Dua Guru Wanita Diseruduk Angkot, Satu Tewas

Jum'at, 17 Februari 2017 - 00:44 WIB
Dua Guru Wanita Diseruduk Angkot, Satu Tewas
Dua Guru Wanita Diseruduk Angkot, Satu Tewas
A A A
PURWAKARTA - Dua orang guru SD diseruduk angkot yang menerobos kemacetan panjang di Bahu Jalan Arteri Purwakarta-Bandung.

Dalam peristiwa yang terjadi Kamis (16/2/2017) pagi tersebut satu diantaranya dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Korban yang dilaporkan meninggal adalah N Yati (45) warga Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta Kota.

Korban yang merupakan guru kelas V SD ini terseret sejauh 7 meter dan tergencet ban belakang mobil.

Sementara korban lainya Dedeh (52), guru kelas II SD warga Kelurahan Munjul, Kecamatan Purwakarta Kota terbanting hingga tubuhnya membentur aspal jalan hingga mengalami luka serius dibagian tangan dan kepala.

Dari informasi yang diperoleh, kedua korban saat kejadian tengah berjalan kaki kaki sepulang belanja dari warung menuju sekolah tempatnya mengajar.

Tiba-tiba saja datang mobil angkot T-1977-AT jurusan Plered-Purwakarta Kota dari arah Plered, yang dikendarai Riono (70), warga Desa Anjun, Kecamatan Plered, Purwakarta.

Diduga angkot yang membawa sedikitnya lima penumpang itu terpksa menerobos kemacetan melalui jalur bahu jalan yang kondisinya berlumpur dan dipenuhi batu kerikil.

Setibanya di lokasi kejadian angkot hilang kendali dan tiba-tiba saja menabrak dua orang pejalan kaki yang merupakan guru sekolah SDN Sukajaya.

"Bu Yati langsung masuk ke kolong angkot dan terseret sejauh 7 meter sementara temanya Bu Dedeh terbanting," kata Yeti (39), warga setempat yang mengaku melihat kejadian itu dari kejauhan.

Warga menduga angkot itu panik dan lupa menginjak rem, pasalnya meski pun bahu jalan raya rusak tapi angkot yang datang dari Plered menuju Purwakarta itu malah melaju dengan kecepatan tinggi saat menabrak dua guru SD yang berjalan kaki tersebut.

Insiden ini mengemparkan siswa karena terjadi tepat di depan gedung sekolah pada jam istirahat. Para siswa langsung menangis histeris menyaksikan dua orang guru yang setiap hari mengajar sudah berlumuran darah.

Bahkan keduanya sudah tidak sadarkan diri. Saat proses evakuasi berlangsung para guru meminta siswa untuk masuk kelas, siswa tidak dibolehkan menyaksikan proses evakuasi.

Ditemui dilokasi jejadian Riono sopir angkot tersebut mengaku hilang kendali. Karena saat itu angkot yang dikendarai menggunakan jalur kiri bahu jalan membentur bus yang terjebak macet di lokasi itu.

"Tiba-tiba saja mobil saya tidak bisa dikendalikan, padahal rem tidak blong. Benar-benar saya tidak menyangka," kata pria tua berkacamata itu.

Kedua korban yang ditabrak angkutan kota itu langsung dievakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta.

Sementara sopir angkot diamankan petugas Unit Laka Lantas Polres Purwakarta. Kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat. Adapun seluruh siswa di SDN 1 Sukajaya langsung dipulangkan sebelum jam sekolah berakhir.

Seperti diketahui Jalur Arteri Purwakarta-Bandung menjadi rawan kecelakaan setelah jalur ini dipadati kendaraan besar seperti truk dan bus.

Itu karena jalur ini dijadikan jalur pengalihan arus lalu lintas dari Tol Cipularang karena adanya perbaikan Jembatan Cisomang di KM 100+700 yang ditargetkan rampung Maret mendatang.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8005 seconds (0.1#10.140)