Tak Terima Ditegur, Suroso Tega Bunuh Ayahnya Sendiri
A
A
A
CIAMIS - Kakek Rakim (70) warga Dusun Karangsari, Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis tewas ditusuk oleh anaknya sendiri Suroso (35) di rumahnya, Sabtu (7/1/2017). Latarbelakangnya diduga Suroso marah setelah sempat adu mulut dengan ayahnya lantaran tidak terima ditegur saat sedang makan.
Kapolsek Pamarican AKP Subagja menuturkan, menurut keterangan dari Erah isteri korban, saat itu korban Rakim sedang makan di ruang tengah rumahnya. Namun anaknya terus batuk-batuk dan berdahak seperti disengaja. Sementara Erah sedang berada di halaman rumah.
"Korban menegur meminta anaknya untuk diam dan tidak berdahak karena kebetulan korban waktu itu sedang makan," ujarnya.
Tidak lama ada adu mulut terjadi, isteri korban mendengar suara aneh seperti orang ngorok. Kemudian isteri korban menghampiri sumber suara dari ruang tengah dan kaget melihat suaminya sudah dalam posisi telungkup di bawah meja dengan punggung berdarah. Diduga korban ditusuk dari belakang oleh anaknya yang emosi setelah ditegur menggunakan pisau dapur.
"Melihat kondisi suaminya yang mengalami luka dipunggung dia kemudian menjerit dan meminta bantuan tetangga dan warga sekitar," katanya.
Menurut keterangan, lanjut Subagja pelaku sudah lama mengidap penyakit kejiwaan setelah pulang dari Madura.
Sebelumnya percekcokan sempat terjadi dengan orangtuanya saat pelaku meminta makan dengan daging. Sementara kondisi orangtuanya tidak mampu sehingga tidak mampu membeli daging.
Setelah mendapat laporan dari warga, Polsek Pamarican langsung menuju lokasi kejadian dan olah tempat kejadian perkara bersama tim medis.
"Hasil pemeriksaan sementara dan analisa tim medis tusukan itu mengenai paru-paru korban. Hingga korban meninggal dunia di tempat kejadian," katanya.
Tidak berselang lama setelah kejadian pelaku langsung diamankan oleh anggota Polsek Pamarican. Saat diamankan pelaku tidak jauh dari rumahnya dan tanpa perlawanan. Karena memiliki gangguan jiwa emosi pelaku kerap tak terkendali dan berubah-ubah. Setelah kejadian bahkan pelaku tidak lari dan tidak menunjukan rasa bersalah.
"Pelaku kini diamankan di ruang tahanan Mapolsek Pamarican, pelaku kita amankan tanpa perlawanan dan tidak melarikan diri setelah melakukan aksinya," katanya.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar, Endi, mengatakan saat dirinya sedang bekerja menurunkan bata tidak jauh dari lokasi kejadian.
Mendengar suara perempuan berteriak minta tolong. Kemudian Endi menghampiri asal suara dari rumah Rakim dan melihat korban sudah telungkup seperti sedang sujud di bawah meja. Kemudian bersama warga lainnya Endi membantu memindahkannya ke bangku yang ada di ruangan tersebut namun dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
Kapolsek Pamarican AKP Subagja menuturkan, menurut keterangan dari Erah isteri korban, saat itu korban Rakim sedang makan di ruang tengah rumahnya. Namun anaknya terus batuk-batuk dan berdahak seperti disengaja. Sementara Erah sedang berada di halaman rumah.
"Korban menegur meminta anaknya untuk diam dan tidak berdahak karena kebetulan korban waktu itu sedang makan," ujarnya.
Tidak lama ada adu mulut terjadi, isteri korban mendengar suara aneh seperti orang ngorok. Kemudian isteri korban menghampiri sumber suara dari ruang tengah dan kaget melihat suaminya sudah dalam posisi telungkup di bawah meja dengan punggung berdarah. Diduga korban ditusuk dari belakang oleh anaknya yang emosi setelah ditegur menggunakan pisau dapur.
"Melihat kondisi suaminya yang mengalami luka dipunggung dia kemudian menjerit dan meminta bantuan tetangga dan warga sekitar," katanya.
Menurut keterangan, lanjut Subagja pelaku sudah lama mengidap penyakit kejiwaan setelah pulang dari Madura.
Sebelumnya percekcokan sempat terjadi dengan orangtuanya saat pelaku meminta makan dengan daging. Sementara kondisi orangtuanya tidak mampu sehingga tidak mampu membeli daging.
Setelah mendapat laporan dari warga, Polsek Pamarican langsung menuju lokasi kejadian dan olah tempat kejadian perkara bersama tim medis.
"Hasil pemeriksaan sementara dan analisa tim medis tusukan itu mengenai paru-paru korban. Hingga korban meninggal dunia di tempat kejadian," katanya.
Tidak berselang lama setelah kejadian pelaku langsung diamankan oleh anggota Polsek Pamarican. Saat diamankan pelaku tidak jauh dari rumahnya dan tanpa perlawanan. Karena memiliki gangguan jiwa emosi pelaku kerap tak terkendali dan berubah-ubah. Setelah kejadian bahkan pelaku tidak lari dan tidak menunjukan rasa bersalah.
"Pelaku kini diamankan di ruang tahanan Mapolsek Pamarican, pelaku kita amankan tanpa perlawanan dan tidak melarikan diri setelah melakukan aksinya," katanya.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar, Endi, mengatakan saat dirinya sedang bekerja menurunkan bata tidak jauh dari lokasi kejadian.
Mendengar suara perempuan berteriak minta tolong. Kemudian Endi menghampiri asal suara dari rumah Rakim dan melihat korban sudah telungkup seperti sedang sujud di bawah meja. Kemudian bersama warga lainnya Endi membantu memindahkannya ke bangku yang ada di ruangan tersebut namun dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
(sms)