Pasien DBD di Indramayu Meningkat, Dua Anak Meninggal
A
A
A
INDRAMAYU - Musim penghujan yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat mengakibatkan jumlah pasien wabah demam berdarah di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan.
Jumlah angka pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) ini terjadi secara merata di setiap daerah endemik dan zona merah DBD.
Data dari dinas kesehatan Indramayu mencacat, dari Januari hingga awal Februari ini terdapat 17 anak terjangkit wabah DBD dan dua orang anak di antaranya meninggal dunia.
Pasien DBD yang meninggal ini akibat terlambat dibawa ke rumah sakit, sehingga trombosit darah menurun dan tidak mampu tertolong.
Sementara, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu mengatakan banyaknya rujukan dari Puskesmas di Kabupaten Indramayu membuat ruang anak di penuhi penderita DBD.
"Rata -rata dalam sehari menangani pasien DBD satu hingga dua orang anak yang masuk untuk di rawat di sini," ujar Etin Suhartini, Kepala Bagian Program Humas RSUD.
Menurut Erin, mayoritas pasien yang terserang wabah demam berdarah dan diare adalah anak-anak yang masih berusia satu hingga tujuh tahun.
Jumlah angka pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) ini terjadi secara merata di setiap daerah endemik dan zona merah DBD.
Data dari dinas kesehatan Indramayu mencacat, dari Januari hingga awal Februari ini terdapat 17 anak terjangkit wabah DBD dan dua orang anak di antaranya meninggal dunia.
Pasien DBD yang meninggal ini akibat terlambat dibawa ke rumah sakit, sehingga trombosit darah menurun dan tidak mampu tertolong.
Sementara, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu mengatakan banyaknya rujukan dari Puskesmas di Kabupaten Indramayu membuat ruang anak di penuhi penderita DBD.
"Rata -rata dalam sehari menangani pasien DBD satu hingga dua orang anak yang masuk untuk di rawat di sini," ujar Etin Suhartini, Kepala Bagian Program Humas RSUD.
Menurut Erin, mayoritas pasien yang terserang wabah demam berdarah dan diare adalah anak-anak yang masih berusia satu hingga tujuh tahun.
(nag)