Warga Palembang Ini Dipukuli Puluhan Oknum Satpol PP di Depan Anak Istrinya
A
A
A
PALEMBANG - RM Padli (41) warga Jalan Mayor Ruslan, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, dilarikan ke Rumah Sakit Siti Khadijah, Palembang, setelah dipukuli puluhan oknum anggota Sat Pol PP saat tengah melakukan penertiban di Kawasan Pasar 26 Ilir.
Informasi yang dihimpun menyebut, kejadian nahas yang dialami korban berlangsung Jum'at 20 Januari. Ketika itu, korban bersama istri dan anaknya sedang berbelanja di kawasan Pasar 26 Ilir untuk membeli kebutuhan rumah tangganya.
Namun saat korban sedang membantu istrinya mengangkat barang belanjaannya, tanpa sebab tiba-tiba puluhan anggota Sat Pol PP yang memang sedang melakukan penertiban, langsung memukuli korban.
"Tidak tahu salah apa. Tiba-tiba Pol PP itu langsung main pukul saat saya sedang membawa belanjaan," kata korban ditemui di RS Siti Khadijah, Minggu (22/1/2017).
Bahkan, kata korban, pengeroyokan itu terjadi di depan istri dan anak korban. "Anak saya sampai trauma melihat saya dipukuli. Pelakunya sekitar 30 orang. Saya tidak bisa apa-apa," terangnya.
Beruntung, aksi anarkistis yang tak sepatutnya dilakukan puluhan oknum anggota Sat Pol PP tersebut berhasil diredam oleh warga sekitar.
"Jelas kami akan bawa kasus ini ke jalur hukum. Sebagai aparat seharusnya mereka tidak bertindak demikian (arogan)," tuturnya.
Kejadian ini menambah panjang daftar kekerasan yang dilakukan oknum anggota Satpol PP Palembang. Sebelumnya pada Kamis malam 19 Januari 2017, Deni Saputra (26) warga Jalan Abikusno RT 36/7, Kecamatan Kertapati, Palembang yang merupakan seorang pedagang melaporkan tujuh oknum anggota Satpol PP Kota Palembang lantaran sudah bersikap arogan dan melakukan pengeroyokan. (Baca juga: Oknum Satpol PP Pukuli Pengendara dengan Tuduhan Berjualan)
Sementara salah seorang keluarga Padli yang enggan disebutkan namanya menambahkan, akibat kejadian itu korban mengalami luka lebam dibagian mata kiri, luka robek di telinga, dan empat gigi bagian depannya patah.
"Bagian kepala dan rusuk korban juga terasa sakit. Mungkin karena pukulan itu. Hingga saat ini, belum ada itikad baik dari Satpol PP sendiri. Kami ingin oknum anggota yang terlibat diberikan tindakan tegas," tuturnya.
Dikonfirmasi terkait aksi arogan tersebut, Sekretaris Satpol PP Kota Palembang, Ricky Fanola Harahap mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas insiden itu. Termasuk juga akan memberikan pengobatan hingga korban sembuh.
"Kami akan bertanggung jawab untuk kerugian dan biaya pengobatan korban. Itu sudah kami lalukan," kata Ricky.
Dia mengungkapkan, kejadian itu berwal saat anggotanya melakukan penertiban. Tiba di lokasi, salah satu mobil dinas milik Satpol PP dilempar dengan batu oleh orang tak dikenal dengan menggunakan batu.
"Diduga dilempar oleh oknum preman. Ketika itu terjadi bentrok. Mungkin saat suasana sedang tak terkendali itu, korban melintas dan menjadi sasaran anggota kita. Intinya, hal itu terjadi tanpa sengaja," terangnya.
Menurutnya, hal itu bukan aksi arogan yang dilakukan pihaknya. Namun, dirinya berjanji akan menyelidikinya. Jika nantinya ada unsur kesengajaan pihaknya, maka oknum yang terlibat akan diberikan tindakan tegas. "Jika terbukti, anggota akan kita pecat karena itu melanggar etika dan tidak bisa dibenarkan," tegasnya.
Disinggung soal laporan korban dengan tanda bukti LPB/91-B/I/2017/SUMSEL POLRESTA PLG/SEK IB 1, yang kini ditangani Polsek IB 1, pihaknya tidak mempermasalahkannya.
"Silahkan jika sudah dilaporkan. Kita juga melaporkan oknum yang sudah melakukan perusakan terhadap mobil kita. Yang jelas kita serahkan masalah ini ke polisi," paparnya.
