Berobat Usai Keguguran, IRT Malah Digerayangi Dukun Cabul
A
A
A
PALEMBANG - FS (24), warga Kecamatan Sako, Palembang mendatangi Mapolresta. Pasalnya, Ibu Rumah Tangga (IRT) tersebut mengaku telah dicabuli oleh dukun cabul berinisial AN.
Dalam laporannya, FS mengatakan kejadian itu bermula saat dia dan suaminya bernisial AI mendatangi kediaman terlapor AN, Selasa (13/12/2016) siang.
Kedatangan FS ke kediaman terlapor tak lain guna berobat setelah mengalami keguguran saat mengandung anak keduanya.
Tiba di kediaman terlapor AN di Jalan DI Panjaitan, Plaju, korban diajak terlapor menuju kamarnya dengan dalih akan diobati.
Sementara suami korban, disuruh untuk menunggu di luar agar tidak mengganggu jalannya pengobatan.
"Awalnya tidak curiga. Saat di dalam kamar saya sempat menceritakan minta bersihkan janin saya secara gaib setelah keguguran. Yang kami kenal dia (terlapor) itu dukun," kata korban saat melapor.
Usai menceritakan penyakitnya, kata korban, terlapor langsung mengeleskan minyak ke wajah korban sebagai syarat pengobatan.
"Saya tidak tahu itu minyak apa. Setelah mengoleskan minyak itu, dia mencium saya. Sempat saya tolak, namun dia memaksa," terangnya.
Parahnya, terlapor juga saat itu menggerayangi seluruh tubuh korban dengan dalih lagi-lagi sebagai pengobatan.
"Hal itu dilakukan katanya agar makhluk gaib pergi dari tubuh saya. Dia mengajak berhubungan badan, tapi saya tolak dan pergi. Dia juga bilang agar saya tidak menceritakan kejadian itu kepada suami saya kalau tidak mau terjadi apa-apa," jelasnya.
Menurut korban, dirinya baru pertama kali berobat alternatif tersebut. Itu juga dilakukan lantaran sudah lama mengenal terlapor.
"Saya terbayang-bayang dengan perbuatan salah itu, makanya tadi pagi memberanikan diri bercerita dengan suami saya. Saya harap, pelaku cepat ditangkap," ujar korban.
Sementara itu, AI suami korban menuturkan awalnya ia tak mengetahui kejadian tersebut. Hanya saja, saat istirnya sedang berada di dalam kamar, ia mempunyai firasat buruk tentang korban.
"Saya menunggu di luar, dia dalam kamar bersama pelaku. Saya mempunyai firasat buruk, lalu masuk, saya melihat istri saya membernarkan pakaiannya, lalu pelaku menyuruh keluar lagi," katanya.
AI menambahkan, jika pelaku sudah dianggapnya sebagai bapak angkatnya. Menurutnya, ia mengenal pelaku sudah sejak dua tahun silam, sejak dirinya bekerja di dekat rumah terlapor.
"Saya sempat kesana, mempertanyakan kelakuan dia kepada istri saya namun dia tidak mengaku. Bahkan dia sempat mengancam, silahkan kalau mau melaporkan polisi, dia tidak takut," tuturnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Marully Pardede mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari korban dan akan segera ditindak lanjuti.
"Masih diselidiki dengan meminta keterangan korban dan saksi. Akan segera ditindaklanjuti," singkatnya.
Dalam laporannya, FS mengatakan kejadian itu bermula saat dia dan suaminya bernisial AI mendatangi kediaman terlapor AN, Selasa (13/12/2016) siang.
Kedatangan FS ke kediaman terlapor tak lain guna berobat setelah mengalami keguguran saat mengandung anak keduanya.
Tiba di kediaman terlapor AN di Jalan DI Panjaitan, Plaju, korban diajak terlapor menuju kamarnya dengan dalih akan diobati.
Sementara suami korban, disuruh untuk menunggu di luar agar tidak mengganggu jalannya pengobatan.
"Awalnya tidak curiga. Saat di dalam kamar saya sempat menceritakan minta bersihkan janin saya secara gaib setelah keguguran. Yang kami kenal dia (terlapor) itu dukun," kata korban saat melapor.
Usai menceritakan penyakitnya, kata korban, terlapor langsung mengeleskan minyak ke wajah korban sebagai syarat pengobatan.
"Saya tidak tahu itu minyak apa. Setelah mengoleskan minyak itu, dia mencium saya. Sempat saya tolak, namun dia memaksa," terangnya.
Parahnya, terlapor juga saat itu menggerayangi seluruh tubuh korban dengan dalih lagi-lagi sebagai pengobatan.
"Hal itu dilakukan katanya agar makhluk gaib pergi dari tubuh saya. Dia mengajak berhubungan badan, tapi saya tolak dan pergi. Dia juga bilang agar saya tidak menceritakan kejadian itu kepada suami saya kalau tidak mau terjadi apa-apa," jelasnya.
Menurut korban, dirinya baru pertama kali berobat alternatif tersebut. Itu juga dilakukan lantaran sudah lama mengenal terlapor.
"Saya terbayang-bayang dengan perbuatan salah itu, makanya tadi pagi memberanikan diri bercerita dengan suami saya. Saya harap, pelaku cepat ditangkap," ujar korban.
Sementara itu, AI suami korban menuturkan awalnya ia tak mengetahui kejadian tersebut. Hanya saja, saat istirnya sedang berada di dalam kamar, ia mempunyai firasat buruk tentang korban.
"Saya menunggu di luar, dia dalam kamar bersama pelaku. Saya mempunyai firasat buruk, lalu masuk, saya melihat istri saya membernarkan pakaiannya, lalu pelaku menyuruh keluar lagi," katanya.
AI menambahkan, jika pelaku sudah dianggapnya sebagai bapak angkatnya. Menurutnya, ia mengenal pelaku sudah sejak dua tahun silam, sejak dirinya bekerja di dekat rumah terlapor.
"Saya sempat kesana, mempertanyakan kelakuan dia kepada istri saya namun dia tidak mengaku. Bahkan dia sempat mengancam, silahkan kalau mau melaporkan polisi, dia tidak takut," tuturnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Marully Pardede mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari korban dan akan segera ditindak lanjuti.
"Masih diselidiki dengan meminta keterangan korban dan saksi. Akan segera ditindaklanjuti," singkatnya.
(nag)