Ratusan Sopir di Bali Tuntut Taksi Online Ditutup
A
A
A
DENPASAR - Ratusan sopir taksi menggeruduk Kantor Gubernur Bali menuntut aplikasi taksi online ditutup, Selasa (10/1/2017). Aksi mereka dimulai dari Kuta, Badung, tepatnya di Patung Dewa Ruci, kemudian dilanjutkan ke Kantor Gubernur, dan rencananya juga akan ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, dan Dinas Perhubungan Bali.
Aksi damai ini langsung dipimpin oleh Ketua Aliansi Sopir Transport Bali (Alstar) Bali, Ketut Wirta alias Jegog.
"Mereka tahu tidak bahwa Grab dan Uber itu milik orang asing. Grab milik orang Malaysia dan Uber milik orang Inggris. Kenapa harus memperkaya orang asing," jelasnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa taksi online bisa menyengsarakan sopir taksi konvensional.
"Bali itu orangnya ramah sehingga banyak tamu asing yang datang. Kami tidak mungkin aksi seperti ini kalau ada tidak ada yang membuat kita sengsara," katanya.
Pihaknya dan ratusan sopir taksi konvensional meminta Gubernur dan wakilnya segara menghentikan aplikasi taksi online di Bali.
Bila tidak dihentikan pihaknya mengaku akan membuat aksi serupa dengan massa yang lebih besar lagi. "Bila tuntutan ini tidak dikabulkan kita akan aksi kembali dengan massa yang banyak," pungkasnya.
Aksi damai ini langsung dipimpin oleh Ketua Aliansi Sopir Transport Bali (Alstar) Bali, Ketut Wirta alias Jegog.
"Mereka tahu tidak bahwa Grab dan Uber itu milik orang asing. Grab milik orang Malaysia dan Uber milik orang Inggris. Kenapa harus memperkaya orang asing," jelasnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa taksi online bisa menyengsarakan sopir taksi konvensional.
"Bali itu orangnya ramah sehingga banyak tamu asing yang datang. Kami tidak mungkin aksi seperti ini kalau ada tidak ada yang membuat kita sengsara," katanya.
Pihaknya dan ratusan sopir taksi konvensional meminta Gubernur dan wakilnya segara menghentikan aplikasi taksi online di Bali.
Bila tidak dihentikan pihaknya mengaku akan membuat aksi serupa dengan massa yang lebih besar lagi. "Bila tuntutan ini tidak dikabulkan kita akan aksi kembali dengan massa yang banyak," pungkasnya.
(nag)