Kapolsek IB I, Kompol Handoko Sanjaya mengatakan, pihaknya masih akan menyelidiki kasus itu. "Untuk saat ini kita akan kumpul kan keterangan saksi-saksi yang mungkin melihat langsung. Secepatnya akan diproses," tandas Kapolsek.
Informasi yang dihimpun menyebut, kejadian nahas yang dialami korban berlangsung Jum'at 20 Januari. Ketika itu, korban bersama istri dan anaknya sedang berbelanja di kawasan Pasar 26 Ilir untuk membeli kebutuhan rumah tangganya.
Namun saat korban sedang membantu istrinya mengangkat barang belanjaannya, tanpa sebab tiba-tiba puluhan anggota Sat Pol PP yang memang sedang melakukan penertiban, langsung memukuli korban.
"Tidak tahu salah apa. Tiba-tiba Pol PP itu langsung main pukul saat saya sedang membawa belanjaan," kata korban ditemui di RS Siti Khadijah, Minggu (22/1/2017).
Bahkan, kata korban, pengeroyokan itu terjadi di depan istri dan anak korban. "Anak saya sampai trauma melihat saya dipukuli. Pelakunya sekitar 30 orang. Saya tidak bisa apa-apa," terangnya.
Beruntung, aksi anarkistis yang tak sepatutnya dilakukan puluhan oknum anggota Sat Pol PP tersebut berhasil diredam oleh warga sekitar.
"Jelas kami akan bawa kasus ini ke jalur hukum. Sebagai aparat seharusnya mereka tidak bertindak demikian (arogan)," tuturnya.
Kejadian ini menambah panjang daftar kekerasan yang dilakukan oknum anggota Satpol PP Palembang. Sebelumnya pada Kamis malam 19 Januari 2017, Deni Saputra (26) warga Jalan Abikusno RT 36/7, Kecamatan Kertapati, Palembang yang merupakan seorang pedagang melaporkan tujuh oknum anggota Satpol PP Kota Palembang lantaran sudah bersikap arogan dan melakukan pengeroyokan. (Baca juga: Oknum Satpol PP Pukuli Pengendara dengan Tuduhan Berjualan)
Sementara salah seorang keluarga Padli yang enggan disebutkan namanya menambahkan, akibat kejadian itu korban mengalami luka lebam dibagian mata kiri, luka robek di telinga, dan empat gigi bagian depannya patah.
"Bagian kepala dan rusuk korban juga terasa sakit. Mungkin karena pukulan itu. Hingga saat ini, belum ada itikad baik dari Satpol PP sendiri. Kami ingin oknum anggota yang terlibat diberikan tindakan tegas," tuturnya.
Dikonfirmasi terkait aksi arogan tersebut, Sekretaris Satpol PP Kota Palembang, Ricky Fanola Harahap mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas insiden itu. Termasuk juga akan memberikan pengobatan hingga korban sembuh.
"Kami akan bertanggung jawab untuk kerugian dan biaya pengobatan korban. Itu sudah kami lalukan," kata Ricky.
Dia mengungkapkan, kejadian itu berwal saat anggotanya melakukan penertiban. Tiba di lokasi, salah satu mobil dinas milik Satpol PP dilempar dengan batu oleh orang tak dikenal dengan menggunakan batu.
"Diduga dilempar oleh oknum preman. Ketika itu terjadi bentrok. Mungkin saat suasana sedang tak terkendali itu, korban melintas dan menjadi sasaran anggota kita. Intinya, hal itu terjadi tanpa sengaja," terangnya.
Menurutnya, hal itu bukan aksi arogan yang dilakukan pihaknya. Namun, dirinya berjanji akan menyelidikinya. Jika nantinya ada unsur kesengajaan pihaknya, maka oknum yang terlibat akan diberikan tindakan tegas. "Jika terbukti, anggota akan kita pecat karena itu melanggar etika dan tidak bisa dibenarkan," tegasnya.
Disinggung soal laporan korban dengan tanda bukti LPB/91-B/I/2017/SUMSEL POLRESTA PLG/SEK IB 1, yang kini ditangani Polsek IB 1, pihaknya tidak mempermasalahkannya.
"Silahkan jika sudah dilaporkan. Kita juga melaporkan oknum yang sudah melakukan perusakan terhadap mobil kita. Yang jelas kita serahkan masalah ini ke polisi," paparnya.
Kapolsek IB I, Kompol Handoko Sanjaya mengatakan, pihaknya masih akan menyelidiki kasus itu. "Untuk saat ini kita akan kumpul kan keterangan saksi-saksi yang mungkin melihat langsung. Secepatnya akan diproses," tandas Kapolsek.
(sms)