Polresta Palembang Waspadai Kemungkinan Teror Jelang Pergantian Tahun

Jum'at, 23 Desember 2016 - 12:51 WIB
Polresta Palembang Waspadai Kemungkinan Teror Jelang Pergantian Tahun
Polresta Palembang Waspadai Kemungkinan Teror Jelang Pergantian Tahun
A A A
PALEMBANG - Aksi teror menjelang Natal dan pergantian tahun 2017 yang belakangan terjadi disejumlah kota di pulau Jawa, membuat pihak kepolisian siaga, termasuk juga di Palembang.

Meski hingga saat ini suasana di Kota Palembang kondusif, namun antisipasi adanya aksi teror serupa pun dilakukan Polresta Palembang.

Hal itu mengingat beberapa tahun lalu, Palembang sempat menjadi persinggahan dan tempat para teroris untuk merakit bom.

Oleh sebab itu, untuk menjamin agar perayaan Natal dan malam pergantian tahun 2017 tersebut dapat berlangsung tanpa adanya gangguan, Polresta Palembang pun menurunkan ribuan personel gabungan.

Kapolresta Palembang AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono meyakini, jika perayaan Natal dan pergantian tahun akan berjalan kondusif. Sebab hingga saat ini, tidak terdapat indikasi adanya serangan teror di Palembang.

"Seluruh perkembangan (teror) secara global, nasional maupun regional kita lakukan antisipasi. Itu dilakukan untuk menjamin rasa aman dan nyaman agar masyarakat baik yang merayakan natal atau pergantian tahun baru merasa terlindungi," kata Wahyu usai gelar pasukan Operasi Lilin 2016.

Pengamanan akan aksi teror itu, kata Wahyu, akan terpusat di seluruh gereja yang ada di Palembang.

"Lokasi sentral keramaian seperti mall dan pasar serta tempat hiburan hingga terminal tentu juga menjadi fokus pengamanan ini," terangnya.

Selain itu, sejumlah ruas jalan termasuk pintu masuk Kota Palembang juga akan dijaga ketat oleh anggota gabungan tersebut. "Kita yakin dengan adanya antisipasi ini, Kota Palembang akan terus kondusif," ujarnya.

Tidak hanya itu, selain meyakini Palembang akan terus kondusif, mantan Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya itu juga menjamin, di Palembang tidak akan ada aksi sweeping yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) menjelang Natal seperti yang terjadi di sejumlah daerah.

Sebab, meski Palembang memiliki kemajemukan agama, kepercayaan hingga suku bangsa, namun potensi permasalahan hal tersebut sangat berkemungkinan kecil terjadi di Palembang.

"Palembang itu kaya akan perbedaan tapi masyarakat Palembang cenderung memilih hubungan yang harmonis. Potensi adanya penolakan perbedaan keyakinan atau masalah apapun diyakini tidak terjadi di daerah ini," jelasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5513 seconds (0.1#10.140)