Temuan Balita Penderita Gizi Buruk Bertambah di Pangandaran

Kamis, 23 Februari 2017 - 13:14 WIB
Temuan Balita Penderita Gizi Buruk Bertambah di Pangandaran
Temuan Balita Penderita Gizi Buruk Bertambah di Pangandaran
A A A
PANGANDARAN - Temuan penderita gizi buruk di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus bertambah. Pascaditemukannya kasus balita penderita gizi buruk di Kecamatan Padaherang yang dialami oleh Anggita (2), warga Dusun/Desa Karangpawitan dan Rino (2), warga Dusun Sopla, Desa Karangmulya, kini ditemukan lagi kasus gizi buruk yang dialami Arismunandar (2), warga Dusun Tarisi, Desa Maruyungsari.

Tenaga Penggerak Desa (TPD) Kecamatan Padaherang Enok Heryanti mengatakan, dalam satu pekan pihaknya telah melaporkan 3 kasus balita penderita gizi buruk yang terjadi di Kecamatan Padaherang ke Dinsos PMD.

"Penderita gizi buruk Anggita dan Rino telah ditangani dan mendapat perawatan rutin di RSUD Kota Banjar," kata Enok.

Saat ini Enok kembali melakukan pendampingan kepada Arismunandar putra ke-3 dari Ibu Solawatun yang mengalami gizi buruk sejak Februari 2016.

Kondisi yang dialami berdasarkan data klinis diantaranya rambut tipis, tangan dan kaki kecil juga terlihat kurus dan rewel.

"Arismunandar merupakan penderita cerebal palsy dengan berat badan terkahir 6,8 kilogram dan tinggi 68 centi meter dengan kondisi lumpuh tidak bisa berdiri dan tidak bisa duduk," tambahnya.

Dengan penyakit yang dideritanya, Arinmunandar selalu bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan makan, sehingga status pasokan gizi yang masuk sangat bergantung pada talenta orang tuanya.

"Kondisi keluarga Arismunandar berstatus keluarga miskin, Ayahnya bekerja diluar kota dan Ibu Solawatun memiliki anak yang lainnya dengan kondisi yang sama seperti yang dialami Arismunandar, sehingga perhatian Ibu Solawatun terbagi merawat kaka nya Arismunandar," jelas Enok.

Dalam satu hari Arismunandar makan sebanyak 3 kali dengan lauk seadanya. Dimana struktur makanan lunak seperti bubur pada waktu pagi, siang dan sore makan nasi dengan sayur bening.

"Kami telah koordinasi dengan Bidan Desa untuk menangani kasus gizi buruk yang dialami Arismunandar dengan cara mamasukan ke daftar peserta Pemberi Makanan Tambahan Pemulihan," pungkasnya.

Sementara Bidan Desa setempat Desi mengatakan, kasus yang dialami oleh Arismunandar merupakan kasus keturunan atau genetik.

"Pihak keluarga telah melakukan pengobatan berkali-kali dan kebeberapa tempat medis namun belum membuahkan hasil," kata Desi.

Desi mengaku dari petugas Bidan Desa setempat sudah melakukan upaya penanganan dengan melakukan monitor pada pasokan makanan dan terus melakukan evaluasi perkembangan fisik Arismunandar.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5541 seconds (0.1#10.140)