Banjir di Pasuruan Tidak Menimbulkan Korban Jiwa

Jum'at, 06 Januari 2017 - 14:38 WIB
Banjir di Pasuruan Tidak...
Banjir di Pasuruan Tidak Menimbulkan Korban Jiwa
A A A
PASURUAN - Curah hujan tinggi di kawasan perbatasan Malang-Pasuruan sejak sore hingga malam hari kemarin menyebabkan banjir di tujuh kecamatan di Kota dan Kabupaten Pasuruan. Sedikitnya 5.000 rumah terendam banjir kiriman yang berasal dari perbatasan Malang-Pasuruan.

Dampak banjir kiriman paling parah ini terjadi di ruas jalan Malang-Surabaya, Kecamatan Purwosari dan Purwodadi. Kuatnya arus air setinggi 20 cm yang mengalir pada jalanan menurun tersebut cukup membahayakan para pengguna jalan. Kuatnya arus banjir ini juga merobohkan dinding tembok rumah warga di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari.

Banjir kiriman ini juga merendam kawasan permukiman di Lingkungan Karangasem, Kelurahan Karangketug, Kota Pasuruan. Meski demikian, ribuan warga yang menjadi langganan korban banjir tidak mengungsi. Mereka tetap bertahan di dalam rumah sembari menjaga harta bendanya dari luapan Sungai Welang.

Sungai Welang merupakan induk dari sejumlah anak sungai yang bermuara di pesisir pantai utara. Genangan air di permukiman perbatasan Kota dan Kabupaten Pasuruan ini akan bertahan lama jika pada saat bersamaan kondisi air laut pasang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana mengungkapkan, hujan deras dengan intensitas tinggi tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Curah hujan tinggi tersebut terukur pada 127 mm/jam dari curah hujan normal 30 mm/jam dengan durasi sekitar 2 jam.

"Banjir kiriman ini berasal dari Lawang, Malang, dan lereng Gunung Arjuno. Volume air yang tak tertampung di sungai meluber hingga ke jalan raya. Arus air cukup deras," kata Bhakti Jati Permana, Jumat (6/1/2017).

Menurutnya, selain di ruas jalan Malang-Surabaya, banjir juga menerjang Kecamatan Rejoso, Grati, Winongan, Pohjentrek, dan Kraton. Luapan banjir ini berasal dari dua Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso dan Welang menggenangi ribuan rumah dengan ketinggian 30-60 cm.

"Tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Kerusakan material terjadi di Purwosari. Genangan air ini surut pada Jumat sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang meninjau lokasi banjir di Purwosari menyatakan bakal mengidentifikasi penyebab banjir yang terus terjadi di Kabupaten Pasuruan. Pihaknya menduga penyebab banjir ini di antaranya karena alih fungsi pada lahan Perhutani di lereng Gunung Arjuno.

"Kita masih mencari penyebab pasti terjadinya banjir ini. Banjir di Purwosari ini baru pertama kali terjadi dengan arus yang kuat," kata Gus Ipul, panggilan akrabnya.

Gus Ipul juga menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan berkomunikasi dengan Kabupaten Malang perihal kerja sama lingkungan antar wilayah. Kerja sama ini diarahkan rehabillitasi lingkungan yang di antaranya dengan pembuatan sumur resapan dan penanaman pohon pada lahan kritis.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7504 seconds (0.1#10.140)