pihaknya telah meminta Labfor dari Polda Sulsel untuk memastikan penyebab ledakan yang menyebabkan delapan orang korban luka tersebut.
"Kami sudah melakukan olah TKP. Beberapa barang bukti sudah diamankan. Hanya saja untuk memastikan penyebab ledakan, kami meminta kepada Labfor Polda Sulsel untuk melakukan identifikasi mendalam penyebab ledakan itu," ujarnya saat ditemui di TKP.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal, dari saat pekerja SPBU membersihkan tabung tangki Premium dengan menggunakan alat pembersih beraliran listrik. Dari alat pembersih tersebut, menimbulkan percikan api yang memicu ledakan.
Salah satu saksi mata di TKP Ilhamsyah menuturkan, sebelum kejadian memang ada kegiatan pembersihan di bunker atau penampungan premium.
Saat itu, dia hendak mengisi bensin. Namun niatnya diurungkan karena saat itu, antrian pengisian bensin cukup lumayan, serta bensin di motornya masih dianggapnya mencukupi.
Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari SPBU. Tak selang berapa lama, dia mendengar adanya ledakan yang berasal dari SPBU.
"Tadinya saya berencana untuk mengisi bensin motor saya, tapi karena saya lihat masih cukup, dan antrean juga cukup panjang, makanya saya keluar lagi. Tidak jauh dari SPBU saya kemudian mendengar ledakan dari sana," jelasnya kepada wartawan semalam dengan suara bergetar.
Ilham mengisahkan, saat kejadian, dia sempat mendengar dari arah tangki penyimpanan bensin bawah tanah atau bunker teriakan Allahu Akbar.
Selanjutnya, petugas lainnya kemudian menolong keduanya, dan dilarikan dari lubang bunker itu ke ruangan kantor SPBU. Wajah dan bajunya penuh darah.
"Saya kaget dan orang-orang panik, tapi untung tidak ada percikan api saat ada ledakan sehingga SPBU tidak terbakar. Kemudian dua orang korban dievakuasi menggunakan sepeda motor ke rumah sakit," paparnya.
Selang beberapa lama, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya ledakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros Husair Tompo mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya menurunkan 1 unit pemadam kebakaran, dan 1unit mobil reaksi cepat.
Sementara itu salah seorang petugas operator SPBU, Ardi (23) menuturkan, saat kejadian ada dua orang dalam bunker yang membersihkan dengan mesin.
Kemudian ada enam orang diluar bunker membungkuk untuk melihat proses pembersihan, dan tiba-tiba mesin meledak dan menghasilkan semburan api keluar bungker sehingga selain dua orang di dalam bunker, enam orang yang bertugas di luar bunker juga terkena imbas dari ledakan tersebut.
Sementara itu Kapolres Maros AKBP Erick Ferdinan menuturkan, saat ini polisi telah melakukan olah TKP dan mengidentifikasikan penyebab terjadinya ledakan di bunker milik SPBU.
Untuk memastikan penyebab ledakan secara pasti, pihaknya telah meminta Labfor dari Polda Sulsel untuk memastikan penyebab ledakan yang menyebabkan delapan orang korban luka tersebut.
"Kami sudah melakukan olah TKP. Beberapa barang bukti sudah diamankan. Hanya saja untuk memastikan penyebab ledakan, kami meminta kepada Labfor Polda Sulsel untuk melakukan identifikasi mendalam penyebab ledakan itu," ujarnya saat ditemui di TKP.
(sms)