Rumah Ludes Jadi Arang, Kakek Nenek Tewas Terbakar
A
A
A
AGAM - Pasangan kakek nenek, Nurman alias Mak Pado (87) dan Rosna alias Tek Upik ( 82), tewas mengenaskan saat rumahnya ludes terbakar, Selasa (1/2/2017) sekitar pukul 02.00 WIB. Tubuh kakek nenek yang lumpuh dan buta ini ditemukan di antara puing-puing arang reruntuhan rumahnya di Dusun Koto Malintang, Jorong Baso, Kenagarian Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Posisi mereka saling berdekatan dan berada di sekitar pintu keluar rumah. Diperkirakan saat terjadi kebakaran, pasangan kakek nenek yang sudah pikun ini mencoba keluar dari rumah. Namun, asap dan kobaran api yang cepat membesar membuat korban terjebak dan tak berhasil menyelamatkan diri.
Warga bersama cucu korban mencoba memadamkan api, namun kobaran api lebih cepat melahap rumah yang terbuat dari kayu itu. Mereka sempat mendengar suara kakek dan nenek tersebut minta tolong. Namun, pintu masuk rumah yang berada bagian belakang tak berhasil didobrak.
“Terdengar suara minta tolong dan menggedor dengan tongkat. Mungkin mereka sudah sampai dekat pintu rumah, namun tidak bisa membukanya. Apalagi kakek sudah susah berjalan dan nenek penglihatannya sudah kabur,” kata sang cucu.
Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Agam dibantu mobil pemadam Pemerintah Kota Bukit Tinggi diturunkan ke lokasi. Namun, sesampai di lokasi rumah kayu yang berada di belakang Restoran Obay Baso ini sudah roboh terbakar.
“Diperkirakan hanya dalam waktu sekitar 15 menit api sudah melumat seluruh bangunan rumah beserta isinya. Ada dua korban tewas dan posisinya sudah mengarah ke pintu mau keluar, ” kata Alex, seorang petugas pemadam kebakaran.
Kapolsek Baso Iptu Adityawarman memperkirakan kerugian materi akibat kebakaran mencapai Rp100 juta. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran, namun dugaan sumber api berasal dari hubungan arus pendek listrik atau korsleting.
“Warga tahunya api sudah besar dan penghuni rumah juga sudah tua. Korban tewas karena tidak bisa keluar rumah sebab yang satu lumpuh dan satu buta,” kata kapolsek.
Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, petugas Identifikasi Forensik Satreskrim Polres Bukit Tinggi akan melakukan olah tempat kejadian perkara pagi ini. Sedangkan jasad kedua korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Dokter Ahmad Mukhtar, Bukit Tinggi.
Posisi mereka saling berdekatan dan berada di sekitar pintu keluar rumah. Diperkirakan saat terjadi kebakaran, pasangan kakek nenek yang sudah pikun ini mencoba keluar dari rumah. Namun, asap dan kobaran api yang cepat membesar membuat korban terjebak dan tak berhasil menyelamatkan diri.
Warga bersama cucu korban mencoba memadamkan api, namun kobaran api lebih cepat melahap rumah yang terbuat dari kayu itu. Mereka sempat mendengar suara kakek dan nenek tersebut minta tolong. Namun, pintu masuk rumah yang berada bagian belakang tak berhasil didobrak.
“Terdengar suara minta tolong dan menggedor dengan tongkat. Mungkin mereka sudah sampai dekat pintu rumah, namun tidak bisa membukanya. Apalagi kakek sudah susah berjalan dan nenek penglihatannya sudah kabur,” kata sang cucu.
Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Agam dibantu mobil pemadam Pemerintah Kota Bukit Tinggi diturunkan ke lokasi. Namun, sesampai di lokasi rumah kayu yang berada di belakang Restoran Obay Baso ini sudah roboh terbakar.
“Diperkirakan hanya dalam waktu sekitar 15 menit api sudah melumat seluruh bangunan rumah beserta isinya. Ada dua korban tewas dan posisinya sudah mengarah ke pintu mau keluar, ” kata Alex, seorang petugas pemadam kebakaran.
Kapolsek Baso Iptu Adityawarman memperkirakan kerugian materi akibat kebakaran mencapai Rp100 juta. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran, namun dugaan sumber api berasal dari hubungan arus pendek listrik atau korsleting.
“Warga tahunya api sudah besar dan penghuni rumah juga sudah tua. Korban tewas karena tidak bisa keluar rumah sebab yang satu lumpuh dan satu buta,” kata kapolsek.
Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, petugas Identifikasi Forensik Satreskrim Polres Bukit Tinggi akan melakukan olah tempat kejadian perkara pagi ini. Sedangkan jasad kedua korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Dokter Ahmad Mukhtar, Bukit Tinggi.
(wib)