Otak Penculikan Kasir Rumah Makan Korea Ketua Geng Motor
A
A
A
BANDUNG - Polsek Sukajadi mengungkap kasus penculikan disertai pemerasan terhadap TT (30), pegawai restoran Korea di Jalan Lemah Nendeut Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Dalam aksinya, pelaku yang berjumlah empat orang ini mengaku sebagai anggota polisi saat menyekap dan menculik korbannya.
Adapun Empat orang penculik berinisial MR (24), F (30), HL (29) dan BA (30). Salah satu pelaku yang merupakan otak penculikan, BA, adalah seorang Ketua geng motor GBR Cimahi.
"Setelah dilakukan penelusuran, tersangka ini adalah kelompok GBR Cimahi atas BA. Saat interogasi pelaku mengakui pada saat penggerebekan saat itu juga dia melakukan tindakan dan mengaku anggota polisi," kata Kapolsek Sukajadi Kompol Dede Sutarsa di Mapolsek Sukajadi, Kamis (9/2/2017).
Kepada wartawan, BA mengaku aksi tersebut dilakukan untuk membantu temannya yang memiliki masalah pribadi dengan korban.
"Saya kenal korban dari teman saya. Teman saya itu punya masalah sama korban, tapi enggak tahu masalahnya apa," kata BA
Dikatakan, BA tak mengetahui jika dirinya dan ketiga rekannya itu akan menculik korban. Korban dihubungi FS untuk bertemu di daerah Sukajadi.
Setelah melihat korban, pelaku langsung membawa paksa korban kedalam mobil yang sengaja disewa dan menyekapnya dengan tangan diikat kebelakang dan mata yang ditutup lakban coklat.
"Sebenarnya mau ketemuan aja karena ada masalah, mau ngobrol, tapi saya khilaf," ungkapnya.
Korban pun diajak berkeliling, dan pelaku meminta korban menelfon istrinya. Saat itu pelaku mengaku sebagai anggota polisi kepada istri korban dan mereka meminta uang tebusan sebesar Rp. 15.000.000 sebagai syarat agar korban dibebaskan.
"Uangnya buat dibagi-bagi saja. Saya juga belum tahu uang itu buat apa nantinya," akunya.
BA, warga Cililin ini mengaku baru kali ini melakukan aksi penculikan. "Baru kali ini, sebelumnya enggak pernah," katanya.
Sementar FS mengaku hanya ikut-ikutan karena diajak BA. "Enggak ada maksud mau nyulik sebelumnya. Cuma bantu temen aja," pungkasnya.
Dalam aksinya, pelaku yang berjumlah empat orang ini mengaku sebagai anggota polisi saat menyekap dan menculik korbannya.
Adapun Empat orang penculik berinisial MR (24), F (30), HL (29) dan BA (30). Salah satu pelaku yang merupakan otak penculikan, BA, adalah seorang Ketua geng motor GBR Cimahi.
"Setelah dilakukan penelusuran, tersangka ini adalah kelompok GBR Cimahi atas BA. Saat interogasi pelaku mengakui pada saat penggerebekan saat itu juga dia melakukan tindakan dan mengaku anggota polisi," kata Kapolsek Sukajadi Kompol Dede Sutarsa di Mapolsek Sukajadi, Kamis (9/2/2017).
Kepada wartawan, BA mengaku aksi tersebut dilakukan untuk membantu temannya yang memiliki masalah pribadi dengan korban.
"Saya kenal korban dari teman saya. Teman saya itu punya masalah sama korban, tapi enggak tahu masalahnya apa," kata BA
Dikatakan, BA tak mengetahui jika dirinya dan ketiga rekannya itu akan menculik korban. Korban dihubungi FS untuk bertemu di daerah Sukajadi.
Setelah melihat korban, pelaku langsung membawa paksa korban kedalam mobil yang sengaja disewa dan menyekapnya dengan tangan diikat kebelakang dan mata yang ditutup lakban coklat.
"Sebenarnya mau ketemuan aja karena ada masalah, mau ngobrol, tapi saya khilaf," ungkapnya.
Korban pun diajak berkeliling, dan pelaku meminta korban menelfon istrinya. Saat itu pelaku mengaku sebagai anggota polisi kepada istri korban dan mereka meminta uang tebusan sebesar Rp. 15.000.000 sebagai syarat agar korban dibebaskan.
"Uangnya buat dibagi-bagi saja. Saya juga belum tahu uang itu buat apa nantinya," akunya.
BA, warga Cililin ini mengaku baru kali ini melakukan aksi penculikan. "Baru kali ini, sebelumnya enggak pernah," katanya.
Sementar FS mengaku hanya ikut-ikutan karena diajak BA. "Enggak ada maksud mau nyulik sebelumnya. Cuma bantu temen aja," pungkasnya.
(nag)