Mari Jaga Toraja dengan Toleransi dan Tanpa Radikalisme dalam Bingkai NKRI

TANA TORAJA - Team Forum Group Discussion (FGD) Mabes Polri pada Rabu 21 Desember 2016, melakukan tatap muka dengan masyarakat Toraja yang diselenggarakan di Aula Bhayangkara Mapolres Tana Toraja. Acara ini dilakukan dikarenakan dan dinilai bahwa tingkat toleransi yang tinggi, saling menghargai ada di Toraja.

Kegiatan Forum Group Discussion (FGD)Team Mabes Polri dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan akademisi yang ada di Tana Toraja dan Toraja Utara tersebut sebagai bentuk wujud nyata bahwa Toraja dengan berbagai macam suku ras dan agama yang ada di ikat dengan pondasi nkri.

Pada kesempatan tersebut yang dibuka oleh Kapolres Tana Toraja AKBP HY Arief Satriyo, memberikan analisa singkat tentang peran aparat keamanan Polri/TNI, peran Pemda dan peran tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat mengenai Toraja tanpa intoleransi dan radikalisme.

"Toraja memang unik, budaya kekeluargaan, saling menghargai, jalinan silahturahmi antar umat beragama yang baik mampu menjadikan Toraja tanpa intoleransi dan radikalisme. Paham paham radikalisme yang muncul yang akan membuat terjadinya intoleransi mari kita cegah bersama," ungkap Kapolres AKBP HY Arief Satriyo.

Tidak hanya itu juga Kapolres selaku pengendali keamanan dan ketertiban selain aparat TNI di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara mengajak segenap elemen masyarakat untuk meningkatkan dan tetap menjaga Toraja tanpa intoleransi dan radikalisme.

"Sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga kondisi stabilitas yang ada sehingga toraja bukan hanya dikenal dengan budayanya yang telah mendunia tapi juga dengan tingkat toleransi yang tinggi serta hubungan kekeluargaan yang sangat dijunjung, sehingga gesekan gesekan yamg terjadi bisa diselesaikan secara kekeluargaan," kata Arief Satriyo Perwira pada segenap perwakilan eleman masyarakat Toraja.