Tolak Kunjungan Menristekdikti, Demo Mahasiswa Unhas Ricuh
A
A
A
MAKASSAR - Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menolak kunjungan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, Senin (16/1/2017) siang. Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung ricuh, setelah ratusan mahasiswa yang tergabung Aliansi Mahasiswa Unhas Bersatu, terlibat adu jotos dengan petugas keamanan kampus.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini sebagai bentuk penolakan perubahan status Universitas Hasanuddin sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum atau PTN-BH. Namun, aksi unjuk rasa mahasiswa ini langsung dihadang puluhan petugas keamanan kampus.
Akibatnya terjadi saling dorong dan berbuntut adu jotos antara mahasiswa dan petugas keamanan kampus. Tiga mahasiswa diamankan oleh petugas keamanan kampus karena dinilai sebagai otak provokasi. Kericuhan bisa diredam setelah Wakil Rektor Tiga Abdul Rasyid Jalil, turun langsung ke lokasi unjuk rasa dan menjelaskan terkait perubahan status kampus yang berbadan hukum.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa ini berjalan damai saat mahasiswa melakukan orasi di samping gedung perkantoran Rektor Unhas. Mahasiswa membawa spanduk dan replika tulisan menolak PTN-BH. Mahasiswa menilai perubahan status Unhas berdampak pada kenaikan biaya perkulihan.
Sementara itu, di Gedung Rektor Unhas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir, bersama Rektor Unhas, Dwia Aries, serta para dosen menggelar pertemuan terkait sosialisasi perubahan status kampus berbadan hukum.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini sebagai bentuk penolakan perubahan status Universitas Hasanuddin sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum atau PTN-BH. Namun, aksi unjuk rasa mahasiswa ini langsung dihadang puluhan petugas keamanan kampus.
Akibatnya terjadi saling dorong dan berbuntut adu jotos antara mahasiswa dan petugas keamanan kampus. Tiga mahasiswa diamankan oleh petugas keamanan kampus karena dinilai sebagai otak provokasi. Kericuhan bisa diredam setelah Wakil Rektor Tiga Abdul Rasyid Jalil, turun langsung ke lokasi unjuk rasa dan menjelaskan terkait perubahan status kampus yang berbadan hukum.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa ini berjalan damai saat mahasiswa melakukan orasi di samping gedung perkantoran Rektor Unhas. Mahasiswa membawa spanduk dan replika tulisan menolak PTN-BH. Mahasiswa menilai perubahan status Unhas berdampak pada kenaikan biaya perkulihan.
Sementara itu, di Gedung Rektor Unhas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir, bersama Rektor Unhas, Dwia Aries, serta para dosen menggelar pertemuan terkait sosialisasi perubahan status kampus berbadan hukum.
(wib)