Pertama Kali Ikut Pemilihan Duta Wisata, Langsung Sabet Juara 2
A
A
A
MAGELANG - Sejak duduk di SMAN 1 Mungkid, Kabupaten Magelang, Rizqiya Nur Anisah ingin ikut seleksi dalam pemilihan duta wisata (duwis). Namun, niat tersebut baru kesampaian saat kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Mahasiswi Akuntansi tersebut, pada 2016 memberanikan diri ikut seleksi pemilihan duwis tingkat Kabupaten Magelang. "Saya sebenarnya tertarik sama duwis sejak masih SMA, tapi kesampaian saat kuliah," kata Rizqiya Nur Anisah.
Gadis yang biasa disapa Qya itu menuturkan, saat mengikuti seleksi pemilihan duwis membutuhkan perjuangan. Hal tersebut karena bersamaan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Parangtritis, Kabupaten Bantul.
"Saat seleksi, saya terpaksa nglaju dari lokasi KKN di Parangtritis ke Magelang. Bahkan, saya hampir mengundurkan diri karena bingung mau fokus KKN atau duwis," ujar perempuan dengan tinggi 172 sentimeter itu.
Anak ragil dari tiga bersaudara pasangan Muh Chozin dan Siti Ngaroh, terus mengikuti seleksi yang diadakan. Bahkan, pada tahun-tahun sebelumnya ia belum pernah mengikuti seleksi tersebut. Dia baru sekali mengikuti pemilihan duwis. Namun, akhirnya setiap sesi seleksi terus diikutinya.
"Alhamdulillah saat grand final saya bisa menyabet juara 2 Duwis Kabupaten Magelang," kata perempuan kelahiran 24 Januari 1996 itu.
Semenjak terpilih menjadi duwis, Qya memiliki tugas untuk mempromosikan wisata Kabupaten Magelang agar lebih dikenal luas. Selain itu, melestarikan budaya dan wisata di Kabupaten Magelang. "Intinya memajukan pariwisata dan budaya di Kabupaten Magelang," ujarnya.
Mahasiswi Akuntansi tersebut, pada 2016 memberanikan diri ikut seleksi pemilihan duwis tingkat Kabupaten Magelang. "Saya sebenarnya tertarik sama duwis sejak masih SMA, tapi kesampaian saat kuliah," kata Rizqiya Nur Anisah.
Gadis yang biasa disapa Qya itu menuturkan, saat mengikuti seleksi pemilihan duwis membutuhkan perjuangan. Hal tersebut karena bersamaan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Parangtritis, Kabupaten Bantul.
"Saat seleksi, saya terpaksa nglaju dari lokasi KKN di Parangtritis ke Magelang. Bahkan, saya hampir mengundurkan diri karena bingung mau fokus KKN atau duwis," ujar perempuan dengan tinggi 172 sentimeter itu.
Anak ragil dari tiga bersaudara pasangan Muh Chozin dan Siti Ngaroh, terus mengikuti seleksi yang diadakan. Bahkan, pada tahun-tahun sebelumnya ia belum pernah mengikuti seleksi tersebut. Dia baru sekali mengikuti pemilihan duwis. Namun, akhirnya setiap sesi seleksi terus diikutinya.
"Alhamdulillah saat grand final saya bisa menyabet juara 2 Duwis Kabupaten Magelang," kata perempuan kelahiran 24 Januari 1996 itu.
Semenjak terpilih menjadi duwis, Qya memiliki tugas untuk mempromosikan wisata Kabupaten Magelang agar lebih dikenal luas. Selain itu, melestarikan budaya dan wisata di Kabupaten Magelang. "Intinya memajukan pariwisata dan budaya di Kabupaten Magelang," ujarnya.
(zik)