Terkait Adanya Napi Keluyuran, Kalapas Sukamiskin Siap Dicopot
A
A
A
BANDUNG - Kalapas Sukamiskin Dedi Handoko mengaku siap jika harus dicopot dari jabatannya. Hal itu tidak terlepas dari temuan adanya narapidana yang dengan leluasa keluar masuk memanfaatkan izin berobat.
"Kami pada prinsipnya tergantung pimpinan. Saya sebagai anggota menerima saja. Tapi siap kalau memang harusnya begitu. Masa nolak," ungkapnya kepada wartawan saat ditemui di halaman Lapas Sukamiskin, Bandung, Rabu (8/2).
Dedi sendiri sudah hampir empat bulan menyandang jabatan kepala di Lapas khusus terpidana korupsi itu. Dia mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin menekan adanya penyimpangan warga untuk bisa keluyuran.
"Kami memang tengah melakukan penertiban. Saya selaku manusia tidak bisa full terus jaga 24 jam. Saya juga ada kelemahan. Pembenahan terus dilakukan. Pengawasan di sini sekarang itu sudah lebih serius," katanya.
Dia menambahkan, investigasi yang dilakukan tim gabungan dari Inspektorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Kemenkum HAM Jabar, Kanwil Kemenkum HAM Jabar serta internal Lapas Sukamiskin masih dilakukan. Namun hasilnya belum bisa disampaikan mengingat baru pemeriksaan administrasi
"Sejauh ini, investigasi sudah dilakukan tim gabungan. SOP (Standar operasional prosedur)-nya baru hari ini ada pemeriksaan terhadap tujuh pegawai Lapas. Warga binaan juga akan kami ambil keterangannya," tutur dia.
Menyinggung isu mutasi besar-besaran terhadap petugas Lapas, Dedi menyatakan masih menunggu instruksi pimpinan. "Ya kita tunggu aja," pungkasnya.
"Kami pada prinsipnya tergantung pimpinan. Saya sebagai anggota menerima saja. Tapi siap kalau memang harusnya begitu. Masa nolak," ungkapnya kepada wartawan saat ditemui di halaman Lapas Sukamiskin, Bandung, Rabu (8/2).
Dedi sendiri sudah hampir empat bulan menyandang jabatan kepala di Lapas khusus terpidana korupsi itu. Dia mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin menekan adanya penyimpangan warga untuk bisa keluyuran.
"Kami memang tengah melakukan penertiban. Saya selaku manusia tidak bisa full terus jaga 24 jam. Saya juga ada kelemahan. Pembenahan terus dilakukan. Pengawasan di sini sekarang itu sudah lebih serius," katanya.
Dia menambahkan, investigasi yang dilakukan tim gabungan dari Inspektorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Kemenkum HAM Jabar, Kanwil Kemenkum HAM Jabar serta internal Lapas Sukamiskin masih dilakukan. Namun hasilnya belum bisa disampaikan mengingat baru pemeriksaan administrasi
"Sejauh ini, investigasi sudah dilakukan tim gabungan. SOP (Standar operasional prosedur)-nya baru hari ini ada pemeriksaan terhadap tujuh pegawai Lapas. Warga binaan juga akan kami ambil keterangannya," tutur dia.
Menyinggung isu mutasi besar-besaran terhadap petugas Lapas, Dedi menyatakan masih menunggu instruksi pimpinan. "Ya kita tunggu aja," pungkasnya.
(nag)